[POB] Part 19

9.1K 471 10
                                    

"Silahkan tanda tangan disini, Tasya." Ucap bu Rina seraya menyerahkan selembar kertas.

Tercetak kerutan tipis di kening Tasya, ia tak mengerti dengan tindakan wali kelas di hadapannya ini. Tapi walaupun begitu, Tasya menerima selembar kertas itu dan segera membacanya.

"Kamu salah satu murid teladan dengan segudang prestasi yang mengharumkan nama sekolah ini memang layak untuk dipindahkan ke sekolah bergengsi itu. Ya, walaupun pihak sekolah akan kehilangan aset untuk memenangkan berbagai olimpiade tahun depan." Jelas bu Rina dengan nada sedikit menyesal di akhir kalimat.

Sedangkan Tasya sama sekali tak mendengarkan paparan bu Rina, dirinya lebih fokus dengan selembar kertas yang ada ditangannya. Membaca kata demi kata dengan penuh seksama.

Surat kepindahan?

"Apa maksudnya ini, Bu?" Tanya Tasya heran, ia benar-benar bingung maksud dari surat yang ada di tangannya.

"Kamu dipindahkan ke Galaxy International high school."

Galaxy International high school? Bukannya itu sekolah Rangga?

"Lho kenapa?" Ujar Tasya tak terima. Ini sangat mendadak, kenapa bisa ia dipindahkan ke sekolah yang isinya anak-anak orang kaya itu?

"Galaxy high school setiap tahunnya membuka akses untuk siswa berprestasi bersekolah disana dengan jalur beasiswa. Kebetulan tahun ini ada satu kursi yang belum diduduki siswa jalur beasiswa, maka dari itu salah satu donatur sekolah Galaxy merekomendasikan kamu untuk mendapatkan bangku disana." Jelas bu Rina.

"Salah satu donatur?" Ujar Tasya heran.

Pasalnya, jika dia direkomendasikan pasti donatur itu mengenal dengan baik seorang Tasya. Tapi siapa? Tasya bahkan tak mengenal siapapun disana.

Raya?

Dengan cepat gadis itu menggeleng.
Bahkan teman dance nya masuk ke sekolah elite itu karena ibunya yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih disana, maka dari itu pihak sekolah memberikan keringanan terhadap ibu Raya dengan menyekolahkan anaknya secara gratis disana.

Tunggu!
Donatur? Apakah...

Rangga?

"Iya, donatur dari keluarga Reynando. Dia salah satu donatur disana, sekaligus direktur utama Galaxy high school."

"Dan, yang merekomendasikan kamu itu anaknya pak Reynando, Arrangga. Murid teladan di sekolah elite itu."

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Tasya mendengar penuturan bu Rina.
Apalagi ini? Galaxy? Rangga? Beasiswa?

Satu hal yang memenuhi pikirannya saat ini.
Rangga gila!
Apa maksudnya lagi ini?

Berbagai pikiran buruk berkecamuk dalam benaknya ketika membayangkan dia menjadi murid di sekolah elite itu.

Mungkin kehadiran Tasya hanyalah butiran debu diantara para pangeran dan putri kerajaan. Memang, orang yang duduk di bangku Galaxy high school bukan sembarang orang. Kalau bukan karena kekayaan, pasti karena kejeniusan. Seharusnya Tasya senang akan hal itu, tapi...

Pembullyan.

Penghinaan.

Cacian.

Mungkin akan diterimanya setiap hari.
Gadis itu menggeleng cepat, menepis semua pikiran buruk yang ada dibenak nya.
Bahkan untuk membayangkan nya saja Tasya enggan, dan bagaimana bisa secara mendadak dia dipindahkan ke sekolah itu?

"Saya tidak mau, Bu!" Tolak Tasya cepat, membuat bu Rina mengernyit heran.

"Kenapa? Bukannya kamu harus senang karena masuk ke sekolah berstandar internasional itu? Di sana akan banyak peluang lagi untuk kamu mendapatkan beasiswa untuk masuk universitas negeri maupun luar negeri. Secara kamu ini pintar, Tasya. Ibu yakin kamu bisa mendapatkan beasiswa kuliah nanti."

Possessive and Overprotective Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang