New Student.

405 40 0
                                    

New Student.

Terkadang...
Sesuatu yang sangat ingin dilupakan akan semakin sering terlintas
Terkadang...
Sesuatu yang sangat ingin dibuang akan terasa sangat berharga
Terkadang...
Sesuatu yang sangat ingin dibenci akan semakin disukai
Dan terkadang...
Sesuatu yang ingin dijauhi akan datang mendekat

Matahari sudah menampakkan cahaya terangnya. Menyinari seluruh sudut bumi dengan cahayanya. Menandakan aktifitas akan segera dimulai. Nita telah bersiap mengenakan seragam sekolahnya. Ia lalu segera berjalan menuju kamar Steve.

Tok tok tok

"STEVE, BANGUN!" Teriak nita sambil menggedor gedor pintu Steve. "STEVE GERALD MANDES." Teriak Nita lebih kuat lagi.

"Iya iya iya." Jawab Steve dari dalam dengan sebuah teriakan juga. Tak berapa lama keluarlah dia yang telah siap dengan pakaiannya. Nita sedikit terpana dengan sosok didepannya karena sosok itu menggunakan rompi. 'Auranya beda banget.'

"Pagi pagi udah berisik" kata Steve sambil menarik hidung Nita "Uh..."

"Aw.. ih apaan sih, Steve. Sakit tau. Ini tuh udah setengah tujuh. Nanti telat gimana? Ayo sarapan." omel Nita sambil berjalan meninggalkan Steve dengan debaran jantungnya yang belum normal.

"Iya iya." ucap Steve sambil mengukuti Nita turun kebawah.

Pagi ini tampak ada yang berbesa dimeja makan Nita. Jika biasanya ia akan makan sendirian saat orangtuanya pergi bekerja dan mengharuskan mereka tidak kembali sampai berbulab-bulan, ia pasti akan memakan sarapannya dengan cepat. Namun kini ada seseorang yang menemaninya duduk manis disana.

Mereka menikmati sarapan paginya. "Hmm. Siapa yang masak?" Tanyak Steve.

Nita menelan makanannya sebelum menjawab pertanyaan Steve. "Maaf, Steve, aku membelinya semalam sore. Aku hanya menaruhnya di magic com agar tidak basi." jelas Nita.

Steve hanya beroh ria saja. "Cepatlah. Aku tidak ingin terlambat dihari pertamaku sekolah."

Nita hanya mengerutkan bibirnya. Lagipula siapa tadi yang terlalu lama didalam kamar huh, bukankah itu Steve. Namun karena tidak ingin berlama-lama Nita mempercepat makannya. Setelah selesai, ia lalu menaruh piring merek di wastafel dan segera berlari keluar mengejar Steve.

"Kenapa pintunya tidak kau kunci, Steve?" Keluh Nita.

"Kan tadi masih ada kamu didalam." jawab Steve dari atas motornya.

"Oh iya." Nita lalu menepuk jidatnya.

"Memang gitu kalau iqnya tinggi kali." Sindir Steve sambil memberikan Nita helm. Nita kembali mengerutkan bibirnya sebelum naik keatas motor Steve.

Merekapun segera menuju ke sekolah. Sekitar 20 menit akhirnya mereka sampai juga. Steve lalu memberhentikan motornya diparkiran sekolah mereka.

SMA NUSA BANGSA.

Itulah nama yang terpampang dipintu gerbang sekolah itu. Nita dan Steve turun dari motor. Steve memandangi sekolah itu. Steve langsung merasa kalau sekolah itu kalah jauh jika dibandingkan dengan sekolahnya yang ada di Inggris. Penampilan para siswanya juga jauh lebih sederhana dibandingkan teman-temannya disekolahnya yang dulu, yaitu simple namun tetap fashionable. Namun bedanya, siswa di sekolahnya dulu lebih banyak menaiki sepeda, berjalan kaki atau angkutan umum. Sedangkan disini, lebih banyak membawa motor. Kurasa ia mulai tahu kenapa Indonesia masuk kedalam salah satu negara konsumtif terbesar didunia.

Nita lalu mengantarkan Steve keruang tata usaha. Setelah itu ia kembali kekelasnya.

"Oi, Nita." teriak seorang dari belakang.

SILENT LOVE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang