Emilia The Witch

InterludeーBangkit

Di sebuah pulau di mana milyaran iblis menetap. Orcus sang raja iblis duduk di singgasananya. Dia memegang keningnya saat mendengar berita tentang ekspedisi pada tanah misterius di utara.

"Kau bilang team ekspedisi di serang oleh penghuni lokal di sana??." Kata Orcus.

"Benar yang teragung. "

"Apa team ekspedisi atau mereka yang mengangkat senjata duluan?? "

Pembawa berita itu hanya terdiam dan tak mengatakan apa apa.

"Lupakan, kita akan mengirim team ekspedisi baru ke sana. Kali ini kita akan berhati hati dan benar benar menunjukan kalau kita datang dengan damai. "

"Yang mulia Orcus kurasa itu ide buruk. Kita sama sekali tidak bisa berdamai dengan mereka. "

Minotaur yang berdiri di samping Orcus mengutarakan pendapatnya.

"Asterius, ini adalah perintah mutlak dariku. Apa kau ingin membantahku?. "

Asterius kemudian berlutut lalu berkata.

"Maafkan aku yang mulia, tapi jika hasilnya masih sama saja. Aku ingin yang mulia tidak lagi mengambil jalan damai."

"Aku akan pertimbangkan perkataanmu itu. Kalian!!, panggil mereka yang bisa terbang dalam jangka lama. Untuk team sebelumnya, biarkan mereka beristirahat. Kali ini aku yang akan memimpin ekspedisi ini. "

"Yang mulia!! bukannya itu terlalu gegabah? " Kata Asterius

"Asterius, aku tak akan menarik kata kataku. "

Asterius hanya terdiam dan tak membantah.

°°°

Orcus dan team ekspedisi yang di bawanya sampai di tanah asing di utara. Tepatnya di pelabuhan selatan weston. Ini merupakan pilihan tempat yang salah untuk Orcus jika dia ingin datang dengan damai. Karena kejadian dari team ekspedisi sebelumnya membuat kerajaan Weston sangat waspada, tingkat pertahanan di pelabuhan selatan telah meningkat. Melihat segerombolan iblis yang datang dari langit membuat mereka panik dan menyerang lebih dulu.

Orcus memerintahkan bawahannya untuk tidak menyerang balik. Namun itu sangat mustahil untuk di lakukan. Tempramental iblis tak sama seperti manusia. Mereka lebih agresif, dan melihat kawan mereka terluka saja membuat mereka menjadi berserk. Hanya Orcus yang satu satunya dapat menahan emosinya. Tapi walau dia dapat menahan emosi, pertarungan antara kedua pihak tak dapat di hindari. Orcus beberapa kali mencoba memerintah bawahannya untuk tenang. Namun seakan mereka semua tuli, tak ada yang mendengar perintah Orcus. Bahkan teriakan ia memerintah bawahannya untuk tak menyerang menjadi salah paham bagi manusia. Bahasa yang iblis dan manusia gunakan jelas sangat berbeda. Apalagi di tambah dengan fakta kalau para iblis ini tidak memiliki kontak dari dunia di luar pulau selatan.

Sylvia sang ratu Weston salah mengira Orcus. Walau benar dia pemimpin dari pasukan iblis iblis ini, tapi dia tidak memerintahkan untuk menyerang. Orcus sedang sibuk mencoba menenangkan bawahannya selagi terbang di udara. Namun seorang wanita berjubah sihir kemudian melesat ke arahnya dengan pedang panjang. Orcus dengan sigap menumbuhkan tulang di tangan kanannya dan menahan serangan wanita itu. Sylvia terhempas jatuh kebawah oleh dorongan Orcus. Namun sebelum dia menyentuh tanah, cahaya biru keemasan menyelimuti tubuh Sylvia. Fenomena yang persis seperti apa yang terjadi pada Natalia saat berada dalam mode bertarung serius.

Sylvia sebenarnya bukan seorang magic swordsman seperti kebanyakan orang kira. Sylvia jarang mempertunjukkan kekuatan bertarung miliknya di muka publik jadi, kesalahpahaman itu terjadi. Seperti sahabatnya Natalia, Sylvia adalah salah satu dari enam Valkyrie yang ada di Aexezus. Sylvia melepas jubah sihirnya, dan memperlihatkan armor Valkyrie yang ia kenakan. Sebuah tobak yang juga terlihat seperti tongkat sihir terbang ke arah Sylvia. Sylvia menangkapnya dan menyelesaikan sebuah bacaan mantra di saat bersamaan. Sebuah pancaran cahaya emas tertembak dari tombak Sylvia. Orcus tampa berpikir panjang menghindari pancaran cahaya itu. Namun tak berapa lama setelahnya, Sylvia melesat ke arah Orcus sekali lagi dengan sebuah sayap aura emas. Dia menyerang dengan tombaknya. Mereka berdua bertarung dengan sangat sengit. Orcus telah lupa prioritasnya dan termakan oleh instingnya.

Sylvia menyerang dengan tombaknya. Orcus menahan serangan itu dengan tulang yang ditumbuhkan di tangannya. Orcus mencoba menyerang balik dengan tendangan memutar. Dengan sigap Sylvia menahan tendangan Orcus dengan tombaknya. Di kepala tombak Sylvia, sebuah cahaya bersinar terang sudah siap di tembakan lagi. Sylvia selesai membaca mantra dan menembakan cahaya itu. Dengan cepat, Orcus mendorong tubuhnya untuk menjauh dari Sylvia. Namun sayangnya Orcus bergerak lambat, dia terkena cahaya itu dan membuatnya luka parah. Orcus terjatuh di salah satu dek kapal layar. Sylvia kemudian melesat ke arah Orcus. Dengan cepat Orcus menghempaskan tangannya ke atas. Sebuah  tulang runcing muncul dari lantai kapal. Tulang itu menahan serangan Sylvia. Orcus kemudian berdiri. Dia dari awal sama sekali tidak bertarung dengan sangat serius dengan Sylvia karena ingin berkomunikasi dengannya. Tapi Sylvia lebih tangguh dari apa yang dia kira. Terpaksa dia menggunakan teknik itu.

Pada akhirnya Orcus menang dalam pertarungan. Orcus adalah king of Undead yang memiliki banyak macam sihir kutukan. Orcus tidak ingin membunuh Sylvia sama sekali, jadi dia memberi Sylvia sebuah kutukan yang tidak terlalu fatal. Kutukan itu hanya membuatnya tak sadarkan diri hingga kutukannya hilang. Awalnya Orcus ingin menggunakan kesempatan itu untuk menghilangkan kesalahpahaman. Namun sebelum dia dapat melakukan apa apa. Seseorang membawa pergi Sylvia dan semua manusia di pelabuhan selatan dan kota terdekat melarikan diri ke ibu kota. Orcus jadinya bisa dibilang berhasil mengambil alih pelabuhan selatan Weston.

°°°

Negara Suci Elios. Negara religius yang menyembah dewa matahari Elios. Negara ini diperintah oleh gereja utama dengan pemimpin yang ditunjuk langsung oleh dewa Elios. Namun berita duka terjadi pada negara itu. Paus Ferdinand II meninggal dunia. Paus baru sekarang harus di tunjuk agar negara suci memiliki pemimpin. Namun seperti tradisi, hanya dewa yang dapat menunjuk siapa yang akan menjadi Paus selanjutnya.

Di sebuah gang tua, seorang pengemis sedang tertidur dengan baju yang combang cambing. Dia memiliki rambut brewokan dan kulit yang kotor. Selain air, perutnya belum terisi apa apa selama lima hari. Dia merasa harapan telah hilang. Dia hanya menunggu dirinya untuk membusuk dan pergi dari dunia ini. Namun sebuah cahaya muncul di atas kepalanya. Dia mendengar suara.

"Semuanya belum berakhir, aku akan memberimu kesempatan kedua. "

Pengemis itu, Robert Clifford mengangkat kepalanya dan melihat dari mana sumber suara itu berasal. Apa yang dia lihat hanyalah sebuah cahaya terang dan tak ada siapa siapa. Robert Clifford, mantan kaisar Igna yang runtuh lima tahun lalu. Igna sekarang telah menjadi kerajaan kecil. Awalnya, Robert masih menjadi raja Igna. Namun hanya dalam setahun, kudeta muncul dan dia kehilangan tahtanya. Dia berhasil menyelamatkan nyawanya dan melarikan diri ke Negara Suci Elios. Namun nasib dia penuh dengan ke sialan dan pada akhirnya dia menjadi mengemis di jalanan.

Hanya sesaat setelah dia mendengar suara itu. Segerombolan orang datang mengapirinya. Orang orang itu berpakaian seperti pendeta Elios dengan lambang matahari di pakaian dan di kalungnya. Seorang berpakaian uskup kemudian maju mendekat ke arah Robert. Dia kemudian berlutut lalu berkata.

"Selamat atas kenaikan tahta anda, Paus Robert."