Seorang gadis buta saat ini berada di tengah sebuah hutan dimana monster dan binatang sihir berkeliaran. Gadis tersebut berada di hutan di sebabkan oleh hukuman yang diberikan padanya. Penglihatan miliknya di segel dan dia di tinggalkan di tengah hutan. Gadis tersebut, Viani Fiolera seorang Witch dari clan penyihir Fiolera. Dia mendapatkan hukuman ini karena kekuatan miliknya yang lepas kendali. Dalam sebuah perang, dia membunuh ratusan ribu pasukan kawan dan bahkan menyebabkan kematian murid miliknya yang juga ikut dalam perang. Kekaisaran Igna ingin memberi Viani hukuman mati, namun kepala clan Fiolera yang juga merupakan guru Viani menentang itu dan mengatakan akan menangani hukuman Viani. Pada akhirnya Viani menerima hukuman dimana mata miliknya di segel dan di terlantarkan di tengah tengah hutan. Hukuman ini akan berakhir bila Viani dapat keluar dari hutan atau mati di dalam hutan.
Viani sudah kehilangan harapan untuk hidup. Dirinya sendiri tahu, tampa kemampuan untuk melihat, bertarung melawan monster merupakan hal yang sangat mustahil. Awalnya di berusaha menelusuri hutan dengan merasakan mana di sekitarnya. Namun karena padatnya konsentrasi mana di hutan itu, itu merupakan hal mustahil. Ibaratkan berusaha melihat sesuatu yang yang menyilaukan mata. Namun walau begitu, walau dia tahu tak ada harapan untuk dirinya. Viani terus berjalan dan melawan beberapa monster yang menyerangnya. Jika dia bertemu monster yang kuat, dia berusaha melarikan diri dan tak bertarung. Dia berjuang untuk tetap hidup walau dia tahu betapa mustahilnya harapan itu.
Tiga hari tiga malam tampa tidur, dia menelusuri hutan tampa indera penglihatan. Dia berhasil mengalahkan beberapa monster hanya dengan merasakan mana sekitar. Tapi pada akhirnya Viani di kalahkan juga oleh monster kuat. Dia ditikam dan hendak dijadikan mangsa oleh monster itu. Namun sesuatu tak terduga terjadi. Sebuah cahaya emas yang membentuk tubuh seorang gadis muncul di hadapan Viani. Viani merasakan jumlah mana yang sangat besar, jika mana itu adalah cahaya, maka cahaya itu sudah akan membutakan mata yang melihatnya. Gadis itu mengalahkan monster yang menikam Viani hanya dengan menjentikan jarinya. Monster itu kemudian hancur lebur menjadi debu emas dan berserakan keseluruh tubuh Viani.
"Wahai manusia.. apa kau bisa mendengarku?"
Sosok gadis itu berkata demikian. Suara yang terdengar darinya seperti suara gadis muda di masa remajanya.
"Aku bisa mendengarmu" Jawab Viani
"Baiklah kalau begitu, aku akan perkenalkan diriku. Aku adalah Deity yang menjaga Waktu dan Takdir. Aku sekarang ada di hadapanmu karena ingin memintamu melakukan sesuatu "
Viani hanya terdiam mendengar kata sang Deity.
"Beberapa tahun ke depan, ada seorang anak gadis yang akan lahir di rumah keluarga Duke Lorena. Aku ingin kamu membimbing anak itu, karena dia memegang sebuah takdir yang sangat berat. Bimbinglah anak itu sampai anak itu menjadi witch"
"Maafkan aku wahai deity yang teragung. Bagaimana aku bisa membimbing seseorang jika aku tidak bisa melihat??" Kata Viani.
"ah.. kamu benar, kalau begitu"
Sesaat kemudian, Viani merasa bahwa dia bisa membuka mata miliknya kembali. Perlahan Viani membuka matanya, Viani melihat sosok gadis muda yang ditutupi cahaya terang. Dia sama sekali tidak bisa melihat jelas wajah gadis itu. Gadis itu ternyata benar benar seorang Deity. Awalnya Viani mengira dia adalah seseorang yang hanya ingin mempermainkan dirinya. Namun setelah bisa melihat kembali, Viani percaya.. gadis itu adalah seorang deity.. Dewi yang menguasai Waktu dan Takdir.
"Dengan begini kamu bisa kembali melihat. Tapi karena Evil Eye milikmu, aku sarankan kamu untuk membuka lebar matamu saat diperlukan saja"
"Terimakasih untuk sarannya wahai nyonya deity yang Agung. Apa yang harus ku lakukan untuk bisa membimbing anak itu?. Apakah aku harus datang ke rumahnya saat anak itu sudah cukup umur??" Kata Viani.
"Jadilah pelayan di rumah Duke Lorena dan tunggulah saat waktunya sudah tiba" Setelah sang deity mengatakan itu, dia menghilang dari hadapan Viani.
Viani mengikuti perkataan sang Deity untuk menjadi pelayan di rumah Duke Lorena. Namun sebelum itu, dia harus kembali ke clan Fiolera dan menyelesaikan hukuman miliknya. Viani sudah kehilangan harapan untuk hidup. Dia sudah siap kehilangan nyawa saat itu. Namun Sang Deity memberinya harapan. Olehnya dia bersumpah untuk hidup hanya dengan memenuhi perintah sang Deity. Viani Fiolera saat itu terlahir menjadi individu baru yang sudah tak memiliki rasa cinta dan kasih sayang. Baginya, tujuan hidupnya hanya satu, memenuhi perintah Sang Deity.
°°°
Di malam gelap yang diterangi oleh terangnya bulan purnama. Di sebuah kediaman seorang bansawan bergelar Duke di Kekaisaran Igna. Sebuah teriakan seorang wanita dapat terdengar dari salah satu ruangan di kediaman mega tersebut. Rintihan kesakitan tersebut membuat kesunyian malam menghilang. Wanita tersebut merintih kesakitan bukan karena di siksa oleh algojo, namun wanita itu sedang dalam proses melahirkan seorang anak. Wanita itu merupakan Nyonya dari kediaman tersebut, istri dari Duke Louis Lorena, yang bernama Natalia Lorena.
"Nyonya Natalia, tolong tarik nafas yang dalam terus keluarkan secara perlahan" Kata pembantu dari kediaman Duke Louis.
"Tidak usah Khawatir semuanya akan baik baik saja" Duke Louis mengatakan itu sambil memegang tangan istrinya.
Selang beberapa waktu kemudian, proses melahirkan berakhir dengan lancar. Bayi perempuan yang manis berambut putih lahir dengan selamat.
"Rambut putih perak?? " Kata Louis yang kaget melihat warna rambut putrinya yang baru saja lahir.
Tentu saja Louis akan kaget, rambut Louis berwarna coklat sedangkan Natalia berambut pirang. Rambut yang sangat tidak biasa dan pertama kalinya Louis melihat rambut putih perak tersebut.
"Warna rambut yang.. sangat indah" Kata Natalia setelah melihat putrinya.
"Emilia" kata Louis.
"Namamu adalah Emilia Lorena"
Di malam itu bayi yang akan memegang takdir yang sangat besar pun lahir.
Di saat bersamaan nama bayi tersebut di sebut oleh ayahnya. Suasana sunyi di luar terpecahkan oleh teriakan hewan hewan liar. Serigala melolong, burung burung yang biasanya bersuara di pagi hari bersiul, jangkrik mengeluarkan suara yang lebih keras dari biasanya, dan berbagai suara dari beraneka ragam binatang liar dapat terdengar.
Hal itu tentu membuat Duke Louis kaget. Seisi kediaman Duke Louis saat itu dalam keadaan panik. Beberapa menit kemudian suasana di luar kembali sunyi. Hal ini membuat perasaan panik tadi berubah menjadi rasa heran.
"Kejadian aneh apa itu??" Kata Louis.
"Mungkin binatang liar tersebut merayakan kelahiran putri anda tuan" Kata butler yang melayani Louis tiap harinya.
"Hahaha... jangan katakan hal yang tak maksud akal seperti itu.. mana mungkin itu bisa terjadi. Steward tolong investigasi hal ini sekarang juga" Kata Louis.
"Baik tuanku " Kata butler tersebut.
Butler tersebut,Steward kemudian meninggalkan ruangan.
"Merayakan kelahiran putriku huh.." Kata Louis dengan suara kecil sambil menatap ke arah putrinya yang baru saja lahir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emilia The Witch
FantasyDi suatu malam gelap yang di terangi bulan purnama, seorang bayi perempuan terlahir di dunia ini. Bayi tersebut menggenggam sebuah takdir di tangannya, takdir yang akan mengakhiri dunia ini dan melahirkan dunia yang baru. Namanya adalah Emilia, di m...