"Udah itu gak penting, mending sekarang kamu habisin makanan kamu dulu, lalu tidur, karna berhubung besok hari minggu kita bakal jogging keliling komplek disini, sekalian kenalan sama tetangga-tetangga baru". sergah papah sambil melirik bunda yang nampak menganggukkan kepalanya.
Jika seperti ini Erel pasrah mengiyakan saja, dan berfikir positif mungkin saja papanya itu memang sudah berbaikan dengan kepala sekolah barunya yang bernama Andi Andi itu.
🍁
Tepat pukul setengah 5 pagi tadi, bunda membangunkan Erel untuk menunaikan salat subuh, juga mempersiapkan dirinya, untuk jogging bersama hari ini.
Padahal Erel sangat malas untuk hal yang disebut jogging itu, karna dia sangat benci yang namanya olahraga, tapi mau bagaimana lagi, ini adalah titah sang papa yang 11-12 dengan si bunda sifatnya, ya walau si papa mah rada kalem daripada bunda yang lebih agresif?
"Rel, ayok nanti keburu siang lagi". pekik bunda dari depan halaman rumah mereka. Ya, mereka akan mulai menunaikan jadwal aktifitasnya hari ini yang direalisasikan oleh si papah kemarin malam.
"Bentar bun, pakek sepatu dulu". sahut Erel kencang agar bunda dapat mendengar suaranya, karna sekarang gadis itu masih ada didalam rumah mereka, lebih tepatnya dikamarnya, lantai dua rumah itu.
Selesai mengikat tali sepatu sneakers nya juga menguncir rambutnya, Erel mulai memantulkan diri dicermin kamarnya, menampilkan oufit yang ia pakai saat ini.
"Sip". gumamnya dan mulai beranjak dari tempatnya menghampiri si bunda yang menunggunya didepan rumah. Lalu mereka pun jogging bersama.
🍁
"Bun Erel capek, mau beli minum dulu ya ?". ujar Erel pada bunda yang tepat berada disebelahnya sekarang, sedang berlari kecil.
"Oh yaudah, sekalian ya buat bunda sama si papa". sahut bunda yang dianggukan lawan bicaranya.
Erel mulai berjalan mencari warung atau kedai kecil yang pasti menjual barang yang dibutuhkannya sekarang, air mineral.
Sampai manik matanya menangkap jelas warung makan yang banyak dikumpuli pembeli disebrang jalan sana, dan tak pikir panjang gadis itu mulai menyebrangi jalan menuju tempat tujuannya.
"Bu, air mineral 3 ya ?". pinta Erel pada ibu-ibu paruh baya didepannya, jelas dialah penjual diwarung makan ini.
"Iya, sebentar ya ". Erel mengangguk sebagai jawaban, dan menunggu belanjaannya tiba karna ini warung makan, jadi banyak orang yang mengantre pesanannya.
"Ini neng air mineralnya". ujar si ibu memberi kresek putih berisikan 3 botol air mineral. Namun, belum sempat tangannya terulur menggapai belanjaannya itu, terlebih dulu tangan asing merampasnya.
"Berapa bu?". Erel segera menoleh kesampingnya, mendapati cowok tak tahu malu yang dengan sekenanya merampas belanjaannya.
"Eh lo, jangan main rampas-rampas belanjaan orang aja dong, gak bisa antre apah mas nya!?" tukas Erel ngegas, ia kesal dengan seseorang yang berbuat tidak sopan padanya ini. Lagaknya seperti copet saja, suka ngerampas.
"Jadi 15.000 an". ucap si ibu penjual, menominalkan total harga belanjaan Erel sebenarnya, namun sudah terlanjur terampas ke tuan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagination
Fiksi RemajaKau bumi, aku matahari Jika ku dekati, maka kau akan hancur karena ku Maka dari itu, lebih baik seperti sebelumnya Sebelum kita tak saling mengenal saja Kita yang tak ada hubungan Mungkin lebih baik kesemula Tapi apakah bisa? 〜〜〜〜 NOTE: CHAPTER BEBA...