The Truth

338 28 1
                                    

Kemarilah,
Duduklah di sebelahku
Akan kuceritakan sebuah kisah
Seorang pria bisu yang mencintai gadis buta.

Nita duduk pada kayu pembatas balkon kamarnya. Matanya menatap langsung pada Sang dewi malam yang bersinar cerah. Matanya coklatnya tampak redup. Tidak memancarkan cahaya seperti beberapa jam yang lalu.

Kriet... Blam.

Suara pintu terbuka bahkan tak membuat gadis itu bergerak sama sekali. Steve menghela nafasnya. Gadis itu sudah begitu sedari mereka pulang. Tidak ada sepatah katapun keluar dari muluy manis gadis itu. Ia melenggang pergi masuk kekamar dan bahkan belum mengganti pakaiannya. Kaki Steve berjalan kearah gadis itu. Ia duduk tepat di sebelah Nita seraya melempar sebuah kotak berwarna biru.Lemparan itu membuat Nita sadar dari lamunannya. Untunglah ia sigap menangkap kotak itu sebelum jatuh ke lantai atau malah ke tanah. Alisnya terangkat seperti bertanya apa ini?

"Bukalah." Titah Steve.

Tangan gadis itu kemudian membuka penutup kotak tersebut. Matanya membulat tak percaya melihat benda yang sekarang ada di tangannya.

Kotak musik Grand Piano High Luxury Class

Kotak musik berbentuk grand piano dengan patung balerina kecil di atasnya. Kotak musik dengan harga yang hampir mencapai setengah juta rupiah ini memiliki enam buah lagu yang di pasang di dalamnya. Salah satu favorit Nita.

"You like it?"

Nita mendongakkan wajahnya lalu menatap Steve. "Kenapa, Steve?" Lirihnya.

"Apa?" Tanya Steve bingung dengan pertanyaan Nita barusan.

Mata Nita menyiratkan sebuah luka yang Steve bisa lihat. "Kenapa kau begitu baik padaku?" Steve diam.

"Kenapa kau selalu ada di sisiku? Di hari burukku?"Steve masih diam.

"Kenapa, Steve?" Lirih Nita. "Jawab aku!"

Steve menghela nafas panjang. Ia lalu menatap Nita dengan intens. "Apa kau pernah mendengar kisah pria bisu dan gadis buta?" Tanya Steve.

"Cerita apa itu? Aku tak pernah mendengarnya."

Steve lalu menatap ke langit malam."Zaman dahulu, ada seorang gadis yang terkenal akan kecantikannya. Berita kecantikan gadis itu tersebar luas sampai ke telinga seorang raja. Karena begitu penasarannya, sang raja lalu pergi menemui sang wanita. Dan benar saja, gadis itu memang sangat cantik rupanya. Senyumnya manis dan tawanya merdu. Sang raja yang baru pertama kali melihatnya bahkan langsung jatuh hati. Namun, sang raja terkejut saat tahu bahwa gadis itu buta." Steve menjeda ceritanya lalu menatap Nita yang juga tengah menatapnya.

"Sang raja lalu meninggalkan gadis itu secara baik-baik. Gadis itu sedih. Ia hanya bisa menangis tersedu-sedu di tengah taman. Tanpa menyadari bahwa seorang pria tengah menatapnya dengan was was dari balik pohon jati yang besar. Pria itu selalu memperhatikan gadis itu dari dekat maupu jauh namun tidak pernah menyentuh gadis itu. Ia hanya bisa melindungi gadis itu."

"Apa pria itu tak bosan?"

"Ya enggaklah,."

"Kenapa?" Tanya Nita penasaran.

"Karena pria itu mencintainya, Nit." Nita mengangguk paham.

"Namun, suatu hari raja itu kembali. Ia melamar si gadis. Si gadis begitu senang dan langsung menerima lamaran dari sang raja. Mereka lalu pergi ke istana sang raja. Pria bisu itu begitu sedih karena kehilangan sang gadis buta itu. Setiap hari ia selalu pergi ke taman untuk menenangkan hatinya. Tapi, tebak apa yang di lihatnya? Gadis buta itu disana. Duduk dengan tatapan kosongnya. Pria itu lalu berjalan mendekat dan duduk di sebelah gadis itu. Gadis itu merasakan kehadiran seseorang segera berseru memanggil. Namun karna tak di jawab, ia pun berpikir bahwa bahwa orang itu bisu. Gadis itu mengelus kepala pria itu agar tahu orang itu perempuan atau pria. Singkat cerita, kedekatakan mereka di ketahui raja. Sang raja lalu mengurung istrinya itu dan kau tau apa yang terjadi pada pria bisu itu?"

SILENT LOVE (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang