Bab 13: Revealed

209 7 0
                                    

Sosok itu menoleh kearahnya lalu tersenyum tipis. "Kakak, senang bertemu denganmu lagi."
.
.
.

Tanpa berpikir panjang, Leo berhambur mendekap tubuh mungil Lycra dengan erat. Ia tak menghiraukan peringatan dari orangtuanya untuk tetap waspada.

Lycra dengan perasaan gembira, membalas dekapan tersebut. Ia menenggelamkan wajahnya sambil terisak pelan.

"Aku merindukanmu Kakak."

"Ke mana saja kau dua hari ini?" jeda. "Tahniah telah membuatku cemas."

Lycra meleraikan dekapannya begitu juga Leo. Mereka saling melemparkan tatapan.

"Seseorang datang membantuku kabur. Entahlah siapa, aku tidak melihat wajahnya yang tertutupi jubah. Ketika aku ingin bertanya, ia telah pergi duluan." Lycra menatap lekat manik mata Leo.

Mendengar penjelasannya barusan membuat seisi ruangan dilanda rasa penasaran dan menaruh curiga pada sosok yang menolong Lycra.

"Itu tidak penting. Asalkan kau pulang dengan selamat itu tidak masalah bagiku." Lycra hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasan.

"Tapi Kakak, apa itu tidak aneh?" Lycra memasang pose berpikir, sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu.

"Benar. Itu sangat mencurigakan. Apa ia ada mengatakan atau memberikan sesuatu padamu?" Kini Raja Sarge mengangkat suara.

Lycra berusaha mengingat. "Hrmmm ia hanya mengatakan kalau aku harus hidup apapun yang terjadi. Dan juga memberikanku benda ini." Lycra mengambil sesuatu dari kantong jubahnya.

Semua mengeryit bingung menatap benda itu. "Serbuk Kroalrt!" ujar Sang Ratu kaget. Semua mata beralih menatapnya.

"Apa kau mengetahui sesuatu?" Raja Sarge menoleh menatap Sang Ratu penuh penasaran.

"Serbuk Kroalrt adalah hasil ramuan yang bisa membuat seseorang tak terlihat dan bisa menembus apapun serta menyamarkan aura. Tapi, hanya keturunan Windert lah yang bisa membuatnya." Ratu Silrunie turun dari singgasana lalu menghampiri Lycra.

Segera Lycra membungkuk hormat. Tapi Sang Ratu mencegahnya. "Tidak apa Lycra. Apa kau lupa bahwa kau sekarang adalah putriku?" Lycra hanya cengengesan sebagai balasan.

Ratu Sirunie menggapai serbuk tersebut lalu mengamatinya dalam diam. "Tidak salah lagi, ini benar-benar serbuk Kroalrt."

"Apa itu berarti kejadian ini ada kaitannya dengan Kerajaan Winderts?" Raja Sarge mengeryit bingung.

"Benar," ujar Sang ratu lalu beralih menatap Lycra.

"Aku tidak tahu apa alasan sosok itu membantumu. Sama ada niatannya baik ataupun jahat. Sayang, kamu harus lebih berhati-hati setelah ini." Lycra hanya mengangguk sebagai jawaban.
.

"Persiapkan segalanya! Besok malam adalah waktu yang telah lama dinantikan," ujar sosok bertopeng silver pada bawahannya.

"Siap Panglima."

"Siapkan dirimu! Besok malam adalah waktunya. Lakukan seperti yang telah direncanakan!" batinnya bertelepati pada seseorang.

"Baiklah," balas lawan bicaranya menyeringai sinis.
.

"Lycra. Apa yang kau lakukan!" tanya Iqbal curiga.

Sedangkan Lycra gelagapan. "Eh bukan apa-apa. Aku hanya tersesat," ujar Lycra mulai panik.

Iqbal menghampiri Lycra dan menatapnya intimidasi. "Ini kawasan terlarang, dan kau tidak bisa sembarang masuk."

"Aku benar tidak berniat datang ke sini. Aku seperti terhipnotis Kak." Lycra berusaha meyakinkan Iqbal.

Fantasy World: Seven ChallengesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang