Bab 9: Stroll Out Royal

137 9 0
                                    

Aku membuka mata. Silauan cahaya putih begitu terang menghalangi pandanganku. Aku mengucek mata agar pandanganku semakin jelas.

Tiba-tiba latar suasana tergantikan dengan sebuah koridor kosong yang bernuansa putih semua. Aku terus berlari menyusuri lorong itu, tetapi sepertinya lorong itu tidak memiliki penghujung.

Dari jauh aku melihat ada percikan kembang api. Aku berlari menghampirinya namun semakin jauh juga percikan tersebut berada.

Aku bingung. Aku terus berlari tanpa tujuan yang pasti. Tiba-tiba ada sebuah suara familiar yang terus saja memanggilku.

Lycra...

Lycra...

"Siapa?"

Kemarilah...

Kemarilah datang dan mencariku...

"Siapa kamu!"

Lycra...

"Arghhh”"

Kemarilah Lycra...

"Katakan siapa kau!"

Kau akan mengetahuinya nanti. Selesaikan misimu dengan segera. Kau sudah tidak punya banyak waktu. 5 tantangan lagi, maka kau akan bertemu denganku...

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

Namun ingatlah. Kau pasti akan sangat terkejut apabila bertemuku. Aku menanti kedatanganmu... Lycra.

"Tunggu! Kau siapa? Heiii!"

Tiba-tiba kepalaku terasa ingin meledak.

"Arghhhhh..."
.

"Arghhhhh..." Lycra bernafas terengah-rengah.

"Mimpi buruk?" tanya seseorang.

"I-iya...eh, sejak kapan kakak disini?"

"Sejak kamu berteriak," jawabnya selamba sambil bersedekap.

"Oh."

"Cepat bersiap!"

"Mau ke mana Kak?"

"Sarapan!"

"Apa!!! Maksudnya s-sa-sarapan bersama Yang Mulia Raja dan Ratu?" tanya Lycra terkejut.

"Jadi?" Jawab Leo memutarkan bola matanya.

"Ta-tapikan itu sarapan untuk keluarga diraja" protes Lycra.

"Kamu cerewet amat! 10 menit!"

"Apa?"

"Jika terlambat, kamu akan di hukum oleh keluarga diraja karena menolak mentah-mentah tawarannya," ujar Leo tersenyum sinis.

Mata Lycra membulat sempurna. "Ba-baiklah..." Lycra berlari terburu-buru dan membersihkan dirinya.

Leo hanya menyeringai, dan berlalu pergi ke ruang makan.
.

#Lycra pov
Setelah kepergian Leo aku buru-buru membersihkan diriku. Sementara bersih-bersih, aku teringatkan mimpi aneh tadi yang terus menghantuiku sehingga sekarang.

"Apa maksud dari mimpi tadi ya?" batinku.

"Kenapa aku merasa seperti nyata? Dan suara itu, seperti familiar."

"Ya ampun aku terlambat!" ujarku panik.

Aku pun buru-buru menuju ke ruang makan, dan satu fakta yang aku lupakan, yaitu, 'Aku tidak tau arah menuju ruang makan keluarga besar diraja'.

Fantasy World: Seven ChallengesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang