-10-

1.4K 178 9
                                    






"Ga liat Baejin ya akhir-akhir ini." ujar Chaewon, celingak-celinguk mencari sobatnya Felix. Biasanya mereka berdua datang bareng, tapi pagi ini yang Chaewon liat cuma Felix.

"Cariin Baejin ya? Suka ya?" Baru saja menyebutkan namanya dalam hati, orang itu sudah datang, Felix.

"Apaan dah,"

"Suka Baejin ya?" tanyanya lagi, kali ini disertai wajah tengil dan sok taunya.

"Sok tau! Kalau iya kenapa?" jawab Chaewon, ngegas. "Padahal, menteri Lee Felix ini menyukai ibu negara."

Chaewon langsung kicep, wajahnya dipastikan tidak mungkin merah, tapi jika ada serangan mendadak seperti ini Chaewon selalu syok.

"Gak lah, ibu negara. Mau aja menteri sukai, mau gak?"

"Enggak mau dan enggak lucu."

"Dih, siapa juga yang ngelawak."





































"Lo ngapa, Jin?" Baejin datang-datang ke sekolah udah bonyok. Banyak bekas biru keunguan di wajahnya.

"Ga tau, cuma lewat di depan sekolah sebelah udah di keroyok." jawab Baejin, dengan ekspresi tenang. Duduk di samping Felix. Chaewon cuma geleng-geleng denger jawaban Baejin.

"Tumben muka lo kayak habis di gorok?"

"Gila kali sekolah sebelah," sahut Baejin, kali ini pada Felix. "Hati-hati aja, kayaknya semenjak lo ke Incheon banyak yang ngincer lo sama Chaewon. Intinya waspada." Tiba-tiba Baejin bisikin gitu ke Felix. Felix mengernyit, bagaimana Baejin tahu kalau dia dan Chaewon ke Incheon?

"Tau dari mana?"



"Orang yang ditembak Chaewon kemarin, anak sekolah sebelah. Balas dendam mungkin?"

Felix dan Baejin serempak mengedarkan tatapan ke Chaewon yang fokus ke bukunya, "kalau ibu negara mati dibunuh tiba-tiba, gimana?"

"Lo dipenjara, Lix."

"Mampus."


***

"Won, ikut gue aja pulangnya." Saat jam pulang sekolah, Felix menghampiri meja Chaewon, gadis itu masih membereskan bukunya. "Emang lo pake apa?"

"Jalan kaki aja." Jawabnya. "Capek, tau."

"Ga papa, biar sehat kan jalan kaki. Dari pada panas-panas cuma nunggu angkot yang gak pasti kayak doi."

"Baper lo tengil."

"Bukan baper. Ini adalah nasehat untuk anandi Chaewon."

"Anandi? Film India?"

"Entah. Tapi ananda kan cowok, anandi cewek dong."

"Bodo! Gue ga denger."

"Jadi gak pulang bareng nih? Capek kembaran Shawn Mendes."

"Kenalin, Chaewon Mendes."

"Chaewon Mendes? Lee Chaewon kali."

"Sama lo dong?"

"Lee kan banyak. Berharap ya?"

"Bacot kalian berdua tuh!" Teriak Baejin dari luar, "iya, jomblo!"

"Ngaca lo sendiri jomblo!" Jawab Baejin lagi, lebih ngegas. Tersungging kali,

"Yaudah, cepet. Dari pada lo diculik kan siapa yang jadi ketua kelas nanti?"

"Ah yasudah."

day and night | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang