5.

4.5K 167 3
                                    


"Aroo!!"

Alia berteriak dengan kesalnya di koridor sekolah. Bagaimana tidak kesal, lagi dan lagi anak itu kembali membuat kesal Alia . Alia sampai tidak habis pikir, Arozy masih saja membuat dirinya menjadi bahan lelucon mereka, yang sekarang Arozy malah berjalan menjauh dan menunjukkan bokongnya yang sengaja ia goyangkan sambil menjulurkan lidah menatap Alia. Walaupun saat ini Alia tengah sibuk dengan tugasnya untuk menggantikan Zahra menjadi panitia Porseni-Pekan olahraga dan seni tahun ini. Berkas yang sedari tadi ia tenteng dari ruang multimedia ke ruang guru berkali-kali kini telah berserakan di lantai.

"Aro balik ngak Lo!" teriak Alia "bantuin gue" yang dipanggil hanya terus berjalan menjauh.

Alia berdiri lalu mengejar Arozy yang sudah lari karena menyadari kejaran gadis itu.

"Aro, stop!!" Perintah Alia dengan suara yang menggema di seluruh koridor.

Aksi kejar-kejaran tersebut menjadi pusat perhatian seluruh murid disana termasuk Hamdan yang tengah duduk di bangku taman seorang diri.

"Ck, Dasar! selalu aja pengen jadi pusat perhatian" gerutu Hamdan dalam hatinya.

Aksi kejar-kejaran itu berhenti di depan taman. Karena Alia sukses menarik kerah baju remaja laki-laki itu sampai Arozy jatuh ke lantai.

Hosh, hosh

Hosh, hosh

Nafas keduanya yang tidak teratur menggisi kekosongan diantara mereka. Masih mengatur nafas mereka yang tersengal-sengal sambil bersandar di tembok kelas.

"Hahaahhaaa" tawa keduanya pecah entah kenapa. Dasar bangsa bunglon.

Mereka tuh kadang macam kucing dengan anjing eh beberapa detik bisa berubah kayak Nobita sama Sizuka.

"Gue selalu kalah sama lo Al kalau udah masalah nangkep pembuat onar kayak Gue" pernyataan Aro masih dengan nafas tersengal-sengalnya.

"Ya iyalah gue kan hebat" menunjukkan jempolnya. Menyanjung dirinya sendiri.

Sebuah senyum tercetak di wajah Arozy "Lo masih sama kayak dulu Al, dan perasaan Gue juga" ia menarik napas.

Perkataan Arozy membuat Alia terdiam beberapa saat.

Ia kemudian menatap Arozy, sahabatnya sejak SD "Gue masih sama lah, emang gue bisa berubah jadi wonder woman gitu?" canda Alia.

"Lo gitu deh bercanda terus"

"Ya masak harus nangis, hidup itu dibuat happy aja, pertanyaan Lo klise banget"

"Lo masih Alia yang dulu, masih Alia yang selalu respect dan care sama Gue, yang bikin Gue gemes tiap hari" ia ingin mencubit pipi tembem Alia namun dihentikan sang pemilik pipi.

"Gue, ya gue Ar, Gue akan selalu jadi diri gue sendiri. Gue akan selalu jadi sahabat Lo dan selalu ada buat lo saat lo butuh meski," ia menjeda kalimatnya.

"Meski saat rasa gue ke lo ilang" Arozy langsung menyambar kalimat Alia.

"Iya, meski saat Lo udah gak ada perasaan sama Gue, meski lo selalu nge-bully Gue, meski Lo benci banget sama gue. Lo boleh kapan aja dateng ke Gue dan Lo boleh maki-maki Gue atau nangis ke Gue, semau Lo deh, Gue masih ada di deket lo" jelas Alia, menepuk pundak Hamdan.

"Gue salut sama Lo Alia, tetep kayak dulu, meski Lo dah tau apa yang gue rasain, meski lo udah" kalimatnya menggantung.

"Nolak" Alia menambahi.

Selalu gadis itu menggodanya "Hmm, Lo selalu merlakuin seperti sahabat Lo"

"Eits, bukan seperti, tapi Lo emang sahabat Gue dulu, sekarang atau nanti" Alia pastikan kalimatnya.

(menuju) Jodoh Halalku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang