7. He says; I Want Jisoo, Not Joshua

1.4K 266 108
                                    

Semakin lama Jisoo bergabung sebagai anggota baru Rock Beat, semakin terbiasa pula gadis Hong ini dengan identitas keduanya. Tanpa sadar Jisoo mulai merasa nyaman dengan identitas palsunya sebagai laki-laki bernama Joshua Hong. Tidak seperti awal-awal ia menggunakan identitas Joshua dengan terkesan kaku, kini Jisoo merasa jauh lebih santai. Bahkan suara lembutnya yang dibuat-buat membesar saat menggunakan identitas Joshua sering kali keluar begitu saja, meskipun tengah berada dalam mode Jisoo. Gadis ini seolah memiliki dua kepribadian dalam satu tubuh.

Seokmin memang tak lagi mengungkit-ungkit identitas asli Jisoo. Laki-laki bangir itu seolah menutup mulut dengan rapat. Bahkan tidak jarang, saat Jisoo tak sengaja menampakkan sifat aslinya yang manja, Seokmin menanggapinya dengan sebuah gurauan. Seolah Jisoo tengah bercanda dengan menampilkan sikap manja.

Namun, tentu saja ada beberapa titik perubahan setelah identitas Hong kedua ini terbongkar oleh sang vokalis band. Meski tak begitu signifikan, Jisoo dapat merasakannya dengan nyata. Laki-laki Lee yang satu ini jadi jauh lebih sering menghubungi Jisoo. Entah dengan alasan band ataupun bukan, menghubungi gitaris baru bandnya tersebut seolah menjadi rutinitas harian dan wajib dilakukan.

Seokmin terbilang sering menyambungkan telepon pada Jisoo. Namun akan sangat marah kalau yang mengangkat panggilannya adalah Jisoo bermode Joshua. Ia bilang; "aku menghubungi Jisoo, bukan kau!"

Baiklah, tenang saja. Acara malam puncak yang Jisoo impikan tinggal kurang lebih dua bulan lagi. Setelah itu Seokmin tidak akan memiliki alasan lagi untuk menghubunginya.

"Suaramu kurang tinggi di bagian sini," Seungcheol mengarahkan jari telunjuknya ke salah satu bait lirik lagu. "Bisa kau mengulangnya sekali lagi?"

Seokmin mengangguk teratur. Berdehem beberapa kali, lalu kembali menyanyikan bait lagu yang Seungcheol maksudkan.

"Ahh, bagaimana ini? Suaraku serak. Sepertinya sebentar lagi akan batuk," Seokmin mengeluh.

Sebagai vokalis band, apalagi band rock, tentu suara adalah aset yang paling berharga. Seokmin jadi tidak bisa berteriak untuk mencapai nada tertinggi seperti biasanya gara-gara batuk.

"Kalau begitu kita cukupkan latihan hari ini," Jun ikut berkomentar. "Seok, sesampai di rumah minumlah minuman yang hangat. Jahe atau madu, mungkin. Itu akan membantu meredakan tenggorokanmu."

Jisoo menyisihkan gitar kebanggaannya, bersender tegap tepat di samping bass Hansol. Merenggangkan ototnya, memutar kepala ke kiri dan ke kanan. Ia pun sungguh pegal, memangku gitar yang bahkan terkesan ukurannya jauh lebih besar dari tubuh kecilnya.

"Josh, kau pulang sendiri? Bisa aku menumpang? Aku berangkat ikut dengan Soonyoung tadi pagi, sekarang dia sudah pulang," ujar Mingyu.

Belum sempat diangguki oleh Jisoo, Seokmin turut bersuara, menyela. "Joshua pulang denganku! Dia sudah berjanji akan menemaniku pergi ke toko peralatan olahraga hari ini."

"Hng?" Jisoo keheranan.

Padahal Seokmin tak pernah mengajak Jisoo pergi, sesuai ucapannya tadi. Mereka sama sekali tak memiliki janji sebelumnya. Prilaku Seokmin seperti ini memang bukan hanya sekali-dua kali terjadi. Pada awalnya, Jisoo memaklumi. Mungkin Seokmin hanya berusaha untuk menjaga identitas Jisoo dengan baik. Namun karena terlalu sering, gadis Hong ini menjadi kesal juga.

"Tapi kau harus istirahat, Seok!" Tegur Jun.

"Sebentar saja, aku hanya ingin membeli pakaian basket untuk latihan minggu depan."

Tentu saja mereka semua percaya. Selain anggota band, Seokmin dan Mingyu adalah anggota tim basket. Hal ini seolah menjadi alarm bahwa keduanya benar-benar mahasiswa populer di kampus.

2nd Hong (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang