Di suatu malam gelap yang di terangi bulan purnama, seorang bayi perempuan terlahir di dunia ini. Bayi tersebut menggenggam sebuah takdir di tangannya, takdir yang akan mengakhiri dunia ini dan melahirkan dunia yang baru. Namanya adalah Emilia, di m...
Lima tahun telah berlalu sejak kelahiran putri Duke Louis Lorena. Emilia Lorena sekarang telah berusia 5 tahun. Walau masih di usia belia, dia sangat lancar dalam berbahasa dan memiliki pola pikir yang tidak seperti anak yang berumur 5 tahun pada umumnya. Emilia sudah mengerti betul cara bertata krama dengan baik. Emilia tidak terlalu suka bermain, namun kegiatan yang dia sangat sukai hanyalah membaca buku di perpustakaan kediamannya. Sifat miliknya benar benar bertolak belakang dengan sifat kakaknya, Tilea Lorena yang sudah berumur 12 tahun.
Emilia sudah sangat pandai dalam hal membaca. Semua itu berkat pelayan pribadi Emilia, Viani yang selalu berada di sisinya. Setiap Emilia membaca buku di perpustakaan, Viani hanya berdiri dan melihat sosok gadis kecil berambut perak dan bermata emas membaca buku sejarah kerajaan. Wajah imut Emilia saat membaca buku membuat Viani tak kenal lelahnya berdiri dan memperhatikan Emilia. Walaupun dirinya harus berdiri berjam jam lamanya, dia tidak pernah mengeluh sama sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para pelayan lain di kediaman Duke Lorena sangat cemburu terhadap Viani yang bisa menghabiskan waktu seharian bersama dengan tuan putri Duke Lorena. Sudah menjadi mimpi setiap pelayan di kediaman Duke Lorena untuk bisa melayani tuan putri Emilia. Namun peran itu sudah menjadi milik Viani, oleh sebab itu mereka semua sangat cemburu.
Di hari yang seperti biasanya, Emilia membaca buku sejarah di perpustakaan. Viani terkadang menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan Emilia saat ada yang tak dia mengerti. Di tengah tengah membaca buku, Emilia tiba tiba menutup bukunya. Viani terheran heran melihatnya.
"Viani" Kata Emilia.
"Ada apa nona muda?" Kata Viani.
"Tolong ambilkan aku buku baru" Kata Emilia kemudian memberikan buku yang di pengangnya kepada Viani.
"Jadi hari ini nyonya muda ingin membaca sejarah dari kerajaan mana?" Kata Viani.
"Ah.. bukan buku sejarah, aku ingin mengganti tipe buku yang ku baca. Am.. bagaimana kalau buku tentang sihir?" Kata Emilia.
"Tapi nona, masih terlalu dini untuk mempelajari sihir. Paling tidak nona muda harus meminta izin terhadap Tuan Louis terlebih dahulu" Kata Viani.
"Aku tidak akan mempraktekkannya . aku hanya ingin membaca teori sihir saja, karena sepertinya sangat menarik" Kata Emilia.
"Walaupun begitu, nona muda masih harus memerlukan izin dari Tuan Louis" Kata Viani.
Emilia kemudian berdiri dari sofa yang ia duduki, kemudian.
"Kalau begitu, antar aku keruangan ayahanda sekarang" Kata Emilia.
"Baiklah nona" Kata Viani sambil menundukan kepalanya.
Melihat sikap Emilia, sangat sulit untuk dipercaya kalau dia masih berumur lima tahun. Menurut para pendeta gereja, ini adalah berkah dari tuhan. Berkah berupa intelektual. Tapi tampa sepengetahuan mereka, Emilia sebenarnya lebih dari yang mereka perkirakan.