Menziarahi Kenangan

31 3 0
                                    

       Memang sulit dipercaya. Bagaimanapun juga Rahwana adalah putra seorang Raja Lokapala yang rela turun jabatan demi mengejar kedudukan professor tingkat tinggi. Beliau adalah Raja Wisrawa sang ahli pertapa yang diangkat mantu oleh Raja imperium Alengkadiraja, Raja Sumali.

       Raja Sumali menikahkan -anaknya- Sukesi dengan Resi Wisrawa meskipun sebenarnya Danaraja Sang Pangeran Lokapalalah yang ngebet banget menikahi Sukesi. Kelak asbab pernikahan inilah terjadi pertempuran besar antara dua imperium Alengka dan Lokapala; Raja Danaraja yang menyerang bapaknya (Raja Wisrawa), dilanjutkan Raja Rahwana yang nyerang Raja Danaraja. Semua masih terikat saudara, wong Rahwana adalah saudara tiri Raja Danaraja. Ya, begitulah kelakuan Prince. Hanak rajah gituloh.

       Demi mengubur dendam, Prahasta meminta Danaraja agar menggembleng Rahwana sopan santun dan berbagai kompetensi kanuragan tingkat tinggi di Universitas Lokapala demi gelar Ksatria Utama. Tak cukup rupanya pembelajaran Rahwana di Universitas Gohkarno (UGoh).

       Saat menjadi mahasiswa di Ugoh Rahwana mendapat banyak sekali prestasi yang diturunkan langsung oleh Batara Narada. Pada sekali kesempatan jalan-jalan sore, Rahwana ketemu Widiowati seorang wanita cantik nan alim. Dan makjleb ia falling in love pada tatapan pertama. Namun sayang cinta Rahwana bertepuk sebelah tangan sebab Widiowati sudah klepek-klepek sama Wisnu.

       Itulah kenangan pertama yang enggak bisa dikubur oleh Rahwana sepanjang hidupnya, istilah terkininya adalah gagal move on sepanjang hayat. Malangnya. Sampai-sampai setiap yang mirip Widiowati ia teringat kenangan itu dan akan membangkitkan cinta pertamanya. Sepertinya Imago dei dan dignity of mannya Widiowati yang enggak bisa dilupakan Rahwana.

       Ealah... Itulah pekuburan kenangan. Sekali tapi abadi. Kenangan hanyalah deretan kuburan masa lalu. Sesekali perlu diziarahi untuk mengingat pelajarannya. Pekuburan kenangan adalah ruang kebijaksanaan manusia sebagai mahluk berbudi. Produk kongkrit dari imago dei akal budi yang dewasa. 

Heuheueu.. 

"Selamat menguburkan kenangan, dek."

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang