BEWARE!!! 1634 WORD AND PERCAKAPAN MEMBOSANKAN!!!!
UDAH DI INGETIN LOH YA. INGAT, SUDAH AKU INGATKAN!!:V
........................
Revia POV
Dua hari berlalu dengan Leo dan Igvin yang bekerja di toko ini. Igvin dengan percaya dirinya menggoda beberapa wanita dengan wujud manusianya. Ada yang terpesona, ada yang hanya tertawa, ada lelaki yang marah karena pasangannya di goda. Aku hanya bisa tertawa pelan melihat tingkahnya. Untung saja sifatnya tidak berubah, itu menyenangkan untuk di lihat.
Begitu pula dengan Leo yang melayani pelanggan dengan wajah datarnya. Memang wajahnya masuk ke dalam wajah tampan luar biasa, tetapi aku kagum dengan reaksinya yang masih datar walau pun ada yang gencar menggodanya.
Mataku menatap langit dan menyadari warna langit akan berubah. Sebentar lagi Leo dan Igvin akan memulai investigasi mereka. Apakah mereka akan mendapatkan jawaban di tempat ini? Aku saja sudah menyerah di tempat ini.
Tiba-tiba saja suara pintu terbuka dengan sangat cepat. "Revia!!" seru orang yang memakai jubah sekaligus menutup kepalanya. Ia berjalan dengan cepat mendekat ke etalase, dimana spotku berdiri.
"Wah, Yang Mulia Pangeran Myron sudah menyelesaikan pekerjaan anda?" tanyaku yang membuatnya terdiam di tempatnya.
Myron membuka penutup kepalanya dan menunjukan rambut pirangnya sedikit tersibak dan mata ungunya menatapku kesal. Eh ada apa?
"Mengapa kau menerima lelaki bekerja di sini?" tanya Myron, masih dengan ekspresi kesalnya.
"Bukankah Taka juga lelaki? Kenapa baru marah sekarang?" tanyaku bingung.
"Karena Taka masih anak-anak," kata Myron.
Lalu apa hubungannya dengan Taka anak laki-laki dengan laki-laki yang lebih dewasa? Bukankah suatu saat Taka akan tumbuh menjadi laki-laki dewasa?
"Apa kakak benar-benar tidak sadar?" tanya Taka yang tiba-tiba mendekat ke etalase.
"Tidak sadar apa?" tanyaku bingung.
Myron dan Taka menghena nafas sembari menggeleng. Terlihat Igvin yang tertawa kecil di belakang sana dan Leo yang melirik ke arah lain. Memangnya ada apa sih?
"Apa kamu ke sini hanya ingin bertanya hal itu saja Myron?" tanyaku.
"Bukan bertanya," kata Myron yang menggantungkan kalimatnya.
Aku terdiam menunggu kelanjutan kalimatnya tetapi tidak terjadi dan di gantikan gelengan dengan wajah kesalnya yang mengarah ke bawah.
"Jika tidak, boleh aku meminta tolong sesuatu? Aku telah memutuskannya," kataku kembali memikirkan rencanaku.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Myron yang kembali melihatku.
"Tunggu sampai toko tutup, baru aku bisa mengatakannya," kataku yang kembali membereskan roti-roti yang tadi tertinggal.
"Baiklah, aku akan menunggu," kata Myron yang mulai membalikkan badannya.
"Ingin pesan seperti biasanya?" tanyaku yang di balas anggukan Myron sebelum kembali berbalik dan memilih salah satu kursi.
....
Akhirnya waktu untuk tutup toko sudah di depan mata. Setelah pelanggan terkahir datang aku meregangkan tanganku ke atas.
"Kau sudah bekerja keras," kata Myron dari mejanya.
"Terima kasih, tetapi apa tidak masalah jika pangeran kerajaan duduk di tempat ini dari terang sampai langit mulai redup ini?" tanyaku jail.

KAMU SEDANG MEMBACA
Free Indefinitely
FantasiDengan sihir yang bisa membuat sayap tetapi di ramalkan bisa menengahi pertarungan sengit antar negara. Sebenarnya apa yang harus di lakukan? Bahkan menerima kenyataan pahit yang harus di tanggung demi melancarkan apa yang diramalkan itu. Sampai...