"Jadi seperti ini..."
"Dua hari yang lalu...
.
.
."Apa yang telah terjadi?" tanya seorang pria yang duduk di atas singgasananya setelah ia mendengar bunyi ledakan yang sangat dasyat.
"Nampaknya pangeran hilang kendali lagi yang mulia," jawab pria yang berdiri di samping kanannya setelah ia melihat keadaan yang telah berlaku sebentar tadi di telapak tangannya.
Raja Sarge mengernyit bingung. "Hah bagaimana bisa?"
"Maafkan hamba yang mulia, sepertinya disebabkan oleh gadis itu."
"Putraku sudah tidak pernah hilang kendali lagi semenjak kejadian dua ribu tahun yang lalu! Tapi apa yang membuatnya hilang kendali lagi?" Raja Sarge memijit pelipisnya yang berkerut.
Tiba-tiba datanglah seorang ketua pengawal dan segera meletakkan tangan kanannya di dada lalu membungkuk hormat.
"Ampun yang mulia, keadaan semakin memburuk. Beberapa desa sudah hancur dan para warga banyak yang terluka parah."
Seketika itu juga tiba-tiba muncullah Iqbal. Ia melakukan hal yang sama dengan pengawal tadi. "Ampun yang mulia, ijinkan hamba untuk turut serta membantu dan membawa kembali Pangeran Leo. Kelihatannya pangeran hilang kendali."
Raja Sarge menghela nafas pelan. "Hah... baik lah! Segera bawa putraku kembali dan rawatlah dia dan, penasehat segera panggilkan tabib Julio dan rawatlah putra ku!"
"Perintah dijunjung tinggi yang mulia" jawab Iqbal dan penasehat bersamaan.
.#Iqbal pov
"Pangeran kemana ya? Sudah 2 hari ia tidak pulang. Tapi kenapa waktu dia pergi dia tidak mengajak ku? Apa telah terjadi sesuatu dengannya? Arghhh... aku harus mencarinya!" Monolog ku sendiri.Duarrrrrrr
Duarrrrrrr
Kabommmmm duarghhhhh
"Ahh pangeran!" bisikku mulai panik.
Aku mengenal suara gemuruh itu, angin kencang ini! Ia ini ulah pangeran. Saat itu juga aku langsung bergegas menuju ruang singgasana Raja Sarge dan segera meminta ijin darinya. Setelah mendapat ijin aku pun bergegas keluar dari istana dan mengedarkan pandanganku ke segala arah mencari kelibat sang pangeran berada. Aku mendapat firasat kalau pangeran tidak baik-baik saja, aku mengenalnya sedari kecil lagi. Aku pun bergegas mencarinya di segala arah yang aku telusuri.
Setelah lelah mencari tetapi tidak juga menemukan tanda-tanda keberadaannya, aku memutuskan untuk mencarinya ke tempat yang selalu ia muncul jika kami telah naik menuju Kerajaan Thunder dari bawah.
Ternyata usahaku tidak sia-sia. Aku melihat Pangeran yang tetbaring cukup jauh di hadapanku. Ketika aku ingin menghampirinya, indra penglihatanku tanpa sengaja tertuju kepada sesosok gadis yang cukup familiar.
Aku mengernyit bingung. "Dia lagi! Kenapa dia bisa ada di sini?"
Aku memutuskan bertukar arah dan berlari menghampiri gadis tersebut. "Mungkin akibat ledakan tadi," pikirku. Tanpa di perintah, aku membawa gadis itu beserta Pangeran Leo melalui portal.
Setelah tiba di istana, aku membaringkan keduanya ke dalam ruangan yang berbeda.
Seketika itu juga di dalam ruangan pangeran, datanglah tabib Julio bersama para pelayannya. Aku melihat tabib itu memeriksa keadaan sang pangeran dengan teliti. Setelah selesai, ia mengeluarkan batu kristal berwana emerald dari kantong jubahnya. Ia menyondorkan batu itu ke depan dada sang pangeran. Selang beberapa detik, batu itu mulai bercahaya dan menyembuhkan luka pangeran tanpa bekas. Aku menghela nafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World: Seven Challenges
FantasiSemenjak Lycra hampir mati akibat ulah seekor serangga, ia bertemu dengan sosok misterius yang ia duga bukan berasal dari dunia manusia. Akibat rasa penasarannya sangat besar, ia memutuskan untuk pergi ke dunia Fantasi semata-mata hanya untuk mencar...