"Tante, eonnie, Chaewon pulang dulu ya. Makasih makanannya." pamit Chaewon, menyalimi kedua wanita yang lebih tua darinya.
"Udah dijemput?" tanya ibunya Felix, Chaewon menggeleng, "saya naik bis aja. Dekat juga kok," jawab Chaewon.
Dekat banget Tante, sampai saya ketiduran kalau naik bis.
"Felix, anterin Chaewon sana, kasihan dia naik bis." Suruh ibu, menghentikan Felix yang sedang bermain game di hpnya. Chaewon kira lelaki itu akan menolak, "ayo!" Sahutnya.
Chaewon membuntuti Felix dari belakang, "pake motor aja, ya, kasihan Eunlix jalan terus."
Ngomong-ngomong ... Eunlix itu nama mobil yang sering dikendarai Felix akhir-akhir ini, katanya sih singkatan dari Eunha dan Felix. Dasar bucin, tapi cuma status fanboy. Ha ha. Waktu ditanya kenapa namanya harus Eunlix, malah Felix jawab, "kalau Chaelix, singkatan dari Chaewon-Felix, gak ada hubungan apa-apa."
"Chae, lain kali kalau mau dianter itu langsung bilang. Jangan kode-kode-an sama ibu, bilangnya pake bis. Felix, anterin gue sampe rumah dong. Masa bilang itu aja susah."
"Denger ya, Lix. Gue memang mau naik bis. Gak ada something dibalik jawaban gue itu. Sok tau!"
"Ngeles ... ayo naik, Chae."
Chaewon menurut, dia naik ke jok dibelakang Felix. "Kenapa gak nganter Minji tadi? Kasian tau, jalan kaki dia." tanya Chaewon dibalik helm, Felix yang juga memakai helm mendekatkan kepalanya ke Chaewon, "HA? GAK DENGER!"
"KENAPA GAK NGANTER MINJI, BUDEG?"
"KAN UDAH GUE BILANG, DIA PULANG SENDIRI KALAU MAU KE RUMAH GUE, BUDEG!"
"GAK USAH NGE-GAS DONG!"
"NGACA MBAKNYA!"
Capslock smwa...
Felix menurunkan kecepatan motornya, memarkirkannya disamping trotoar. "Ke taman dulu, kuy! Udah lama." Felix membuka helmnya, Chaewon juga."Kenapa singgah dulu? Gue mau tidur, Felix!"
"Kebanyakan tidur gak baik, kecil. Seharusnya lo bersyukur, orang ganteng cem gue ini ngajak lo ke taman, menghirup udara segar dari pohon. Bukan menghirup udara pulau lo di bantal!" dibagian terakhir Felix nge-gas lagi. "Maaf ya tuan Felix terhormat, saya bukan tipe orang yang menciptakan pulau. Enak aja lo!"
"Udah ya, sekarang ikut gue aja. Jangan banyak ngomong."
Enak ya, kalau di genggam sama orang yang kita sukai, tapi dalam mimpi saja untuk Chaewon. Boro-boro digenggam tangannya, dia malah ditarik, itupun jaket yang Chaewon pakai ditarik Felix. Em ... Tapi, ingat lagi, Felix itu bukan tipe Chaewon, mungkin.
Felix duduk di salah satu bangku taman. "Ayo kita bertapa disini." Ajak Felix. Chaewon duduk di sampingnya. "Ngapain sih?"
"Gak denger ya? Bertapa!"
"Sorry, Lix. Gue gak mau ikut ritual lo yang gak berguna itu."
"Bertapa Felix sekarang modern, Won. Cukup diam, menghilangkan memori yang tidak menyenangkan--"
"Salah satunya memori tentang Lee Felix." Chaewon melanjutkan
"Memangnya memori tentang gue gak menyenangkan ya?" Tanya Felix, wajahnya berubah. "Semenjak gue temenan sama lo, beneran! Hidup gue kayak roller coaster. Kayak lagu Chungha. Roller coaster, huaahuuu ..." Chaewon malah nyanyi.
"Gitu ya?"
"Suka roller coaster?" tanya Felix lagi
"Enggak."
"Kalau gitu jauh-jauhan, aja, biar hidup lo kayak dulu, tenang, kalau sama gue kan kayak roller coaster, dan lo gak suka. Iya kan?"
Nah, Chaewon malah gak enak hati. Ada apa gerangan dengan si tengil Lee Felix yang tiba mellow gini? Apa dia sakit?
"Enggak gitu, Lix. Kenapa lo, baper?"
"Gak. Cuma ngerasa apa yang lo rasa aja, gue tau sebelum lo nemuin gue sama Baejin bolos waktu itu, hidup lo tenang, tentram, gak mikirin apapun, tapi setelah kita kenal lebih jauh, lo selalu terseret permasalahan gue, terutama tentang keluarga. Seharusnya gue gak lancang bawa lo ke masalah ini.
Masalah ini tuh belum berakhir, Won. Jadi sebaiknya, lo jauh aja dulu. Ayah ... Dia tau lo terjerumus masalah ini, jadi, dia ngincer lo dulu. Ngerti kan?"
"Lix, jangan gini dong."
"Demi kebaikan lo, Won. Besok ya, jangan sapa-sapa lagi, kayak dulu banget. Anggap aja kita gak pernah kenal."
Setelah sejauh ini?
"Lix, selesaikan sama-sama aja. caranya bukan kayak gini,"
"Caranya harus kayak gini, Won. Jangan pikirkan apapun lagi, lo harus bahagia kan? Jangan deket sama gue lagi, ya?"
"Gue ketua kelas lo, Lix. Gimana kayak gak kenal?"
"Bersikaplah sebagai ketua kelas dan anggota kelasnya." jawab Felix, tanpa beban. "Lo gak ngerti ..."
"Bahagia terus ya. Ayo pulang!" Felix bangkit, Chaewon masih nge-blank dengan topik random yang dibicarakan mereka. Menjauh? Apa itu?
"Lix! Kita udah aman dari ayah lo!"
"Kita udah aman! Setelah ini lo yang jadi incarannya, Kim Chaewon!" Bentak Felix. Wajah cowok itu langsung memerah. "Gak ada bantahan, pulang sekarang."
Chaewon hanya bisa menurut, dia naik ke jok belakang Felix. Dan suasana menjadi canggung lagi.
"Makasih,"
"Maaf. Gue pulang dulu,"
"Hati-hati, Lee Felix."
Mungkin itu kata terakhir Chaewon statusnya sebagai Teman Dekat Felix. Setelah ini, tidak ada lagi Felix dalam hidupnya.
1 April 2019
tenang aja, cobaan ini bakal bertahan lama ... HWAHAHAHAHA ...😏
Btw, udh 4 bulan ini lapak belum kelar-kelar dan makasih udah baca cerita gak bermutu ini...🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
day and night | chaelix
Fanfiction✧lee felix from stray kids • kim chaewon from izone's✧ [revisi] ┏ ┓ completed └ ┘ ❝the day seems far away but i continue to like you i may be a bit clumsy but for you, i'll never step back.❞ 2018☽ ┊ ©aphrobelle