Bagian 6 : Pertemuan.

83 3 0
                                    

Dimana ada pertemuan di situ juga ada perpisahan. Jadi kita tak boleh menyia-nyiakan pertemuan yang Allah SWT kehendaki.
(N.A.J.B)

***

Abila pov

Hari ini adalah hari dimana Aku berlibur bersama sahabat-sahabatku karena mereka telah merencanakannya satu bulan sebelum ujian.

Dan tempat yang mereka pilih adalah pedesaan serta mereka tinggal di villa Adel. Dipagi yang indah ini Adel dan Aku sedang berjalan-jalan ke kebun teh berbada dengan sahabat-sahabatku yang lain yaitu ke danau.

"Del, kamu nggak dingin apa nggak pakai jaket?"Tanyaku sambil melepas jaketnya untuk dipakai sahabatnya itu.

"Nggak, terus kenapa kamu buka jaketmu itu?"tanya Adel yang belum tau niatku.

"Nih, pakai aku nggak mau kamu ngedrop karena di sini cuma ada aku nggak ada yang lain"ujarku sambil menyerahkan jaketnya.

"Nggak, aku nggak mau kamu pakai aja biar nggak dingin"ujar Adel menolak.

"Pakai atau aku pulang kerumah dan nggak ikut liburan sama kalian" ancamku jika tak diancam Adel tak ingin memakai jaket itu.

"Iya...iya, aku pakai asalkan kamu nggak pergi"ujarnya memakai jaketku. Dan sekarang Aku yang kedinginan walau aku masih memakai jaket. Tapi jaket tersebut tipis. Ya.... aku memakai 2 jaket dari rumah untuk jaga - jaga.

Kami pun berjalan terus hingga sebuah suara memanggilku. Awalnya aku menghiraukannya saja hingga suara itu tambah keras.

"Sah.... kamu di panggil tuh"ujar adel menunjuk seseorang yang berlari kearahku. Akupun menoleh kearah yang di tunjuk Adel.

"Bil....!!!"ujar seseorang sudah berda di dekat kami dan ternyata dia adalah Azka. Aku sangat terkejut karena dia bisa berada disini.

"Wa'alaikumsalam"ujarku menyindir Azka.

"Sorry...sorry, Assalamualaikum" ujar Azka.

"Wa'alaikumsalam"jawabku serempak dengan Adel.

"Bil, dia siapa?" bisik Adel.

"Oh ya aku lupa memperkenalkan. Del ini sahabat kecilku Azka, Ka ini Adel sahabatku"ujarku pada mereka berdua.

"Muhammad Wildan Azka, lo bisa panggil gue Wildan"ujar Azka sambil mengulurkan tanganya.

"Adelia Rana Putri, lo bisa panggil gue Adel, Rana, atau putri"ujar Adel sambil membalas uluran tangan Azka.

"Nggak Del...!!! yang boleh panggil kamu Adel itu cuma aku dan BFF"ujarku pada Adel karena aku paling tidak suka ada yang memanggil sahabatku Adel dengan nama Adel kecuali Aku dan Sahabat-sahabatku. Terkadang aku heran dengan diriku sendiri karena hal itu.

"Ok... ok, Kalau gitu lo Wil panggil gue Rana atau Putri, gue nggak mau sahabat gue yang satu ini ngambek karena hal itu"ujar Adel aku pun senang saat adel mengucapkan hal itu.

"Ok... ok gue nggak akan panggil lo Adel karena tuan putri gue yang satu ini kalau ngambek bisa 3 hari diemin gue"ujar Azka membuat Adel menatapku dengan tatapan intimidasi.

"Emang aku siapamu sampai kamu bilang aku tuan putrimu ?"ujarku pada Azka sedang Adel hanya melihat perdebatan kami berdua.

"Calon makmum gue"ujar Azka membuat aku dan Adel kaget.

"Bil... kamu nggak bilang kalau kamu udah punya calon imam. Jadi hari itu kamu nolak temannya kak Ali karena dia"ucap Adel salah paham karena Azka 'awas kamu ka, kalau nanti adel ngambek kamu yang akan aku pukul duluan' batinku.

Arti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang