"Woah!" Lycra terperangah takjub melihat keindahan dari luar istana kerajaan Oceanth.
"Ini beneran lautkan?" Lycra mengedipkan mata beberapa kali karena masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.
"Ayo masuk!" Alferd meraih lengan Lycra kemudian menuntunnya masuk melewati gerbang istana.
"Selamat datang, Pangeran Alferd." Kepala pelayan yang sedari tadi menunggu di samping gerbang menyambut ramah kedatangan mereka, eh tidak. Lebih tepatnya hanya Alferd saja.
Lycra mengerut tidak puas. Tapi ia hanya memilih diam karena tidak ingin merusak suasana.
"Yang Mulia sudah menunggu di ruang makan."
Alferd mengangguk mengerti kemudian mempercepat langkah kakinya. Sedangkan Lycra hanya pasrah saja mengikuti langkah Alferd dengan setengah berlari.
Kepala pelayan yang mengikuti di belakang, melirik sekilas tangan Alferd yang masih memegang lengan Lycra dengan alis bertekuk.
"Pangeran..." para penjaga pintu masuk menunduk hormat begitu Alferd masuk ke ruang makan istana.
"Alferd!" seorang gadis yang duduk di samping raja melambaikan tangannya dengan ceria.
"Sudah lama." Raja Edward tersenyum hangat. "Duduklah."
"Terima kasih, Yang Mulia."
Setelah menyapa raja Edward dan Putri Fina, Alferd segera menuju ke tempat duduk yang telah di sediakan. Sedangkan Lycra pula hanya mengikuti dari belakang.
"Salam, Yang Mulia."
Lycra membungkuk sedikit sebagai tanda penghormatan seperti seorang bangsawan pada umumnya. Gerakannya pelan dan anggun.
Ketika ia mendongakkan kepalanya, tatapannya tanpa sengaja bertemu dengan manik mata berwarna hijau pekat milik...
"Dia siapa?" putri Fina menatap Lycra dengan tatapan polos sedikit kekanak-kanakan.
"Ini Lycra, temanku." Alferd tersenyum hangat ke arah Fina sambil memperkenalkan Lycra yang masih berdiri di sampingnya.
Fina tersenyum lebar. "Salam kenal, aku Fina."
Alferd kemudian menatap Lycra. "Dan ini Fina, tunanganku."
"Salam kenal juga. Aku Lycra," balas Lycra dengan senyum tipis.
'Jadi Alferd sudah bertunangan ya? Wow! Aku tidak menyangka...'
"Jadi kau gadis manusia yang hilang waktu itu?" raja Edward meneliti Lycra sambil mengangguk-nggangguk pelan. "Bisa bertahan hingga saat ini, tidak buruk juga."
"Terima kasih, Yang Mulia."
"Duduklah. Karena semuanya sudah berkumpul, acara makan malamnya akan segera dimulai."
Setelah mendapat izin, Lycra pun memilih duduk di samping kanan Alferd dan berhadapan langsung dengan sosok pemuda bermanik hijau pekat tadi.
'Dia siapa?'
Dikarenakan semuanya sibuk dengan santapan masing-masing, Lycra pun segera makan makanannya dengan tenang. Namun tanpa sadar, sosok di depannya juga melirik sekilas ke arahnya dengan senyum misterius.
"Aku mengundangmu ke sini karena ingin menyampaikan beberapa hal." Raja Edward menatap Alferd dengan tatapan hangatnya. "Sebelum itu... bagaimana kabar bundamu? aku mendengar kalau kerajaan kalian diserang. Kalian baik-baik saja kan?"
"Terima kasih atas perhatiannya Yang Mulia. Kami baik-baik saja." Alferd tersenyum tipis. "Setelah misi terakhirku selesai, aku akan sering berkunjung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World: Seven Challenges
FantasiSemenjak Lycra hampir mati akibat ulah seekor serangga, ia bertemu dengan sosok misterius yang ia duga bukan berasal dari dunia manusia. Akibat rasa penasarannya sangat besar, ia memutuskan untuk pergi ke dunia Fantasi semata-mata hanya untuk mencar...