33.

959 50 5
                                    

Don't forget to giving a vote

••

"Besok jadi ke Hamdan?"

"He-em" jawab Alia singkat.

"Jam berapa kita berangkat" tanya Arozy memastikan.

"8 aja lah, acaranya juga mulai pukul 9 katanya" masih sibuk Alia dengan bukunya.

"Eh besok lo bolos gitu" sambil duduk di atas meja dan memainkan kakinya yang menggantung. Ruang kelas tempat Alia ujian memang sudah kosong dan Arozy menyusulnya kemari.

"Yaiyalah, besok agendanya juga cuma remidial" jawabnya santai.

"Lu mah enak pinter, lah gue" kini Arozy mengasahani dirinya.

"Jadi, lo nggak ikut?" kini Alia yang bertanya, tak mau ia pergi sendirian ke acara Hamdan.

"Ya ikut lah, gak mau gue ngebiarin Lo sendirian kesana, lagian nilai gue bagus kok" kata terakhir itu sebenarnya pemberi semangat untuk dirinya sendiri. Ia harus ikut kesana besok hari, ia tak mau Alia sendirian ke sana, lebih tepatnya ia tidak mau Alia makin dekat dengan Hamdan. Sudah cukup ia menjaga jarak Alia dengan Hamdan dan ia tidak mau usahanya sia-sia.

"Bener nih?" tanya Alia sambil mencangklong tasnya.

Arozy mengangguk

"Are you sure?"

"I'm sure" jawab Arozy malas.

"Yakin?"

"IYA" jawabnya kesal karena Alia malah menggodanya. Dengan kesal ia keluar ruang kelas meninggalkan Alia yang memang sudah siap pergi.

"Ngambek ya" teriak Alia dengan mengikuti Arozy yang keluar ruang kelas dengan langkah yang cepat pergi meninggalkannya. Ia mempercepat langkahnya agar berdampingan dengan Arozy "cepet amat jalannya" gerutu Alia yang kualahan mengejar jalannya Arozy, sampai-sampai ia mau terserimpet roknya sendiri.

"Akh- jangan berhenti mendadak dong, kan gue jadi tabrak Lo" protes ia pada Arozy.

"Lo tunggu sini aja, gue mau ambil motor" katanya datar.

"Tunggu"

Arozy menaikkan dagunya, meminta penjelasan.

"Lo nggak mau kasih kayak reward gitu buat kita?" Arozy masih bersikap datar "kan kita udah selesai ujian" Alia mencoba mencari kata pas agar ia tak perlu terang-terangan meminta hadiah atau apalah itu "kayak perayaan buat" katanya sedikit sungkan "kesuksesan kita sela-"

"Gue traktir" jawabnya langsung meninggalkan Alia menuju parkiran, ia memang sudah berencana mengajak Alia pergi, tapi gadis itu malah mem km nta padanya tidak masalah bukan ia pura-pura tidak berminat.

"Yes" dengan semangatnya, Alia tersenyum, sambil melambaikan tangan pada sahabatnya itu yang emang pekanya minta ampun. Untung saja Arozy paham, ia sudah mulai malu.

"Yuk" Arozy datang dengan ajakan pada Alia, diberikannya sebuah helm pada gadis yang cengengesan di sana, disamping motornya.

"Kemana?" tanyanya sambil mengenakan helm.

"Naik" dan Alia menurutinya tapi masih tak mau berhenti bertanya.

"Kemana Ar?" tanyanya lagi saat ia sudah berada di atas motor.

"Taman aja, gue beliin apa yang Lo mau"

"Promise?"

"Apapun yang Lo mau" jawabnya sebelum ia lajukan motornya dengan kecepatan standar menuju taman.

(menuju) Jodoh Halalku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang