V1ーCh 9 : Alisha (2).

24 2 0
                                    

Daerah vasal Duke Lorena, perpustakaan rumah besar Lorena. Emilia sedang belajar sihir bersama dengan Lisha.

"Ada apa Lisha apa ada yang ingin kamu tanyakan??" Kata Viani yang melihat Lisha agak kebingungan.

"Am... aku sedikit bingung perihal mata sihir 'Eye of Truth' yang kak Viani jelaskan" Kata Lisha.

"Bagian mana yang membuatmu bingung??"

"Sebenarnya ini lebih kepenasaran.. am... apa pengguna mata sihir ini bisa melihat cahaya warna warni di mana saja??"

"Iya, itu salah satu karakteristik dari 'Eye of Truth'. Seperti yang ku jelaskan tadi, matai sihir ini mampu melihat mana, dan cahaya yang pengguna mata sihir ini lihat adalah mana itu sendiri"

Lisha merasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar, kemudian dia bertanya lagi seperti ingin membuktikan sesuatu " Apa ada karakteristik lain yang menunjukan seseorang adalah pengguna mata sihi 'Eye of Truth'??"

"Warna mata yang hijau bagaikan Emerald, adalah salah satu tandanya bahwa seseorang memiliki mata tersebut" Kata Viani.

Lisha benar benar tidak percaya akan jawaban yang dia dapatkan.

"Itu artinya?... "

"..hmmm sepertinya kamu sadar juga" Emilia yang duduk di samping Lisha melihat Lisha sambil tersenyum.

"Eh?? Nona Emilia tahu dari awal?" Kata Lisha.

"Tentu saja, menurutmu kenapa aku ingin mengajakmu belajar sihir??" Kata Emilia.

"Jadi begitu... aku kira nona Emilia tidak sadar akan hal itu dan hanya ingin mencari teman saja" Kat Viani.

Viani dan Lisha saat ini tidak terlalu memperhatikan mata Emilia yang telah berubah menjadi Hijau Emerald di tengah tengah pembelajaran. Namun sesaat kemudian warna mata Emilia kembali menjadi warna mata Emas, tidak ada yang memperhatikan perubahan tersebut sama sekali.

"Viani, aku mau tanya Witch itu apa??" Kata Emilia.

"Witch adalah sebuah gelar yang di berikan oleh seorang wanita penyihir yang mampu menguasai seluruh bidang sihir. Mulai dari sihir elemen, pemanggil, hingga alkemi sihir. ini merupakan salah satu alasan kenapa kebanyakan Witch tidak memiliki daya tempur menggunakan pedang. Witch perlu mendedikasikan dirinya untuk belajar. Saat seseorang telah menjadi Witch, seni pedang tidak di perlukan lagi karena daya tempur sihir jauh lebih dahsyat dari pada pedang dan senjata lainnya. Wizard adalah ekuivalen dari Witch untuk Pria" Kata Viani.

'Jadi hanya karena ego dan kebanggaan mereka dengan sihir' Sebuah suara terdengar di kepala Emilia, namun Viani dan Lisha tak bisa mendengar suara tersebut.

'Ego tersebut suatu hari akan menusukmu dari belakang, aku yakin itu' Emilia hanya memiringkan kepala nya mendengarkan kata kata suara tersebut.

"Apa nona telah paham dengan penjelasan singkatku ini??" Kata Viani.

Emilia hanya mengangguk dan tak mengatakan apa apa.

"Baiklah, kurasa sudah cukup untuk hari ini. Nona Emilia, apa ada buku yang anda ingin baca saat ini?? akan ku ambilkan sesegera mungkin" Kata Viani.

"Tidak usah Viani, aku sudah memilikinya di sini, Lisha mau melanjutkan pembelajaran membacanya??" Kata Emilia.

"Baiklah kalau begitu Nona, tapi untuk Lisha ikut aku sebentar. Maaf nona aku punya urusan dengan juniorku yang satu ini" Kata Viani

"Begitukah?? hmmm.. akan ku tunggu kalau begitu" Kata Emilia dengan wajah sedih.

"Baiklah Lisha kemarilah sebentar" Kata Viani dengan suara datarnya.

Emilia The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang