V1 ー CH 10 : Akademi Aexezus.

16 2 2
                                    

Tiga hari telah berlalu sejak identitas Alisha terbongkar. Awal Lisha terbangun, di terus mengulangi kata kata "bunuh aku" berkali kali sambil memeluk lututnya di atas tempat tidur. Barney tidak tahu harus melakukan apa. Viani hanya diam di tempat dan menutup rapat rapat mata miliknya. Emilia melihat Lisha dengan mata emas miliknya, dia sama sekali tidak mengerti dengan permintaan Lisha. Emilia melangkah mendekat, Lisha tetap mengulangi kata kata itu terus menerus.

'Biar aku yang mengurus ini'

Seketika, mata emas Emilia berubah menjadi hijau Emerald. Dia memanjat naik ke tempat tidur dan menuju tepat di hadapan Lisha. Barney dan Viani hanya melihat apa yang akan Emilia lakukan. Yang terjadi selanjutnya benar benar di luar dugaan mereka berdua. Emilia menampar wajah Lisha. Suara tamparan itu secara dramatis membuat ruangan menjadi sunyi senyap. Lisha kemudian menatap tajam Emilia. Dengan mata Emerald-nya, dia dapat melihat sesuatu yang berada di tubuh Emilia. Cahaya emas yang bisa membutakan mata miliknya, namun sama sekali tidak membutakan. Lisha berkedip beberapa kali, kemudian melihat kembali ke arah Emilia. Cahaya itu tetap di sana, dia tidak salah lihat.

"Apa yang harus ku lakukan sekarang??!!" Kata Lisha.

"Hiduplah dengan berbahagia, itu keinginan mereka" Jawab Emilia.

Kedua pasang mata Emerald-pun saling bertatap mata. Tak ada interaksi sama sekali selain sambil menatap mata. Setelah kejadian itu, Lisha kembali seperti semula. Walau sesekali dia terlihat sedih. Barney meminta Lisha berhenti menjadi pelayan dan menjadi tamu istimewa. Namun dia menolak dan tetap menjadi pelayan. Tilea tertarik setelah mendengar identitas Lisha, dia ingin menjadikan Lisha sebagai pelayan pribadi miliknya. Hal itu membuat pelayan pribadi miliknya sangat senang akan keluar dari genggaman putri barbarik Tilea. Namun sebelum itu terwujud, Tilea sempat adu mulut dengan Emilia. Namun entah apa alasannya, Emilia menyerah begitu saja.

'Kurasa ini hasil yang terbaik untuk Lisha'

"Begitukah menurutmu?" Kata Emilia dengan suara kecil.

'Lebih baik berinteraksi dengan orang yang seumuran dengannya di bandingkan bocah lima tahun kan?? fufufu'

Emilia merasa kesal mendengar jawaban tersebut.

°°°

Barney mengirim surat kepada Louis dan Natalia tentang Alisha Viola Burton. Di ingin tahu apa Louis dan Natalia akan lakukan pada Alisha. Orang tuanya telah tiada, bahkan orang tua angkatnya juga telah tiada. Apa mereka berdua akan tetap menjadikan Alisha sebagai pelayan ataukah mengangkatnya sebagai anak. Barney benar benar penasaran akan hasilnya.

Rumah besar Duke Lorena saat ini sedang dalam keadaan yang panik. Seluruh pelayan berlarian dan mengemas barang barang mereka. Tilea saat ini mengambil langkah seribu menuju kamar Emilia. Saat dia membuka pintu kamarnya, dia melihat adiknya yang tertidur nyenyak walau banyaknya suara dari berbagai arah karena kepanikan. Dia mendekat ke arah Emilia dan hendak membangunkan adiknya.

"Emilia!!.... bangun!!... kita harus pergi dari sini saat ini juga."

Beberapa kali Tilea menggoyangkan tubuh Emilia, namun Emilia sepertinya sangat lelap dalam tidurnya. Jadi pada akhirnya Tilea memutuskan untuk menggendong Emilia pergi. Tapi saat dia hendak menggendong Emilia, Emilia terbangun dan membuka mata hijau miliknya.

"Kak Tilea?... apa yang terjadi?" kata Emilia.

"Am... sesuatu terjadi di luar, kita harus pergi dari sini segera!!"

Seseorang kemudian datang.

"Nona Tilea kenapa anda mengambil waktu yang cukup lama?"

Alisha datang karena terlalu lama menunggu Tilea di pintu depan.

Emilia The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang