-18-

963 146 17
                                    

"Ini para guru mau buat muridnya sakit apa gimana ya?" Chaewon mengeluh, sekarang mereka membuat lingkaran berempat, untungnya gak terakhir-terakhir amat, dari 26 kelompok, mereka datang di urutan ke 8.

"Minta minum, Shuhua." Shuhua menyerahkan botol minumnya ke Baejin. "gue habisin ya?" izinnya yang disetujui Shuhua.

"Jin jangan dihabisin. Gue juga mau, mau ya, Shuhua?" pinta Chaewon, gadis itu mengangguk lagi. Baejin menyerahkan botol minumnya ke Chaewon, "jangan, Won. Bekas Baejin, ini aja." Botol yang tadi ditangan Chaewon beralih ke tangan Felix, Felix menyerahkan botol minumnya yang masih terisi penuh.

"Lo kira air liur gue najis?"

"Bukan najis, hanya tidak boleh disentuh."

"Goblo--"

"Kasar kasar ... Kasar kasar ..." Felix malah nyanyi.

"Won, aku ke tenda duluan ya," Shuhua bangkit, "yo," sahut Chaewon.

"Shuhua lucu gitu ya, pakai aku-kamu." komentar Felix, "iya, cocok juga sama mukanya lucu." timpal Baejin.

"Gue imut gak?" tanya Chaewon tiba-tiba, menaruh kedua tangannya di bawah wajah.

"you think you flower?" tanya Felix dengan ekspresi wajah datar. "I think you crazy, Felix Lee." Ujar Chaewon kembali, "kalian gila." lanjut Baejin.

"mirror, woy! mirror!"


"Balik duluan ya." Chaewon bangkit dan berlari menuju tendanya. Di tenda, Chaewon berbaring sebentar, tak lama ia memejamkan matanya, hanya untuk sejenak. Tidak lama.













"Won ..." Chaewon mengerjapkan matanya beberapa kali, menguceknya juga, "Won, dari tadi Felix manggilnya lo tuh, dia kayaknya demam." Ucap Yuri yang membuat mata Chaewon langsung terbuka, "Felix demam?"

"Kayaknya Felix demam. Wajahnya pucat," Jawab Yuri, Chaewon langsung bangkit, mengenakan hoodie-nya, berjalan menuju tenda Felix, cukup jauh dari tendanya.

Chaewon sampai di depan tenda Felix, Baejin mengisyaratkan kalau Chaewon masuk sendiri, gadis itu mengiyakan.

"Lix, gue masuk ya." Chaewon masuk pelan-pelan, Felix meliriknya sebentar, "lo lama banget tidurnya. Demam nih!" Felix mengadu, cih, macam Chaewon ibunya saja. "Gue juga butuh istirahat. Demam kenapa coba? Pulang aja sana," suruh Chaewon, dia mengambilkan segelas air, "minum dulu nih." Felix meneguknya sampai habis.

"Ini akibat para guru maksain agenda berat ke muridnya. Demam gue, dari tadi juga dipanggil gak datang, udah tidur tiga jam lo tadi."

Chaewon cukup terkejut karena dia memperkirakan tidur sekitar satu sampai satu jam setengah, tapi ... Tiga jam?

"Won, mau minta sesuatu. Tapi janji harus diturutin." Chaewon yang mengedarkan pandangannya ke seluruh isi tenda, terpaksa kembali melihat ke wujud Felix. "Awas aja kalo aneh-aneh."

"Temenin ke toilet. Sampe depan aja lo tungguin." pinta Felix, matanya berbinar-binar agar permohonannya dikabulkan. "Idih, sama Baejin sana. Emang gue mau?"

"Woooon ... Sekali aja, ya. Di depan aja tungguinnya."

"Enggak ah. Nanti dikira apa lagi,"

"Chae ..."

"Tapi janji tunggu depan aja." Chaewon menyanggupi, "iya janji. Siapa juga yang suruh masuk, hu ..."

Chaewon keluar duluan dari tenda, "Jin, gue nganter Felix ke toilet. Cuma sampe depan." ujar Chaewon pelan pada Baejin, cowok itu hanya mengancungkan jempolnya.

Felix mengikuti Chaewon menuju toilet. "Jangan lama-lama."

Felix masuk, sedangkan Chaewon duduk di bangku yang sudah disediakan di depan toilet.

"Lix ... Lama banget!" teriak Chaewon, lalu terdengar suara pintu terbuka, "ngeluh aja terus."

Felix duduk disampingnya, "pusing, Won." Setelah agak lama hening, kepala Felix tiba-tiba hendak terjatuh ke bawah, untung refleks Chaewon bagus, tangan gadis itu langsung menahan berat kepala Felix. "Pusing, Won." rintihnya lagi.

Chaewon berlutut di depan Felix, berjaga-jaga. "Balik aja, ke tenda, Lix. Ayo!" Ajak Chaewon, tapi Felix menyandarkan kepalanya ke bahu Chaewon, "gak mau balik ke tenda." tolaknya, suaranya bergetar. "Lo menggigil. Balik aja,"

Felix menggelengkan kepalanya, "bentar, pusing."

"Mangkanya ke tenda aja,"

"Enggak, Won!" kali ini suara Felix lebih berat dari yang tadi. "Jangan jauh-jauh."

Chaewon mengernyitkan dahinya, apa Felix dirasukinya makhluk tak kasat mata?

"Lix masih sadar kan lo?"

"Jangan dekat sama Baejin juga, Won." Chaewon menepuk beberapa kali pundak Felix, "Lix ... Jangan mabok, dong. Ngeracau nih ..."

"Chae, maaf--"

"Gue nganggep lo lebih dari teman." lanjutnya lagi, "Lix ..."

"Ayo pacaran!"

14 Maret 2019

day and night | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang