Inilah Caraku Mencintaimu

30 2 0
                                    

"Ndukayu... Akhirnya, kita bertemu juga, ya..."

heuheuheu

     Dari Rahvayana kupahami makna mantra itu. Lagi dan lagi. Tanpa jatuh cinta-jatuh cintaan, tanpa mukadimah picisan, tanpa prolog-prolog ambisius, pertemanan kita harus bermakna Ndukayu.

Heuheu

"Klise mas klise," dari jauh kudengar suaramu berbisik melewati mimbar-mimbar kota ini.

Heuheu

     Semenjak pertemuan dengan Erich Fromm rancang bangun Rahwana tentang cinta semakin kukuh. Apatah mau diprotes, cinta adalah persoalan "standing in love", mendirikan, membangun, memberdayakan cinta, sesuatu yang 'post falling in love'. Cinta bukan jatuh begitu saja, bukan anugerah bebas nilai. Disana ada kebiasaan, karakter, dan watak yang harus di"standing in".

"Heuheu, klise mas klise," aku ingat caramu memainkan alis saat mengatakan hal ini.

    Kata Kang Erich sambil njadum ngopi tahlil bareng Rahwana kalau cinta itu ya: love is an activity, not a passive affect; it is a 'standing in', not a 'falling for'.

Heuheu...

"Klise mas klise," lagi-lagi gigimu nyembul memprotes tawaku.

"So, mencintai ya enggak nunggu tenguk-tenguk satu orang buat dicintai. Tapi belajar 'standing in love' pada seluruh hidup. Mencintai bukan egoisme yang diperluas hanya pada seorang. Justru, 'standing in love' sejatinya bermakna mencipta dan memberi makna "bersama-sama" dengan unsur dasar care, responsibility, respect, dan konwladge". Bebisik Kang Erich mbabar The art of lovingnya pada Rahwana.

"Im standing in love with you, ndukayu," heuheu.

"Klise mas klise," hihihi suaramu kok beraroma standing in love yang produktif ndukayu.

...
#romancuk#rahvayana#ramayana#majelisperindu#23

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang