15. Tawuran

133K 8.5K 357
                                    

Minggu (14.12), 02 Desember 2018

Selamat membaca!

--------------------------

Setelah kejadian Carissa mengecup Fachmi di depan para pegawai Green Land Property Tbk., dia semakin dikucilkan namun hal itu sama sekali tidak mengganggu Carissa. Dia menyelesaikan pekerjaannya seperti biasa dan semakin rajin karena waktu magangnya tinggal beberapa hari lagi.

"Si jalang tuh kelihatan makin rajin, ya?"

"Jalang siapa?"

"Itu. Yang pernah sok pamer kemesraan sama Pak Fachmi."

"Oh, si anak magang."

"Iya."

"Masa magangnya kan hampir selesai. Mungkin biar dapat nilai bagus atau malah langsung ditawari kerja di sini."

"Langsung ditawari kerja?"

"Apa yang tidak mungkin bagi pelacurnya bos?"

Kalimat-kalimat itu jelas membuat panas telinga Carissa. Dia sudah siap melabrak para wanita itu saat melihat seseorang yang dikenalnya melambaikan tangan padanya.

"Carissa! Mau makan siang bersama kami?" tanya Farrel yang entah sejak kapan sudah berdiri di dekat meja Carissa.

"Kak Farrel!" seru Carissa. Lalu seperti kebiasaannya, memeluk lengan Farrel dengan manja.

"Aku tidak disapa?"

Mata Carissa berbinar melihat Juan juga datang bersama Farrel. "Kak Juan!" tanpa melepas satu lengannya yang memeluk lengan Farrel, Carissa memeluk lengan Juan dengan lengan yang lain.

"Ckckck, serakah sekali gadis ini. Kalau ada lelaki tampan, pilih salah satu saja," goda Farrel sambil mengacak rambut Carissa.

"Kalau bisa pilih semua, kenapa tidak?" Carissa nyengir.

"Lalu lelaki tampan yang di sini?"

Carissa menoleh ke sumber suara dan ternganga mendapati Papanya berdiri bersama Papa mertuanya. "Papa juga di sini?" tanya Carissa dengan girang. Tanpa peringatan dia melepas rangkulannya di lengan Juan dan Farrel lalu bergegas menghampiri kedua papanya. Satu kecupan mendarat di pipi Rafka dan Alan lalu gadis itu memeluk lengan kedua papanya dengan manja.

"Yah, kita ditinggal," gerutu Juan seraya berjalan bersama Farrel menghampiri mereka bertiga.

"Daun tua memang lebih menggiurkan," ujar Rafka yang disambut gelak tawa Alan.

"Ngomong-ngomong kenapa kalian semua di sini?" tanya Carissa.

"Tadi kami ada meeting." Alan menjelaskan. "Jadi sekalian mengajakmu makan siang. Fachmi akan menyusul setelah menyelesaikan beberapa laporan."

"Boleh Carissa yang menentukan tempat makan siangnya?" tanya Carissa girang.

"Tentu saja," sahut Rafka.

"Horreee!!"

Carissa bersama empat lelaki tampan itu berjalan sambil bercengkerama keluar ruangan. Sementara itu semua pasang mata mengarah pada mereka dengan raut bingung dan bibir terbuka. Semua jadi bertanya-tanya siapa sebenarnya Carissa karena para pegawai Green Land Property Tbk.-terutama pegawai lama-tahu betul siapa keempat lelaki tampan tadi.

***

Carissa ternganga melihat pesan dari salah satu temannya yang memang suka balap motor dan tawuran bersama Carissa. Katanya ada sekelompok siswa sekolah lain yang memukuli teman seangkatan mereka hingga patah tulang. Ini penghinaan. Karena itu sore ini, teman-teman Carissa bertekad balas dendam atas perbuatan mereka. Tentu saja, Carissa tidak akan mau ketinggalan. Dia juga harus turut berpartisipasi untuk menunjukkan kesetiaannya pada teman-teman satu sekolahnya.

Accidentally Wedding (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang