40. Wake Up

366 42 10
                                    

Hantaman kuat dari tangan desy yang dengan cukup keras menampar pipi mulus milik brielle. Brielle hanya bisa meringis mengeluarkan beberapa cairan kental yang sejak tadi keluar dari bibirnya. Matanya tidak bisa sepenuhnya terbuka karena pelipisnya sudah bengkak penuh dengan luka robek oleh perbuatan tangan kejam seorang desy. Brielle sudah menerimanya sudah dengan pasrah menerima ajalnya. Jika tuhan menjemputnya minimal dia bisa pergi bersama zee yang saat ini dia tidak tau bagaimana keadaan gadis yang paling dia cintai itu. Dan juga brielle berharap bisa dijemput oleh kakaknya yaitu Amel.

 Dan juga brielle berharap bisa dijemput oleh kakaknya yaitu Amel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baghtttt....

Lagi suara itu berasal dari gamparan kearah pipinya, rahangnya serasa retak oleh ulah desy. Kini posisi brielle tidak lagi terduduk, melainkan dia sedang berdiri dengan keadaan kedua tangannya digantungkan keatas menarik tubuhnya yang lemah tak berdaya.

"Kau cukup keras kepala 'brielle. Kalau kau meminta ampun kepadaku. Aku bisa saja melepaskanmu sekarang juga, tapi kenapa kau tak juga mau meminta ampun?" bentak desy cukup frustasi saat ini.

"Buat apa aku hidup kalau hanya harus membuat orang lain menderita. Hidupmu, keluargamu mungkin siapapun itu. Aku tidak berhak bahagia atas hidupku sendiri...maafkan aku 'desy. Maaf"

Brielle justru meminta maaf kepada gadis itu, hingga desy mulai menangis air matanya tidak bisa tertahankan. Mendengar ucapan brielle itu justru membuat dirinya lemah tak bertenaga. Hingga dia memutuskan untuk berhenti dari kegiatannya. Lalu segera memberikan jatah makan pagi brielle.

Piring berisi nasi dan juga air mineral yang dicampur lalu diaduk rata dengan tangan desy. Menaruhnya tepat dihadapan brielle, lalu kini dia dibantu dua asistennya sedang memindahkan posisi brielle menjadi duduk dengan keadaan kaki yang masih dipasung. Lengkap dengan empat gembok di tiap sisinya, desy menepuk kedua tangannya sebagai tanda bahwa pekerjaanya sudah selesai untuk hari ini.

Sejak empat hari brielle diculik dia sama sekali tidak memakan jatah makannya, dia hanya makan roti sisa yang diberikan oleh kedua orang asisten desy. Walaupun begitu kadang dia juga masih diberi air mineral oleh desy untuk melepas dahaga.

Brielle berharap zee menyelamatkannya saat ini juga, karena dia benar-benar merindukan pelukan darinya. Air matanya menetes membuatnya sedikit merintih kesakitan menahan perih karena luka dibibirnya terkena air matanya yang mengalir cukup deras.

 Air matanya menetes membuatnya sedikit merintih kesakitan menahan perih karena luka dibibirnya terkena air matanya yang mengalir cukup deras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Roomatte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang