Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman. Be Smart Reader please^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arin memasukkan kopernya ke bagasi mobil milik Jaehyun. Di pekarangan rumah Taeyong sangat ramai. Pasalnya mereka semua akan kembali ke rumah masing-masing. Sudah cukup liburan di Yeosu, Mereka juga ingin berlibur di Seoul.
"Masuk dulu ayo. Berdoa sebelum pulang." Ajak Johnny sembari berjalan memasuki rumah Taeyong.
Satu-persatu kawan-kawan Taeyong memasuki rumah kecuali Arin dan Taeyong. Arin masih mencari kalung yg ia belinya kemarin. Arin menurunkan kopernya lagi dan membukanya. Ia mencari-cari sampai bawah namun nyatanya tidak ada.
Taeyong masih menunggu Arin di depan pintu rumahnya. Namun gadis itu belum kunjung selesai dengan kegiatannya. Akhirnya, Taeyong pun berjalan mendekati Arin.
"Rin, Cepetan. Udah di tungguin di dalem."
"Lo masuk aja sana. Gue juga gak minta di tungguin." Ketus Arin.
"Kenapa?" Tanya Taeyong.
Arin kembali merapikan kopernya dan memasukkannya kembali ke dalam bagasi mobil, "Apa?" Jawab Arin jutek.
Arin berjalan meninggalkan Taeyong. Sampai-sampai Taeyong menarik tangan Arin dan Taeyong menghimpit tubuh Arin ke mobil Johnny yg berada paling dekat dengan mereka,
"Minggir ah. Apaansi lo!" Ucap Arin sembari mendorong bahu Taeyong. Namun, Tenaga Arin tidak cukup kuat untuk menjauhkan Taeyong darinya.
"Lo marah sama gue?"
"Gak ada alesan buat marah."
"Hm, Kei?"
"Gue gak peduli. Mau lo ciuman kek, nyupang kek, ngen-,"
Taeyong langsung menyumpal bibir Arin dengan bibirnya, "HMMPHH." Desah Arin.
Taeyong masih melanjutkan kegiatannya itu. Kini Taeyong menggigit bibir bawah milik Arin yg membuat samg empu membuka mulutnya. Kesempatan untuk Taeyong untuk melesakkan lidahnya di dalam sana. Tak disangka, Arin mengalungkan tangannya di leher Taeyong dan Arin membalas ciuman Taeyong. Taeyong yg merasa mendapat lampu hijau langsung menghimpit tubuh Arin lebih rapat. Untung saja ada mobil Johnny yg menahan tubuh mereka berdua.
Tetapi, tiba-tiba,
NGIUNG NGIUNG NGIUNG
Mobil Johnny berbunyi. Mungkin karena posisinya sedikit tergeser karena dorongan dari tubuh Taeyong dan Arin.
Kawan-kawan Taeyong yg berada di dalam langsung berlari menuju keluar. Pasalnya mereka takut ada yg ingin mencuri mobil mereka. Saat semua berbondong-bondong menuju keluar dan baru sampai pintu, Betapa terkejutnya mereka melihat Taeyong dan Arin yg masih belum melepaskan pagutannya.
Sampai Johnny memainkan alarm mobilnya menjadi mati-nyala-mati-nyala. Baru mereka berdua melepaskan pagutannya. Arin menunduk dan menghirup oksigen banyak-banyak. Sedangkan Taeyong menoleh ke belakang dan mendapati teman-temannya sedang menontonnya di depan pintu rumahnya. Taeyong langsung memalingkan wajahnya dan menatap Arin yg ingin mendongak. Ketika mata mereka bertemu, Taeyong berbisik pelan,
"Jangan liat kesana."
Arin bingung, "Hah? Keman-," Arin sudah terlanjur melihat ke depan. Wajah manusia-manusia yg terkejut dan bengong. Arin melihat wajah mereka satu-satu sampai ia berhenti di Jaehyun. Jaehyun mengacungkan jempolnya dan menunjukkan smirk ke arahnya. Arin langsung memalingkan wajahnya dan memeluk Taeyong dengan erat dan meyembunyikan wajahnya di leher Taeyong.