Bab kasmaran: Sedang isengkah Tuhan? ...

208 9 5
                                    

     Setiap manusia akil baligh dan normal dapat dipastikan akan mengalami proses purba yang disebut kasmaran. Sepurba batu-batu candi prambanan, sepurba angin yang diam-diam membelai pipi, sepurba semburat mentari sore yang temaram, orange kecoklatan. Karena itulah disebut kasmaran berakar dari bahasa arab asmar atau samar yang berarti warna coklat.

      Tak ada yang tau pasti apa hubungan warna coklat dengan perasaan purba ini. Masing-masing manusia punya tafsirnya, dan itu sah saja tak melanggar konstitusi, hukum perdata, hukum gravitasi, hukum newton, hukum alam, hukum rimba, hukum oktav.

     Alkisah, salah satu pecinta itu namanya rahwana. Seperti pernah kukatakan, aku tak tahu persis siapa itu rahwana. Apakah dia yang ada dalam drama ramayana Empu Walmiki, atau rahuvana tattwa Agus Sunyoto, atau rahvayana Sujiwo Tedjo, atau rahwana putih Sri Teddy Rusdy. Engga tahu belas, yang jelas ada sifat 'sak polahe dewe' dalam kasmaran yang terkurung dalam kerinduan dan penyesalan, ksatria dan tangis, setia dan rindu.

    Ini hanya kisah cinta seorang manusia kepada manusia sesamanya. Meskipun hanya sekedar cinta seorang pria kepada lawan jenisnya, jika mengakibatkan ia bersimpuh, memelas, merengek, dan merayu Tuhan, lantas masih adakah keraguan bagi kesakralan cinta?

     Seperti pagi ini. Sahabatku menasehati,"Jika kau temukan cinta pada wanita yang rela kau ajak ngopi. Itulah kebahagiaan." Cie cie

     Menurutnya puncak jatuh cinta tiba saat duduk di depan meja kopi; lantas menaruh pandang pada matanya, menaruh dengar pada ucapnya, menaruh bahagia atas hadirnya. Tak lupa dengan sedikit suara seduhan kopi, binar matanya mampu mengalahkan indah purnama malam ini. Suaranya mengalahkan desiran angin. Duduk bersamanya adalah perjamuan surgawi dan kopi pun menjadi saksinya. Pada saat kekasih menyebut,"Mas...", saat itulah kau dengar nyanyian terindah di dunia.

    Begitu sabda sahabatku mengenai kasmaran. Sementara, diatas semua kejadian itu aku termangu memandangi sekotak bingkai kerinduanku padamu. Ada semacam tarikan hebat buat menjumpaimu.

Kitab RomancukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang