Done. Dalam sehari. Saya masih tercengang.
Musiknya memang lama, moga nggak ngabisin kuota banyak ya hehehe, tapi saya hampir nangis ngetiknya ya gara-gara ini lagu. Selamat membaca kawan~
....
--Revia mendapatkan kembali memori masa lalunya saat berbaring setelah mendapatkan pengobatan. Ingatan yang selama ini terkubur kembali di saat yang sangatlah tidak tepat--
.....
"LEO!" seru Revia sampai duduk.
Wanita yang sedang membereskan barang-barangnya yang ada di ruangan yang Revia tempati, sampai terdiam karena seruan Revia.
"Ugh..."
"Kau tidak apa-apa nak?" tanya wanita itu sambil mendekati Revia, tanpa menurunkan barang yang ia bawa sebelumnya.
"Sedikit sakit tetapi bukan masalah." Revia mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling hingga berhenti di wanita yang melihatnya khawatir. "Ini di mana dan anda siapa?" tanya Revia bingung.
"Maafkan aku yang terlambat memperkenalkan diri, namaku adalah Lora dan di sini adalah rumahku," katanya dengan senyum lembut.
"Kenapa aku bisa..." Revia mengingat kembali apa yang dilakukannya terakhir kali sampai bisa berada di tempat yang ia tempati.
"Ada seekor vibirius dan seorang laki-laki yang mengantarmu kemari," kata Lora.
"Dimana mereka sekarang?!" seru Revia yang membuat Lora tersentak.
"Sudah pulang, karena kejadiannya kema... hei, kau mau kemana?" tanya Lora yang melihat Revia terburu-buru pergi.
"Aku akan menyusul mereka!" seru Revia yang telah mencapai pintu keluar.
"Tunggu! Revia!!" Lora kalah cepat dari Revia yang telah membentangkan sayapnya lebar dan menjauh dari rumah itu.
Ethan yang dari tadi sembunyi sudah bersiap membentangkan sayapnya juga tetapi di tahan oleh Lora.
"Tidak perlu, ia akan kembali." Ethan menuruti perkataan Lora dan terdiam melihat Revia yang semakin jauh dari pandangannya. "Padahal aku belum menjelaskannya," kata Lora lesu.
....
Revia POV
Leo! Leo maafkan aku! Padahal aku yang membuat janji itu, tetapi aku yang melupakannya.
Beberapa kali tanganku menghapus kasar air mataku dan aku selalu menahan air mata yag berjatuhan.
Kakiku mendarat di bukit, tempat yang aku sukai. Dengan cepat aku berlari menuju ke arah sekolah. Hanya itu tempat yang aku pikirkan, tetapi aku malah menemukan kedua lelaki itu sebelum di sekolah.
Perasaan lega ini tumpah di dadaku. Aku merindukannya. Sangat.
"Leo!" seruku sambil berlari diantara orang-orang. Jika tak salah lihat, Leo sudah berhenti. Dia benar-benar Leo kan? Bertahanlah air mata!
"LEO!" Kali ini aku berhasil menggenggam tangannya walau aku harus mengambil nafas sebanyak-banyaknya, karena aku merasa telah menguras energi yang begitu banyak. "Leo! Aku minta maaf!" kataku sambil melihat wajahnya.
"Maaf nona, namanya bukanlah Leo," kata Igvin yang terdegar bingung.
"Aku tahu tapi... tunggu kau tidak ingat denganku?" tanyaku. Aku dapat merasakan hatiku pecah seketika. Mataku kini melihat Igvin yang masih melihatku bingung. "Igvin juga?"
"Kenapa nona mengetahui namaku?" tanya Igvin yang menunjukkan raut bingungnya sambil menunjuk dirinya.
"Kalian... kalian benar-benar tidak ingat?" tanyaku tak percaya. Pengelihatanku mulai tertutupi oleh air mata. "Ini aku Revia! Kalian tidak mengingatku?!" tanyaku sambil menepuk-nepuk dadaku sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Free Indefinitely
FantasyDengan sihir yang bisa membuat sayap tetapi di ramalkan bisa menengahi pertarungan sengit antar negara. Sebenarnya apa yang harus di lakukan? Bahkan menerima kenyataan pahit yang harus di tanggung demi melancarkan apa yang diramalkan itu. Sampai...