Lycra mengerang kuat. Teriakkan yang memilu membuat konsentrasi Leo buyar. Baru saja Leo hendak menghampiri Lycra, sesuatu benda tajam menembusi punggungnya hingga ke dada.
Lycra menegang menyaksikan kejadian tersebut. Matanya membulat sempurna.
"Ka-kak..."
.
.
.Lutut Leo seketika itu menjadi kaku dan ia pun ambruk. Sedaya upaya ia menahan diri agar tidak pingsan namun usahanya sia-sia, racun yang terkandung dalam anak panah itu bukanlah sesuatu yang bisa di remehkan.
Dengan kondisi yang sekarat, Lycra merangkak menghampiri Leo yang hampir tidak sadarkan diri.
"Kakak maafkan aku." Lycra menangis tersedu-sedu.
"Bukan kesalahanmu. Kakak yang seharusnya meminta maaf padamu karena akibat dendam musuh abadi kami, kau juga harus ikut merasakan penderitaan pertempuran ini."
Lycra menggeleng pelan. "Kalian semua terluka karenaku!" Lycra mendekap tubuh kaku Leo yang mulai timbul lebam-lebam hitam di wajahnya sama halnya dengan keadaan Ratu Silrunie.
Leo tersenyum kecut. Ia merasa sangat panas sekarang ini. Tubuhnya serasa terbakar dari dalam. Organ-organnya menjerit berusaha menahan rasa sakit, namun Leo masih bisa tersenyum hangat kepada Lycra kemudian kesadarannya hilang ditelan kegelapan.
Hal itu membuat kesedihan bercampur amarah Lycra menguak-nguak keluar . Kali keduanya hal ini terjadi lagi sama seperti keadaan Ratu Silrunie yang tersenyum hangat padanya sebelum kegelapan menelannya. Dan sekarang kejadian itu terulang lagi oleh Leo yang telah melakukan hal yang sama padanya.
"Kenapa?" Lycra mengguncang tubuh kaku Leo yang sangat dingin.
"Kenapa kalian harus terkorban karena menolong ku... arghhh!" Lycra mengerang frustasi.
Hal itu menarik perhatian beberapa musuh yang sibuk bertarung dan juga Raja Sarge. Raja tersebut mengalihkan perhatiannya ke arah Leo dan Lycra, membuat musuh yang dilawannya menyeringai licik.
Srengggg
Jubah kebesarannya robek serta luka sayat yang terhiasi di punggungnya. Mengeram kesal, Raja Sarge mengarahkan tangannya ke arah sang pelaku kemudian ledakan pun terjadi. Sang pelaku hancur lebur akibat kekuatan pelenyap milik Raja Sarge.
Dengan separuh tenaga yang tersisa, ia melesat cepat menghampiri ke arah Leo dan Lycra.
Matanya membulat sempurna ketika pandangannya tak sengaja jatuh pada sosok ratu Silrunie yang melayang di udara dengan keadaan yang terluka parah. Lalu ia pun menghampirinya.
"Apa yang terjadi!" Amarah raja Sarge memuncak. Ia melepaskan kekuatannya yang menyebabkan benda di sekelilingnya berterbangan menjauh. Hampir saja ia hilang kendali, samar-samar indra pendengarannya menangkap raungan kecil yang sangat familiar.
Ia menoleh ke sumber suara.
Dapat ia lihat tubuh kaku Leo yang tampak sangat pucat layaknya mayat hidup. Amarah tidak lagi menguasainya. Sambil berjongkok di samping Lycra, ia mengusap lembut pundak gadis tersebut yang masih mengerang frustasi.
Namun Lycra tidak menoleh sedikit pun padanya. Gadis itu hanya mengusap wajah Leo sambil bergumam, "Kakak... kenapa kau melakukannya? Aku tidak ingin kalian terluka karenaku!" Mata Lycra menjadi bengkak akibat banyak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World: Seven Challenges
FantasiSemenjak Lycra hampir mati akibat ulah seekor serangga, ia bertemu dengan sosok misterius yang ia duga bukan berasal dari dunia manusia. Akibat rasa penasarannya sangat besar, ia memutuskan untuk pergi ke dunia Fantasi semata-mata hanya untuk mencar...