8. Lip and Lamp (18+)

2.6K 139 5
                                    

Brielle Zee dan Lala menikmati makan malam mereka. Hidangan lezat dan khas bandung membuat Brielle tersenyum bahagia. Zee yang tidak pernah melihat indah senyuman itupun tampak kagum akan wajah manis Brielle.

Zee tanpa sadar melihat wajah Brielle dengan saksama.

"Kenapa lu senyum senyum liat gue? Naksir ya jangan jangan?" Celetuk Brielle yang tidak sengaja melihat beberapa kali Zee mencuri pandang kepadanya.

"Zee.. Tiati keseleg lo kalau ngayal ane ane sama Briell" Sahut Lala.

"Uhukkk... Uhkk.. Kk" Baru di omongin Zee nya udah keseleg.

"Nah lo, dibilang naksir dia mah bilang aja ?" Balas Brielle menggoda gadis manis tersebut.

"Ngarep banget deh si Zebra, yang ada nih paling yang naksir cuma mas mas macem Chiko doang yang demen ama lu? Ih gue mah sorry, punya tipe ideal dong yang kaya kak Lala... " Balas Zee lalu melihat Lala dengan senyuman khasnya.

"Kak La kalau pengen muntah jangan disini, Brielle masih doyan makanan kakak... " Balas Brielle.

"Kalian tuh heran, akur seharian aja kenapa? " Balas Lala.

"Ya itulah fungsi dari kakak, sebagai seorang Wasit buat kita.. Ehe" Balas Zee lalu melihat wajah Brielle yang nampak berubah menjadi suram. Sepertinya kata-kata Zee menyakitinya.

Tapi Zee yang merupakan orang bertipe bodo amat harus rela didiemin oleh Brielle beberapa detik setelah itu.

"Besok lusa Kakak ada camp bareng anak dance crew di sekolah kakak, jadi kumohon untuk kalian bisa bagi tugas.. Beres beres, nyuci, sama masak harus dibagi tugas" Lala tiba tiba membuat pengumuman aneh.

"Kak? Gak lagi becanda kan? " Ujar Zee lalu menurunkan Sendoknya ditaruh pinggir piring yang masih penuh dengan nasi.

"Enggak dong, lagian ngapain ku bohong sama kalian? " Balas Lala.

"Brielle... " Beberapa menit kemudian Lala memanggil namanya.

"Oh ya? "

"Kamu gak lagi sakit lagi kan? Kamu dengar kan apa yang kita omongin? "

Lala paham Brielle dari tadi tampak melamun, lalu dia segera mengajak gadis cantik itu untuk sedikit mengobrol sebelum makanannya habis.

"Ah enggak, cuma lagi kepikiran sesuatu" Kelak seorang Brielle.

"Kau mau kubuatkan coklat panas? " Lala berharap brielle tidak kembali sakit.

"Lusa kuharap kau memasak dan kalau ada kesulitan telfon aku sesekali ya 'briell? "

Brielle mengangguk setuju dengan arahan Lala.

.
..

Pada akhirnya Lala sudah pergi satu jam yang lalu dan dengan berat hati dua orang yang secara nyata tidak pernah bisa akur ini harus saling berbagi tugas.

Zee dengan sibuk menggerakkan badannya, menarikan beberapa gerakan favoritnya yaitu part Jungkook di lago Gogo-BTS. Dengan diiringi suara sound yang begitu kencang membuat Brielle begitu risih.

"Zee.. Berisik parah, please ganti musiknya Glenn Fredly" Pinta Brielle yang masih sibuk membilas udang di wastafel.

Zee yang masih sibuk mengelap kaca jendela pun tidak dapat mendengar suara Brielle yang jauh lebih kecil dibandingkan suara Sound.

"Bandel banget sih si Zebra.. " Brielle baru menyadari ucapannya barusan.

"Kenapa gue jadi ikutan panggil dia Zee-bra ya? "

The Roomatte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang