Balada Fotomu

96 4 1
                                    

     Saat sengaja membuka kembali buku Rahvayana "Ada yang Tiada", tak kusangka ada gambarmu yang kukira pasti sengaja kurekatkan tepat pada sampul-dalam-pojok-kiri-atas berukuran 4x5 atau 6x7. 


Entahlah aku tak tahu persis seberapa lebar ukuran fotomu di sana, yang jelas tiba-tiba dadaku menyempit. Sembari "Canon in D Mayornya J. Pachelbel" bersimponi kuingat kembali balada apa yang ngebuat fotomu pasti sengaja kuminta dari dompetmu.

Maktralap. Aku ingat! 

Saat itu kamu duduk berlawan arah denganku di warung kopi setelah perempatan lapangan Sorogenen ke utara disamping gedung PPIP. Kamu duduk menghadap arah timur, tepat sinar matari menembus jendela menerangi seluruh dirimu. 

Asli! Itu sangat indah.

Anehnya aku tak ingat benar kenapa bisa kamu mau menghabiskan waktu denganku di depan meja kopi sambil sesekali kamu melihat apa itu Rahvayana "Aku lala Padamu". Namun aku akan selalu berharap kamu tak berkeberatan buat berhenti sejenak dari pekerjaanmu untuk memastikan apakah sesak rinduku padamu sudah disampaikan aroma melati ke dalam ruang kerjamu. Semoga kamu menghidunya setiap saat merasa penat dari tugas-tugas kantormu yang pasti membuat lupa untuk sekedar membenarkan bentuk kerudungmu atau sesekali membetulkan dandanmu.

 "Angin timur tak pernah lupa membawa aroma melati yang bermekaran kearahmu bukan?" 

Aku tahu itu sebuah perjalanan jauh untuk tiba diatas meja kerjamu. Namun ingatlah, angin pagi yang datang bersamaan semburat matari dengan aroma melati merekah itu berarti kerinduanku sudah sampai padamu. Saat itu pula aku merasa bersamamu diiringi orkestrasi jenggeret pedalaman Pekalongan.

     Jika hanya dengan kerinduan aku bersamamu, tentu seluruh hari akan kubuat untuk merindukanmu. Tapi ya itu, aku minta maaf, kadang kala rinduku padamu harus kubersamai dengan sedikit mengurus hidupku. Kadang aku harus segera menghatamkan buku kuliahku, atau sekedar membuat resume atau makalah. Aku harap kamu memaafkanku kalau suatu pagi aroma melati telat memasuki ruang kerjamu.

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang