Lycra tersenyum puas. "Laksanakan!"
Kelima sosok tadi membungkuk hormat kemudian melesat pergi. Raut wajah Lycra kembali datar seperti semula. "Kau akan menyesal karena telah berurusan denganku... Damn King." Seketika aura hijau pekat menguar dari tubuh gadis tersebut. Sedetik kemudian, auranya lenyap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
.
.
."Apa resikonya tidak berbahaya Yang Mulia? Tolong dipertimbangkan lagi."
"Benar Yang Mulia. Jika kita gagal menjalankannya, resiko keselamatan Tuan Putri akan sangat berpengaruh."
"Kenapa keselamatanku berbahaya? Apa yang kalian rencanakan?"
Di dalam sebuah ruangan yang dikenali sebagai ruangan rahasia. Tampaklah beberapa sekutu yang hadir untuk merencanakan beberapa strategi untuk menghancurkan kerajaan kegelapan.
Ratu Silrunie yang sedang serabut merencanakan sesuatu yang diluar logika. Dalam rencana ini, Lycra yang akan menjadi umpan. Bukankah itu mengambil resiko yang sangat berbahaya?
Beberapa sekutu yang berpihak pada Lycra tampak tidak menyetujui. Sedangkan sekutu yang kurang menyukai kehadiran Lycra tampak senang dan di dalam benak masing-masing menyimpan kegembiraan yang memuncak.
Di tengah ketegangan yang berlaku, tiba-tiba seorang gadis yang tampak begitu polos memasuki ruangan dengan langkah santai. Semua dibuat tertegun dengan kehadirannya yang mendadak.
"Hormat kami Yang Mulia Putri Lycra," ujar ratu dari kerajaan Slourest dengan tenang sambil menunduk sedikit diikuti yang lainnya. "Hormat kami Yang Mulia Putri Lycra."
Lycra hanya mengangguk singkat kemudian berjalan anggun menghampiri Ratu Silrunie. "Bunda..."
"Sayang. Ada apa? Bagaimana kamu bisa kemari?" Ratu Silrunie mengelus lembut puncak kepala Lycra dengan sayang. Ia tampak penasaran. Seingatnya, ruangan Leo yang ditempati Lycra beberapa jam yang lalu telah disegel. Bagaimana mungkin gadis itu bisa berada di hadapannya sekarang?
Lycra tersenyum ceria. "Itu rahasia," ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata.
Sikapnya terkesan seperti anak-anak pada umumnya. Tidak menunjukkan kecurigaan sama sekali. Dan hal itu membuat Sang ratu bertambah sayang padanya.
Baru saja Sirunie ingin bertanya lagi, ia dikejutkan dengan deheman suara Raja Willy dari kerajaan Clourt.
"Yang Mulia, sebaiknya kita tidak menunda waktu lebih lama lagi."
Silrunie mengangguk mengerti. "Baikklah. Dikarenakan putriku telah berada di sini, aku akan segera mengumumkan beberapa rencana yang telah disepakati oleh Yang Mulia Raja Sarge." Silrunie mengedarkan pandangannya. Ia menatap satu persatu para sekutu yang telah hadir walaupun kurang lengkap.
"Yang pertama, kalian semua harus bersembunyi di balik bayang-bayang untuk mengawasi pergerakan musuh serta saling melindungi satu sama lain." Jeda. "Kalian akan bertindak sesuai rencana. Ingat jangan gegabah! Mengerti?"
"Mengerti Yang Mulia."
Silrunie mengangguk puas. "Yang kedua, Pangeran Arkan akan mengambil alih penyerangan. Kamu akan memimpin seribu pasukan bayangan kelas atas untuk menghancurkan istana dark sesuai perintah, mengerti?"
Pangeran Arkan menunduk sedikit. "Mengerti Yang Mulia."
"Yang ketiga..." Silrunie menatap Lycra penuh arti. Lycra pun membalas tatapannya sambil tersenyum cerah. Dapat ia lihat jika Sang Ratu mendesah pelan sebelum memulai ucapannya.
"Putriku..." lirihnya tampak ragu. "Hrm... kamu akan memasuki medan perang kemudian..." Silrunie menggigit bibir bawahnya. Ia tampak kesulitan untuk meneruskan kata-katanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/145337972-288-k799396.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasy World: Seven Challenges
ФэнтезиSemenjak Lycra hampir mati akibat ulah seekor serangga, ia bertemu dengan sosok misterius yang ia duga bukan berasal dari dunia manusia. Akibat rasa penasarannya sangat besar, ia memutuskan untuk pergi ke dunia Fantasi semata-mata hanya untuk mencar...