32.

1.6K 56 6
                                    

Vote ++

Comment ++

Follow ++

Setelah menjawab salam, mereka bersalaman tak luput Alia mencium punggung tangan Suche. Alia tersenyum ke arah mereka. Alia menengok ke ruang depan sebelum ia kembali ke dapur membuatkan minun untuk Suche. Ia mencari seseorang. Arozy lebih tepatnya. Tapi, ia hanya menemukan Yanto, papa Arozy. Mungkin Arozy tidak datang. Kenapa Alia harus mencari anak bandel itu. Ia putuskan untuk segera ke dapur mengambilkan minum dan piring jajanan lagi.

Beberapa menit kemudian tahlil dimulai. Alia lebih memilih ikut duduk di ruang tengah dengan keluarga dan beberapa tamu Eyang. Kami ikut membacakan tahlil.

Tahlil berlangsung cukup lama, pukul 20.00 tahlil baru selesai. Beberapa orang sudah pulang lebuh dahulu. Masih ada beberapa orang yang duduk dan berbincang-bincang sampai nanti malam semakin larut. Bahasanya "Melek-an(terbuka matanya)" artinya terjaga. Mereka akan terjaga sampai tengah malam.

Alia meninggalkan para ibu-ibu yang sedang berbincang dengan Eyang juga. Alia memilih membantu membawa piring kosong ke dapur. Menggantinya lagi dengan piring yang penuh dengan jajanan. Karena berbincang juga butuh tenaga. Setelah sudah dirasa selesai. Ia ke teras rumah menghampiri Abinya. Sebelum ia sampai, ia melihat ada Yanto, papa Arozy. Langsung saja dicium punggung tangan Yanto, memberi salam.

"Biar Al yang buang ke depan Abi" Pinta Alia saat kardus yang dibawa Rusyo-Abinya sudah penuh dengan botol gelas bekas air mineral.

Diberikan kardus itu pada Alia. Dan segera ia buang ke depan. Di balik pagar rumah Eyang memang disiapkan tempat sampah sekaligus untuk membakarnya.

Alia berhenti tepat di depan tempat sampah. Namun, ia tak langsung membuang isi kardus itu. Melainkan memandang ke arah luar pagar rumah Eyangnya. Ada seorang yang tidak asing. Wajahnya tertutupi daun pohon pepaya yang ukuran tingginya hampir sama dengan Alia. Alia terus memandang Lurus. Mencoba mendekat satu dua langkah, menghindari daun pepaya rese. Dan entah kemana orang itu tidak terlihat lagi di balik pagar.

"Mungkin orang lewat" batin Alia. Ia kembali ke depan tempat sampah. Ia mulai menuangkan isi kardus yang hanya gelas-gelas plastik bekas air mineral.

"Dor!!!"

"Aa.. " Alia berteriak, ia terkejut karena seseorang tiba-tiba meneriakinya. Membuat gelas-gelas plastik bekas itu jatuh, tidak terbuang pada tempatnya. Alia membalikkan badannya, ingin memprotes orang yang dengan segaja mengagetinya dan sekarang malah tertawa di belakangnya. Suaranya yang tidak asing di telinga Alia.

"Aro!" Kesal Alia sekaligus kaget. Kesal karena anak itu sangat jahil padanya. Dan kaget karena sejak tadi gadis itu mencari, tapi ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan sang sahabat kecilnya yang sudah remaja sekarang. Sahabat yang sudah pintar main hati perempuan. "Tuh kan jatuh semua" protesnya pada Arozy.

"Wlee" Arozy malah menjulurkan lidahnya, mengejek.

Alia tidak mengubris, ia kesal dan dengan terpaksa Alia pun jongkok memunguti gelas plastik bekas yang berjatuhan itu satu per satu dan membuangnya ke tempat sampah.

"Ya udah mana gue buangin"

"Nggak usah" kesal Alia.

"Udah ah" Ditarik lengan Alia, hingga membuat tubuh gadis itu terangkat, membuatnya berdiri "jangan ngambek" tambah Arozy sebelum ia berjongkok dan mengambili gelas plastik bekas yang berserakan tadi seperti yang Alia lakukan.

Alia tersenyum-senyum melihat Arozy yang dengan terpaksa harus memunguti gelas plastik bekas yang gara-gara dirinya harus jatuh berserakan ditanah, padahal seharusnya gelas-gelas bekas itu sudah masuk ke dalam tempat sampah.

(menuju) Jodoh Halalku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang