18.

2K 70 4
                                    

Mengapa aku?

***

Aku-Alia dan Arozy
berpakaian serba hijau tosca padahal tidak ada kata janji sebelumnya atau karena terlalu sering bergaul dengan Arozy jadi aku bisa membaca pikirannya atau dia yang bisa membaca pikiranku.
Kami  kompak memasuki gedung besar dengan berbagai macam toko dengan berbagai macam barang yang dijual di dalamnya.
Memasuki salah satu toko dengan segala macam game yang berjajar rapi dan bertengger disana-sini. Ruangannya di-desain memang untuk cowok.
Arozy mulai menyisir setiap sudut dari toko ini, mencoba menemukan game yang ia cari. Entah kenapa, disalah satu sudut toko ada beberapa kursi epik, mungkin sengaja disiapkan untuk pengunjung.
Awalnya Arozy menawariku untuk duduk, tapi bukannya lebih membosankan menunggu cowok yang sedang terpikat dengan dunianya-game.
Dan sekarang aku-Alia masih setia mengekori Arozy, sesekali dimintai pendapat olehnya. Dan sesekali terpikat.

"Masih belum selesai Ar?" Tanyaku yang sudah mulai bosan mengekorinya sejak 15 menit yang lalu.

"Belum, belum ketemu"

"Belum?" aku bingung melihat dua video game sudah ada di keranjang yang Arozy pegang "Lah itu yang didalam keranjang"

"Gue ngak cari yang ini"

"Terus buat apa Lo ambil? Kembaliin kek"

"Tapi gue pengen beli itu Al"

"Lah terus apa yang masih Lo cari, 2 aja cukup dah"

"Kayak program KB aja dua anak cukup, ya enggak lah. Nanti gue mau punya anak 11 biar kita bisa buat club sepak bola" jawabnya sambil mengedipkan mata ke arahku.

"Ish, apaan? Dari game ke anak" ia hanya tersenyum "Tunggu, kita? Emang gue mau sama Lo"

"Harus mau"

"Udahlah" Aku dibuat jengkel olehnya "Cepetan"

"Bentar, belum nemu seri terbarunya Al" jawabnya yang masih sibuk padaran deretan games tanpa melihat kearahku "Lo duduk aja sana"

"Makin bosen gue duduk sendiri dipojokan"

"Main game apa mainin hp lo sana, biar gak bosen nungguin gue" ia menjeda "yang penting jangan mainin hati gue"

"Makin ngaco" saran ngak masuk akal "Gue beli minum dulu nanti gue .."

"No no no, Lo gak boleh pergi sendiri"

"Yaelah, gue ngak pergi jauh cuma beli minum, ngak bakalan nyasar juga" jawabku sambil berjacak pinggang.

"Ngak boleh, udah duduk aja sana"

"Ngak" aku mulai jengah " Apasih nama gamenya Gue cari bantu cariin"

"Survival Evolved" masih tanpa melihat kearahku.

"Susah banget" komentarku.

Aku mulai mencari game yang sudah disebutkan Arozy diantara ribuan nama. Membacanya satu persatu. Dari atas ke bawah dari kanan kekiri dari depan ke belakang. Tapi tidak kutemukan. Melelahkan.
Mataku ini sudah mulai teliti dengan segala tulisan disini, ku lihat sekua titik ruangan dengan pasti. Mulai dari rak, dinding hingga pojok dan ruang antara rak tidak ada yang bisa kutemukan selain. Wait, sepertinya aku melihat seseorang bukan, lebih tepatnya dua orang- salah satunya sering Aku jumpai dengan rambut khasnya- satu lagi aku lupa pernah melihatnya dimana. Kakiku kulangkahkan ke tempat orang itu berada. Baru dua langkah-

"Al, Kemana? Jangan jauh-jauh dari gue"

"Kayak anak kecil aja, Gue mau kesana sebentar"

"Kemana?"

(menuju) Jodoh Halalku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang