Bab Pembuka: Ceritanya

294 10 7
                                    


      Sebagaimana pemuda lainnya yang memiliki cita-cita dalam hidupnya, sahabatku pun sama. Ia memiliki cita-cita sederhana, tidak berlebihan, juga tidak kurang. Ia hanya ingin menjadi rahwana. Lantas memiliki seorang kekasih yang seiya sekata tentang kerahwanaannya.

       Entah rahwana yang mana yang ia maksud. Namun katanya, rahwana yang ia maksud adalah rahwana yang tak pernah kehilangan cintanya buat Widyawati meskipun mereinkarnasi kepada bentuk yang lain. Rahwana yang juga membela tanah airnya dari serbuan pasukan sewaan Rama. Rahwana yang membangunkan taman indah buat Sinta, yang ia cintai, darah dagingnya.

       Sampai ahirnya sahabatku benar-benar menemukan kekasihnya. Wanita yang ia cintai, yang ia temukan di balik rerimbunan hutan, yang ia selalu tunggu senyumnya sebelum mentari pagi bersinar. Namun, seperti kisah lainnya, ada cinta ada cemburu, ada rindu ada murka, ada tawa ada tangis, ada angin malam yang sepoi namun juga beracun. Ya begitulah romansa. Setiap tangis, kepiluan, kerinduan, duka, nestapa adalah sisi lain dari cinta yang tak bisa dipungkiri. Tak salah jika dalam hati kita sebut sisi gelap ini dengan "Juaaancuuuuk". Begitulah awalnya hingga kisah cinta kusebut romancuk. Sebuah proses putih hitam, terang gelap, tawa tangis, lala lala kata kata nada nada.

     Jelas, tulisan dalam kitab ini bentuk lain dari gelembung-gelembung rahwana Tejoisme yang menjangkiti penulisnya melalui sabda-sabda rahvayana.

Superb Rahwanaku

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang