18. Happy Valentine Day

789 78 5
                                    


Tingg tung...

Suara tersebut lekas membuat mata Brielle terbuka pelan, sudah hampir tiga setengah bulan sejak kepergian Zee. Rumahnya mendadak menjadi hening begitu sepi. Hanya ada suara beberapa detik detik pelan suara jam dinding raksasa disudut ruang tamu rumah megah itu.

Brielle masih tampak berat meregangkan otot otot tubuhnya.

"Auhmm.. Siapa sih pagi-pagi"

Brielle masih dengan gontai berjalan menuju pintu melihat siapa yang datang berkunjung dipukul 06.00 pagi seperti saat ini.

Hampir satu menit proses Brielle menuju pintu depan melalui beberapa pintu dan beberapa anak tangga, dia tampak santai tidak terburu-buru.

"Siapa?"

"Tukang Pos... "

Brielle kali ini benar-benar terkejut dengan adanya tukang pos pagi buta seperti ini.

"Ada surat nona... Terimakasih silahkan diterima dan tanda tangan disini"

Brielle masih tefokus dengan surat ditangannya, beramplop sedikit keabuan lalu dia lekas membukanya.

Bukan hal yang mengagetkan ketika siapa nama pengirim surat tersebut karena memang beberapa bulan ini dia sudah dengan mudah bertukar surat dengan seseorang yang berada jauh darinya. Sesekali menanyakan keadaannya, dan beberapa kali juga dia menceritakan bagaimana kehidupan barunya di negeri seberang. Siapa lagi kalau bukan Zee sepupu tirinya.

Brielle tidak dapat lagi meloloskan senyuman dari wajahnya, meski dia dibilang paling tidak peduli. Tapi Zee memang sesungguhnya orang yang paling bisa merubah hidupnya perlahan memaksa Brielle menjadi lebih ceria dengan kata kata Zee.

Kadang Zee hanya iseng mengirimkan surat, karena pada kenyataan chat yang dia kirim ke Brielle tidak akan pernah Brielle balas.

Setelah Brielle membaca surat itu dia lekas mengumpulkannya diantara kertas surat yang lainnya. Surat itu berasal dari satu pengirim. Amplop senada membuat ciri khas di surat tersebut.

"Dasar orang kurang kerjaan"

Lantas dia langsung menata rambutnya merapikannya, lekas dia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya yang tampak memang begitu semakin bertamah cantik dan dewasa.

Dia hari ini ada jadwal latihan...
Latihan dance bersama Chiko dan lainnya, mereka dilatih oleh instrukstur khusus yang di sewa khusus oleh sekolahnya. Sekaligus ayah dari Chiko.

Tidak berselang lama, Brielle pun bersiap. Dengan menggunakan outfit bertema putih dia siap untuk berlatih. Dia hanya berjalan tiga menit untuk mencari ojek online yang telah dia pesan.

Sesampainya ditempat latihan dia tampak masih belum menemukan teman temannya, yang ada hanya pasangan suami istri yang sedang mangkal, tengah bermesraan nonton music video dari ITZY - Dalla Dalla Dalla siapa lagi kalau bukan Muthe dan Christy.

"Dih jadi obat nyamuk gue, pagi pagi juga.. "

Christy yang mendengar perkataan Brielle pun langsung tersenyum malu. Dia lekas menurunkan tubuh Muthe yang sedang tidur dipangkuannya.

"Tenang kak, kita gabakal manas manasin lagi kok.." Jawab Muthe salah tingkah.

"Diem lu cici cici glodok, sana lanjut dikantin aja biar Briellnya sama saya.. " Celetuk Jessie yang tampaknya baru saja datang dan lekas masuk ruangan latihan.

"Wah parah lo jes, gatau si chiko aja emang" Balas Vivi saat ini sudah datang dihadapan Brielle juga.

"Kalian apaan sih... Ngaco semua kalau ngomong "

The Roomatte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang