Bab 1: Blood Ritual

291 20 0
                                    

"Mulai sekarang, kau adalah... adikku."
.
.
.

"Apa maksudmu?"

"Kau terkena sengatan Gold Butterfly."

"Lalu apa hubungannya?"

"Gold Butterfly adalah kupu-kupu legendaris yang hanya ada 1 di seluruh dunia. Ia menghilang sejak ribuan tahun yang lalu. Aku heran, kenapa kupu-kupu itu memilihmu? Kau bahkan tidak sanggup menerima kekuatannya sehingga nyaris membuatmu mati jika aku tidak melakukan blood ritual."

"Blood ritual?" Lycra mengerutkan dahi.

"Ya. Blood ritual adalah upacara pertukaran darah dan DNA seseorang menjadi darah dan DNA orang yang melakukan ritual tersebut."

"Berarti aku..." Lycra sengaja menggantungkan kalimatnya.

"Benar. Kau telah menjadi adik kandungku. Namun ingatlah, di tubuhmu terdapat kekuatan murni Gold Butterfly. Hal itu akan membuat kehidupanmu berubah."

Fazdli mengusap kepala Lycra. "Cari aku di dalam dunia Fantasi. Namun kau harus menghadapi 7 tantangan besar agar bisa bertemu denganku." Lycra masih berusaha mencerna perkataan Fazdli.

"Ingat! Kau harus merahasiakan identitas ini. Dan belajarlah mengendali kekuatanmu. Seseorang akan datang menuntunmu."

Baru saja Lycra ingin bertanya lagi, tiba-tiba pandangannya menggelap kemudian kesadarannya pun sepenuhnya hilang.
.

Ketika Lycra bangun. Ia dikejutkan dengan pelukan hangat dari gurunya.

"Lycra akhirnya kau sadar juga nak. Kami sangat mencemaskanmu."

"Apa yang telah terjadi Bu?"

"Kau menghilang selama 2 hari. Kami hampir saja putus asa mencarimu." Jeda. "Lalu kau ditemukan di tempat sebelumnya kau menghilang."

Lycra menganggukkan kepala mengerti. "Aku harus merahasiakan hal ini," batinnya.
.

Sebulan telah berlalu. Lycra telah menguasai semua teknik yang telah diajarkan oleh seorang kakek yang misterius. Benar kata Fazdli, setelah ia pulang dari perkemahan, ia bermimpi bertemu dengan kakek tersebut. Kononnya, kakek itu diutus hanya untuk mengajari Lycra cara mengendalikan kekuatan melalui mimpi tetapi terasa nyata.

Namun, rasa penasaran terhadap sosok itu semakin besar. Ia sempat tertanya-tanya, untuk apa kupu-kupu itu memilihnya? Padahal ia tidak memiliki keistimewaan sedikit pun. Dan untuk apa juga sosok itu menyelamatkannya dengan cara blood ritual? Memangnya sudah tidak adakah cara lain?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menghantuinya selama sebulan. Akibat rasa penasarannya yang kian memuncak, ia memutuskan untuk mencari sosok tersebut apapun resiko tantangan yang akan ia hadapi.

Sebelum berangkat, Lycra telah mengunci memorinya serta mengantinya dengan memori buatan. Ia tidak ingin orang lain mengetahui identitasnya.

Namun tindakan ini memiliki efek samping. Ia akan melupakan identitas utamanya.

"Tidak masalah. Asalkan aku bisa bertemu dengannya." Lycra tersenyum kecut.

"Dunia fantasi, aku datangg!" pekiknya senang sambil melangkah masuk ke dalam dunia sana.

To Be Continued

Fantasy World: Seven ChallengesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang