-O1-

4.6K 420 16
                                    

"Ibu negara,"

Chaewon yang tertidur di atas meja sedikit terusik dengan cubitan di pipinya.

"Ibu negara, menteri mau izin bolos pelajaran Bu Kahi ya? Makasih. Menteri sayang ibu negara, unch unch." Felix berbalik, mengacungkan jempol ke Baejin, menyatakan dia berhasil meminta izin.

"Menteri kesialan atas nama Bae Jinyoung juga izin, ibu negara." Lanjut Felix, setelah itu, kedua lelaki –yang menyatakan mereka sebagai menteri– lenyap di telan bumi.










"Chaewon, ada Bu Kahi." Yeji menyenggol lengan Chaewon, membuat ketua kelas itu terbangun, "ah, iya. makasih udah bangunin, Ji."

"Selamat siang, Bu Kahi." Semuanya berdiri dan menunduk kepada seseorang yang mengabdi cukup lama pada sekolah ini.

"Selamat siang. Kim Chaewon, tolong kumpulkan tugas yang saya berikan lusa kemarin." Pinta Bu Kahi dengan suara dingin, Chaewon mengangguk. Mengikuti apa yang diperintahkan untuknya.


Saat Chaewon berjalan menuju meja pojok kelas, kedua pemilik meja tersebut tidak berada di tempatnya. Gadis itu menggertakkan gigi,


"mampuslah, kalian ditanganku nanti, curut."


"Kim Chaewon! Kemana mereka berdua?" Bu Kahi yang menyadari Chaewon gemetar setengah mati mengangkat suaranya, gadis itu menggigit bibir bawahnya, "saya enggak tahu, Bu." cicit sang ketua kelas.


Park Jisung mengangkat tangannya, "Mereka berdua bolos, bu. Lee Felix dan Bae Jinyoung."



"Aish, mereka berdua lagi?" Bu Kahi menggebrak meja, "ketua kelas, cari mereka dan bawa ke ruang BK. Saya mau kasih surat peringatan." Bu Kahi langsung keluar membawa tasnya, menyisakan helaan nafas lega dari murid yang menyaksikan dengan tegang bagaimana kedua siswa nakal yang berani membuat Bu Kahi naik pitam.

"Lia, tolong kasih ke ruangannya bu Kahi, gue harus cari mereka berdua." Chaewon meletakkan tumpukan buku tugas ke meja sekertaris kelas, Lia.

"Nanti gue kumpulin, Won." sahut Lia. Chaewon berlari keluar kelas, menjelajahi tiap ruangan dan sudut sekolah, jika membuang orang ke laut tidak berdosa, dari awal masuk kelas tiga, dia sudah melakukannya.


"Kemana mereka pergi?"


Chaewon menyunggingkan senyumannya, dua orang lelaki sedang tertawa menyeruput kopi di kedai om Seungcheol.


Dia berjalan dengan tegas menuju mereka berdua yang asik minum kopi, "bagus ya... nongkrong disini, mau dijadiin tawanan ternyata?" Chaewon menyilangkan tangannya di dada.

"Ikut gue ke BK, kalau ada yang kabur, tenang aja. Jangan pijakkan kaki kalian ke kelas suci Chaewon, pergi ke kelas lain yang mau memberi tumpangan pada kalian."















Disinilah akhir perjuangan bolos seorang, ah, dua orang dengan nama tersangka Felix dan Baejin.


"Ini yang dilakukan remaja zaman sekarang, ya? Bolos, menghamburkan uang yang orang tua kalian dapetin, jangan-jangan kalian juga kelayapan saat malam? Bukankah kalian salah satunya?"


Chaewon yang tidak bersalah ikut menunduk, karena dalam hatinya itu juga kesalahannya, tidak menjaga anggota kelasnya dengan baik. Membiarkan mereka bolos.


"Chaewon, kamu tahu kan kalau dua anak ini harus di berikan peringatan lebih? Kamu teledor?"


"Saya minta maaf, Bu. Saya ceroboh."



"Kalian berdua, bersihkan aula III sebersih mungkin." perintah Bu Kahi. Chaewon yang tertunduk memberikan senyum kemenangan.


"Mampus lo sana bersihin aula III yang gedenya gak ketulungan."



"Dan Chaewon, awasi mereka. Jangan sampai mereka kabur. Kalian boleh keluar,"

"Eung?" Chaewon blank sendiri, apakah ini hukum karma setelah mengejek orang lain?








"Cepet bersihin bagian itu. Jangan sampe ada noda sedikitpun." tunjuk Chaewon ogah-ogahan, "sok iye aja lo. Kayak orang bener," tutur Baejin menggerutu, "setidaknya gue lebih waras dari lo, Jin. Udahlah, bersihin aja. Gue mau ke kantin nih." lanjutnya kemudian.


"Padahal kita udah izin sama ibu negara." Ujar Felix, sambil menyapu lantai aula. "Kapan lo izin? Emang gue ada bilang iya? Bego ko dipelihara." Tanya Chaewon, mencibir.


"Tadi pas ibu negara tidur kita udah izin. Izinnya jelas lho, 'menteri mu hendak izin bolos atas nama Lee Felix dan Bae Jinyoung.' Lo nya aja yang gak denger."

Chaewon memutar bola matanya malas, mengangkat tangannya. "Apa dosa hamba memiliki anggota kelas yang gak waras, ya Tuhan ..."


19 Desember 2018

day and night | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang