Part 7

537 31 0
                                    

"Nanti kalian akan tau sendiri sikap sakura dan sasori yang asli"ujar Gara.

☆☆☆

Di tempat sasosaku.

"Nii-san kan tau hal yang paling aku nggak suka"ujar sakura sambil menahan air matanya.

"Iya, Nii-san tau" ujar sasori dan langsung memeluknya.Sakura pun tak dapat membendung air matanya ia pun akhirnya menagis sesegukan di dada bidang sasori.

"Sudah jangan nangis lagi, Nii-san janji nggak akan lakuin itu lagi dan Nii-san janji akan belikan novel apapun yang kau inginkan" ujar sasori yang tak tega melihat adiknya menangis.

"Janji ya "ujar sakura menghapus air mata nya.

"Iya nii-san janji"ujar sasori  menegaskan janjinya.

Dan semua yang berada disana kaget melihat sikap mereka berdua yang jarang memperlihatkan sikap seperti itu di depan semua orang. Sakura yang baru sadar di lihat oleh semuanya langsung menunduk malu.

"Jadi sekarang nii-san dan yang lain di maafkan kan?"ujar sasori.

"Iya, kecuali Gara-nii,  Neji-nii dan Dei-nii" ujar sakura, orang-orang yang di sebut namanya tadi membelalak mata.

"Kenapa?"ujar mereka bertiga serempak.

"Karena, kalian tak membantuku saat saso-nii marah padaku" ujar sakura.

"Kalau gitu kami minta maaf, kami janji akan memberikan apapun yang kau inginkan"ujar Gara.

"Iya, apapun yang kau inginkan"ujar deidara dan langsung mendapatkan anggukan dari neji.

"Kalau gitu aku ingin kalian memberikan aku novel"ujar sakura dan membuat semua terbelalak karena permintaannya yang ingin membeli novel.

"Kan sasori dan teman-temanmu janji akan membelikanmu novel, apa itu belum cukup?" tanya neji.

"Sudah tapi...???"ucap sakura sambil perfikir.

"Tapi apa?"ujar Gara dengan nada dingin.

"Tapi kurang banyak" ucap sakura membuat yang semua yang berada di situ sweet drop karena mereka tidak tau kalau sakura adalah maniak novel.

"Nii-san akan membelikannya tapi bukan novel tetapi buku sejarah islam"ujar Deidara.

"Ok, tapi satu orang satu" ujar sakura.

"Hn...." ujar mereka serempak.

      Dan acara dilanjukan makan malam dilanjutkan dengan canda tawa yang di buat oleh para aniki mereka. Tak terasa kalau acara sudah selesai dan mereka harus pulang.

"Kalian bilang ya apa yang kita bicarakan tadi ke anak-anak kalian" ujar Mikoto dan diangguki oleh semua orang tua.

  Sedangkan anak-anak meyeka sibuk berpamitan dengan teman-temannya.

"Hati-hati ya minna-san" ujar Sakura dengan senyum mengembang.

"Iya sakura-chan" ujar naruto membuat sasuke melihatnya dengan tatapan tajam ala uciha.

"Naruto kayaknya ada yang cemburu nih" ujar sai yang membuat semua tertawa kecuali sasuke dan sakura karena ia tak tau siapa yang cemburu.

"Siap yang cemburu Sai-san"tanya Sakura semua yang di situ tembah tertawa karena ucapan sakura. Sahabatnya tau kalau Sakura orang yang tidak terlalu peka dalam perasaan.

"Sakura jangan di pikirin ya apa kata yang lain" ujar temari,  membuat mengerti sakura.

"Ayo kalian semua pulang" ujar orang tua mereka dan mereka pergi setelah memberi salam.

Jodoh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang