Prolog

676 27 0
                                    

Aku bernama Lycra Aulia, umurku 15 tahun. Aku tinggal di sebuah keluarga yang cukup sederhana. Tiap hari kehidupanku sama saja, tidak ada perubahan. Aku merupakan anak tunggal di keluarga ini, tidak memiliki saudara untuk bermain bahkan aku tidak punya teman sama sekali. Hal ini menyebabkan aku jarang bergaul dengan dunia luar.

Tetapi suatu hari, ketika aku memutuskan untuk bermain-main sendiri di hutan, aku melihat ada 2 orang yang memakai jubah berwarna hitam sedang mencari sesuatu entah apa. Aku memutuskan untuk mengekorinya, sehingga mereka berdua menyadari dengan kehadiranku dan mereka berdua kelihatannya sangat marah sehingga menyeret ku ke suatu tempat yang bagi ku sangat asing sekali. Mereka membentak ku sehingga aku mau membuka mulut untuk menjelaskan kenapa aku mengekorinya.

Setelah menerangkan tujuanku, mereka tampaknya tidak peduli. Bahkan mereka membuangku ke dalam hutan terlarang.
.

"Arghhhhhhhhh.... tolongg!!!" jerit Lycra histeris.

Kini Lycra dikejar oleh raksasa pohon yang cukup mengerikan. Ia terus berlari tanpa arah tujuan yang pasti. Tiba-tiba kakinya tersandung sehingga membuatnya jatuh bergolek di tanah.

"Auww!" ringisnya. Ia berusaha bangkit kemudian melanjutkan larinya.

Raksasa pohon yang mengerjar Lycra kini semakin dekat. Ia terus berlari sehingga terjatuh ke jurang yang tidak terlalu dalam namun sukses membuatnya pingsan.

Sudah 2 hari 1 malam ia berada di hutan ini, entahlah kapan Lycra bisa bebas.
.

Itu adalah memori yang ada di benak Lycra ketika ada seseorang yang mencoba untuk membaca pikirannya. Namun mereka semua tidak tahu jika itu hanyalah sebuah kebohongan.

Sebenarnya Lycra memang sengaja datang ke dunia ini untuk mencari sosok yang telah menyelamatkan nyawanya 3 minggu yang lalu.

Namun syarat untuk bertemu dengan tersebut sangat berat sehingga ia memilih untuk mencarinya pada liburannya selama sebulan.

Lycra dan beberapa anggota kelompoknya sedang menjalani sebuah tugas. Mereka harus menemukan harta karun yang telah disembunyikan para guru kemudian membawanya ke perkemahan.

Ketika sibuk mencari, Lycra terpisah dari rombongan. Ia berjalan cukup jauh hingga tanpa sadar ia menembusi batas antara dunia manusia dengan dunia magic.

Pemandangan yang sangat indah menarik perhatiannya hingga membawanya menuju ke taman. Di taman itu terdapat beragam kupu-kupu yang memikat. Lycra menatapnya dengan mata berbinar.

Tiba-tiba, seekor kupu-kupu besar terbang melewatinya. Warnanya sangat mencolok dibanding yang lain. Hal itu membuat Lycra tertarik hingga mengekorinya.

Kupu-kupu itu berwarna emas. Sayapnya terdapat corak yang langka. Ia terbang menjauh dari taman lalu hinggap di salah satu kelopak bunga yang berwarna ungu.

Ketika Lycra mulai mendekat, kupu-kupu itu terbang ke arah Lycra kemudian hinggap di jari telunjuknya. Lycra tersenyum lebar. Namun senyumnya pudar ketika ia merasakan sengatan kecil di jari telunjuknya.

"Auww!"

Kepala Lycra tiba-tiba pusing. Ia mengerutkan dahi sambil memijat pelipis. Perlahan-lahan pandangannya mulai mengabur kemudian kegelapan pun berhasil menguasainya.

Ketika Lycra membuka mata, ia dikejutkan dengan ruangan yang sangat asing. Ia terbaring di tengah-tengah ruangan yamg tampak gelap karena hanya mengandalkan cahaya bulan yang berada tepat di atasnya.

"Akhirnya kau bangun juga." Lycra menoleh ke sumber suara. Di samping kananya, terdapat seorang pemuda yang berjubah ungu gelap. Rambutnya berwarna pirang serta manik matanya berwarna ungu.

"Aneh," gumam Lycra heran.

"Sudah puas menatapku?"

Lycra tersentak mendengarnya. "Eh! Hrm.. kau siapa? Dan kenapa kau kelihatan aneh sekali." Lycra berusaha bangun dengan susah payah. Ia sedikit dibantu oleh pemuda di sampingnya.

"Namaku Fazdli. Aku menemukanmu di taman Eurora yang tergeletak pingsan."

Mata Lycra membulat sempurna. "Apa yang terjadi?"

"Mulai sekarang, kau adalah... adikku."
.
.
.

To Be Continued

Fantasy World: Seven ChallengesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang