bab 41🐬-anin sialan

7K 334 7
                                    

EUPHORIA||MAHESA

keep smiling and don't forget to be happy:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keep smiling and don't forget to be happy:)

*****

Sore ini andin habiskan untuk bermain dengan alda putri semata wayang dari abangnya ando.

Mereka berdua tengah asik bermain di taman belakang rumah.

Alda terlihat sangat bahagia, ia terus terusan tersenyum dan sesekali tertawa.

Gadis kecil ini sangat cantik, persis sekali sama mendiang kak sonya, tidak ada yang di buang dari bentuk alis,hidung,mata, bahkan bagian dagu terdapat belahan persis seperti ibunya dulu.meskipun kak sonya telah pergi tetepi ia serasa kembali dalam versi anak anak.

"tante andin,kemarin alda di belin boneka loh sama papah.tau ngga gedenya seberapa? "jelas alda antusias.

Andin berpura pura berfikir lalu mengeleng"tante ngga tau"

"gedenya segini"alda merentangkan kedua tanganya,menandakan boneka yang di belikan abangnya ando sangatlah besar.

"alda seneng tau, papah sayang banget sama alda, dia baikk banget.tapi alda sedih tau tan"

Alda memang sudah mengetahui kalau ibunya telah tiada sejak ia bayi, mungkin masih terlalu kecil untuk mengetahui semuanya. Sempat saat ando memberitahu karna alda terus merengek meminta di peluk sama ibunya,alda menangis seharian bahkan sampai sakit seminggu dan berujung masuk rumah sakit.tetepi setelah itu alda justru menjadi berbeda,alda yang cengeng kala di tinggal papahnya kerja,selalu menanyakan di mana ibunya dan takut dengan orang baru,sudah tidak lagi.alda seperti paham dengan situasinya papahnya mengurus sendirian ia juga harus mandiri tanpa figur seorang ibu.

"kadang alda pengin banget tidur di samping kanan papah di samping kiri ibu"

Alda menundukan kepalanya"kalau tuhan ngasih alda kesempatan alda bakal minta liatin wajah ibu dan pelukan dari ibu. Alda ngga minta buat kembaliin ibu tapi alda hanya pengin dipeluk sama ibu"nada bicara alda mendadak melow.

Andin bahkan tidak percaya gadis seusia alda berbicara seperti itu, ia mengetahui keadaan ia tidak meminta ibunya kembali namun ia hanya ingin pelukan seorang ibu.

Gadis itu merentangkan tanganya kepada alda menandakan ia boleh memeluk andin.

"kalau alda kangan ibu, alda boleh peluk tante andin"ucap andin sembari mengelus ngelus rambut panjang milik alda.

"papah pernah bilang kalau, ibu ada di deket alda cuman aldanya aja yang ngga bisa liat"

Andin melepaskan pelukanya lalu menangkup kedua pipi chubby alda"ibu sonya selalu ada di samping alda, di sini, di hati alda ada ibu kalau alda kangen sama ibu rasakan deparan jantung alda"

Euphoria ;Selesai [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang