Lagi-Lagi Bab Kasmaran; The Power of Hindi's Songs

110 7 4
                                    

Channa mereya mereya... Rabne bana di jodi... Geruaaa... rangge tumuhe gerua... Zinda rehke kya karu tere bina...

     Entah bagaimana ceritanya sahabatku yang terpapar gelembung rahwana itu membuat playlist yang isinya lagu india semua. Kebanyakan lagu-lagunya Arjit Singh yang mendayu, sendu, sembilu, semacam mengandung mantra magis.

     Sepertinya sahabatku tak pernah ingin kehilangan waktu terbaik saat lagu-lagu itu melatari paginya. Pagi berarti kehidupan baru setelah semalaman penuh menahan kerinduan. Pagi adalah permulaan baru untuk mencintai lagi, lagi dan lagi pada orang yang sama.

     Seperti saat kutanya mengenai ihwal lagu Gerua ia menjawab,"Di dalamnya ada sebuah desa di pedalaman Pekalongan. Di mana semburat matari pagi berarti sebuah pertemuan. Sementara malam harinya adalah kerinduan yang maha panjang. Pinus-pinus berkabut seolah ingin menyembunyikan senyumannya yang selalu saja mengalahkan rembulan."

Mendengar jawabnya aku bisa apa? Ngomong uwuwuwuwu atau cie cie? Kurasa jawabannya setingkat diatas uwuwuwuwu dan cie cie. Sesuatu yang tak terwakili oleh kata-kata, namun sangat terasa dengan nada-nada. Yah, nada itu sempurna benar menyimpan setiap panorama kehidupan sahabatku dengan perempuan yang ia sebut harumnya mengalahkan aroma melati itu.

     Sahabatku benar, setiap lagu mengandung nyawa. Nyawa itulah yang menghidupkan gunungan kenangan lampau sehingga tetap bernafas hingga saat ini. Tak ada yang hilang barang sejengkalpun bahkan selalu hidup. Sangat indah, begitu sepoi saat memandang hamparan pinus yang hijau ditemani kamu yang sibuk tertawa memamerkan gigimu. Ah, bahkan untuk mengenang hari itu aku harus merindukanmu sepenuh aku mencoba untuk meluapkanmu.

     Aku tak tahu apakah Rahwana juga pernah merasakan hal yang sama; selalu mengingat wajah kekasihnya saat menuruni tanjakan di samping kelurahan desa itu. Atau sekedar mengingat bagaimana caranya kekasihnya itu berjalan saat jalanan begitu terjal di balik rerimbunan pinus. Aku tak tahu, namun yang jelas setiap lagu india adalah balada indah mengenai pagi. Semerbak bau humus pinus saat kabut mulai menghilang. Sewangi melati yang tengah mengembang.

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang