Bagian 12 : Pertandingan

68 4 0
                                    

'Kita tidak boleh menganggap seseorang lemah atau gampang di lawan dari penampilan atau sikap karena mungkin mereka lebih baik atau memiliki sesuatu kehebatan yang tak kamu ketahui'

(NAJB)

***
Abila pov

Aku sekarang sudah berada di lapangan basket bersama rekan mainku kami menunggu sahabat kecilku datang.

Setelah beberapa menit mereka bersama Zidan dan Arka pun sampai dan di tatap oleh seluruh siswi karena sekang banyak kelas yang di tinggal oleh guru pengajar termasuk kelasku.

"Kalian udah sampai... " ujar Zidan.

"Hn..." ujarku dan rekanku.

"Rupanya Rana ya rekanmu itu" ujar Arka.

"Iya kenapa...?" ujar Adel atau bisa disebut Rana dengan nada bicara yang ketus.

"Ran gue nggak tau kalau lo yang di pilih Abila untuk rekan satu timnya" ujar Azka.

"Hn... bisa dimulai apa nggak?" ujarku mereka semua mungkin yang berada disini tak percaya akan kemampuanku dan Adel bermain basket karena kami sering tiak bermain serius dalam apapun kegiatannya.

"Tunggu gue minta permintaan dari lo berdua jika gue dan Abila menang, setuju nggak" tanya Adel

"Boleh, apa itu?" tanya Adnan.

"Kalau kami menang kalian ngasih gue coklat dan yang kedua jangan suruh Abila dateng ke gue seperti tadi yaitu disaat yang nggak tepat" ujar Adel.

"Maksud lo apa Ran...?" tanya Arka.

"Biar gue jelasin..." ujar Abilia

Flasback on (Abila)

Aku sedang berada di koridor sekolah mencari Abila dan masih belum juga menemukannya dan aku ingat ia pasti bersama kak Ali berada di kelas kak Ali.

Aku pun berlari tanpa memperdulikan semua senior yang melihatku. Akhirnya aku sampai dikelas kak Ali dan ternyata benar mereka memang ada di kelas itu.

"Assalamu'alaikum.."ujarku masuk kekelas kak Ali.

"Wa'alaikumsalam..." ujar semua seniorku. Mereka melihatku berjalan kearah bangku kak Ali.

"Del aku perlu bantuanmu please..." ujarku pada Adel.

"Bantuan apa?" tanya Kak Ali.

"Bantu aku tanding basket sama dua sahabat kecilku itu ya Del" ujarku pada Adel.

"Emang kok bisa tanding segala sih Bil, kamu nggak lihat aku lagi bareng sama kak Ali lagi makan lagi" ujar Adel, iya memang aku mengganggu acara makan mereka berdua.

"Del please.. ya kan katanya kamu sahabat aku masa' kamu lebih mentingin kak Ali ketimbang aku" ujarku membuat kak Ali menatap tajam kearahku.

"Ok.... kalau gitu ayo ganti baju, aku juga sudah lama tak bermain basket tapi kamu harus mau ngirim foto 'itu' ke aku" ujar Adel menarik tanganku.

"Ok, kak kalau begitu aku minjem pacarnya sebentar nanti aku kembaliin, aku janji assalamu'alaikum" ujarku dan berlalu pergi karena tarikan dari Adel.

Flasback of (Abila)

"Ooo... gitu ceritanya kalau gitu ayo main" ujar Azka.

"Hn..." ujarku bersama Adel.

"Kalian yakin nggak nyerah aja...?" tanya Arka.

"Dalam kamusku tak ada namanya menyerah" ujar Adel.

Arti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang