35.

1.1K 60 4
                                    

Giving a vote for support this story.

Flashback on

"Mbak"

"Hm"

"Ih mbak jangan baca buku mulu lah! Denger cerita aku" pinta Nidirmta pada Alia yang sibuk dengan buku pelajarannya.

"Apa sih apa?" Alia menutup bukunya, mensruhnya di laci samping ranjang dan duduk berselonjor bersndar pada kepala ranjang agar sejajar dengan posisi sepupunya, Nidita.

"Arozy" jawabnya dengan nada kelam dan kesal.

"Hmm" Alia menghembuskan nafas lelahnya.

Ada apa lagi dengan hubungan sahabat dan sepupunya itu. Perlu kalian ketahui si Nidita sepupunya yang cantik ini sudah berpacaran dengan sahabatnya yang super tengi Arozy. Seingat Alia hubungan mereka sudah berjalan hampir tiga bulan. Nidita memang tidak menutup diri untuk berpacaran. Bahkan untuk hal seperti itu dia adalah orang yang lebih berpengalaman dari pada Alia. Kalian pikir obrolan tentang Nidita saat hari pemakaman Eyang hajinya adalah yang terakhir? Tidak!

Bahkan segala pertanyaan yang ada di benak Arozy dikeluarkan dan ditanyakan pada Alia sampai hari-hari berikutnya. Salah satu Alasan Arozy ikut ke tahlil juga karena dia penasaran dengan sepupu Alia itu.

Alia kira andil dirinya dalam pendekatan Arozy dan Nidita akan berkurang saat hubungan yang Arozy inginkan terjalin. Tapi, sialnya, semuanya semakin berat saat mereka berdua menjalin hubungan. Satu sisi Arozy sahabatnya sejak kecil yang ia sangat ketahui sifatnya. Sisi lain, sepupunya yang juga dari mereka bayi sudah dekat sampai sekarang dan sama-sama Alia ketahui sifatnya. Sialnya lagi, hubungan keduanya bukan lempeng-lempeng saja. Banyak kerikil-kerikil pertengkaran yang menghinggapi dan Alia selalu menjadi tempat sampah keluh kasah dan umpatan mereka. Selalu meminta saran dan dukungan. Nidita tidak pernah protes sikap Arozy pada Alia karena dia sadar Arozy sudah dekat sejak kecil dengan Alia. Gadis itu hanya selali protes tentang sikap Arozy yang suka sekali menggoda cewek-cewek. Padahal Alia sudah peringatkan sebelum Nidita menerima ajakan Arozy.

"Aku kesal sama dia, kau tahu tadi dia menyapa mantanya yang berpapasan di pinggir jalan saat kami sedang makan bakso" kesal gadis itu, dia masih memakai seragam sekolah. Sepuluh menut lagi mungkin ia akan pulang langsung.

"Kan sudah aku peringatkan" malas Alia.

"Ya tapi dia selalu begitu dan aku selalu luluh padanya, kau tahu mbak senyumannya sangat manis"

Astaga! Itu benar, pernahkan Alia bilang kalau senyuman Arozy manis, semanis itu. Kalau belum kali ini ia beritahu agar kalian tidak terjebak senyuman maut itu. Seperti yang sudah Nidita lakukan.

"Aku pingin putus sama dia" selanya.

"Yakin? Ini sudah ketiga kalinya kamu katakan tapi kalian tetap baik-baik saja"

Kali ini Nidita yang dibuat frustasi, ia benamkan wajahnya di bantal berseprei hijau dengan motif garis-garis.

"Dia itu jahil banget mbak, saat aku udah mantap mau putusin dia eh dia malah baik banget dan aku jadi kasihan" beonya, Nidita kesal dengan sikapnya sendiri.

"Pokoknya kalau dia bikin aku kesel terus bakalan aku putusin, lagian aku juga mau fokus ujian"

"Terserah deh"



"Al!"

Alia terkejut sampai tersedak makanan yang masih ada di mulutnya. Segara diraih segekas jus jeruk pesannya "Ar, Lo jangan suka ngagetin napa!  Nanti kalau gue kesedak parah gimana" protesnya.

(menuju) Jodoh Halalku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang