21 ..⃗. Perkara mata keranjang。

11.5K 1.1K 46
                                    

Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman.
Be Smart Reader please^^

Kini, Taeyong, Jeno, Johnny, dan Lucas sedang bersenda gurau di depan televisi apartement milik Taeyong- ralat, milik Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini, Taeyong, Jeno, Johnny, dan Lucas sedang bersenda gurau di depan televisi apartement milik Taeyong- ralat, milik Arin. Mereka awalnya khawatir dengan keadaan Taeyong, tetapi melihat Taeyong sudah bisa bercanda seperti biasa membuat mereka lega melihatnya.

Tiba-tiba pintu kamar Arin terbuka dan menampakkan Arin memakai baju kebesaran miliknya dan pada bahu sebelah kiri bajunya melorot hingga menampakkan tanktop serta bahu mulus milik Arin. Jangan lupakan celana super pendek yg tertutup oleh baju kebesaran yg Arin kenakan.

Taeyong, Johnny, Jeno, dan Lucas hanya memandang Arin yg tengah berjalan menuju kulkas untuk mengambil sebotol air. Johnny dengan cepat melirik Taeyong yg masih memandangi Arin,

"Ekhem." Johnny berdehem lalu melanjutkan pembicaraannya, "Itu gak mau di bawa ke kamar lagi? Semua cowok loh disini." Ucap Johnny yg berbicara tapi melihat ke sembarang arah.

Taeyong yg peka terhadap omongan Johnny barusan, langsung berjalan mendekati Arin yg sedang minum di depan kulkas,

"Kenapa keluar?" Tanya Taeyong lembut.

Arin menaruh kembali gelasnya di meja, "Haus, butuh minum."

Taeyong membenarkan baju di bahu kiri Arin dan ternyata malah membuat baju di bahu kanan Arin melorot, "Pake baju yg bener sih, astaga." Taeyong kembali membenarkan baju Arin agar bahunya tidak ter-ekspos kemana-mana.

"Orang cuma buat tidur aja, emang kenapa?" Tanya Arin dengan suara paraunya.

Taeyong mendekatkan bibirnya ke telinga Arin, "Ada 4 laki-laki, emang gak takut di apa-apain?" Bisik Taeyong.

"Hah? 4 laki-laki? Mana?" Tanya Arin kebingungan.

Taeyong menunjuk Johnny, Jeno, dan Lucas yg masih memperhatikan dua sejoli yg sedang berbicara empat mata di depan kulkas.

Arin membulatkan matanya dan menggeser Taeyong menjadi di depannya agar ia tak kelihatan oleh 3 orang laki-laki di depan televisi itu, "Kenapa gak bilang, sih?" Ucap Arin dengan suara pelan.

Taeyong menaikkan alisnya bersamaan, "Ini di bilangin." Taeyong menengok ke arah teman-temannya, "Boss, jangan liat kesini dulu. Princess gue malu, mau masuk kamar lagi."

Jeno, Johnny, dan Lucas paham apa yg baru saja Taeyong katakan. Akhirnya mereka bertiga kembali mengobrol hal hal random, sedangkan Taeyong menggenggam tangan Arin dan membawanya menuju kamar.

Sesampainya di dalam kamar, Arin langsung menaiki tempat tidurnya dan membenarkan selimutnya. Taeyong duduk di tepi ranjang dan mengelus lembut rambut Arin, "Cari makan, yuk?" Tanya Taeyong.

Arin melihat ke arah Taeyong, "Males."

"Yaudah, gue tinggal sendiri ya di sini?"

Arin menggelengkan kepalanya, "Ikut."

"Yaudah, siap-siap. Nunggu mereka pulang dulu, baru kita berangkat."




• • •





Arin dan Taeyong sedang berjalan menyusuri taman kota yg masih ramai. Jam menunjukkan pukul 23.11, tetapi taman kota masih saja ramai.

Mereka berkeliling untuk mencari makanan yg di mau. Mereka berjalan ber-iringan dengan Taeyong menggenggam tangan Arin. Arin hanya memakai baju tidur dibalut dengan jaket denim kebesaran milik Taeyong.

"Mau apa?" Tanya Taeyong.

Arin mengedarkan pandangannya, "Eum, mau apa ya..." Arin masih melihat sekeliling, "Mau kerak telor aja deh." Jawab Arin sambil menoleh ke arah Taeyong.

Taeyong langsung menarik tangan Arin dan bergegas menuju pedagang kerak telur di sebelah selatan. Sesampainya di pedagang kerak telur, Taeyong langsung memesan 2 porsi serta dibungkus untuk di makan di rumah.

Sembari menunggu pesanan mereka jadi, mereka duduk melipir dan sesekali mengobrol ringan. Sampai tiba-tiba obrolan ringan itu berubah menjadi obrolan serius yg entah kapan terjadi namun pasti,

"Rin, mau tau sesuatu?" Tanya Taeyong sambil menolehkan kepalanya ke arah Arin.

Arin juga menoleh ke arah Taeyong, "Apa?" Tanyanya.

Taeyong mengambil sebatang rokok dan diselipkan di atas telinganya. Taeyong juga membuka kancing teratas kemejanya dan tingkah Taeyong itu sukses membuat Arin yg melihat bingung karena itu.

Taeyong menipiskan jarak antar keduanya. Arin kaget setengah mati karena tingkah Taeyong yg tiba-tiba seperti ini,

"M-mau apa lo?" Tanya Arin sambil mencengkram kerah kemeja Taeyong.

Taeyong memegang pinggang Arin dan menariknya agar jaraknya semakin minim, "Mau cium."

Tanpa babibu, Taeyong langsung meraup bibir Arin dan sesekali melumatnya. Arin menerimanya dan membuka mulutnya agar Taeyong bebas bergerilya disana. Taeyong semakin gencar untuk mengabsen deretan gigi Arin dan mengelilingi dinding mulut Arin. Kegiatannya itu sukses membuat Arin mengeluarkan suara aneh,

"Eungh..."

Taeyong melepas pagutannya dan melihat Arin sudah sama kacau dengan dirinya. Taeyong mengelap sisa-sisa saliva di dagunya dan juga di dagu Arin.

Pipi Arin memanas karena adegan yg terbilang cukup panas. Taeyong tersenyum simpul, "Lo diliatin terus daritadi, gue gak suka."

Arin bangkit dan pergi meninggalkan Taeyong yg belum membayar kerak telurnya. Sebenarnya kerak telurnya sudah jadi daritdi, karena aktifitas mereka berdua yg terbilang cukup intim, sang penjual mengurungkan niat untuk mengganggu.

Taeyong ikut bangkit dan mengambil bungkusan kerak telurnya dan mengekor di belakang Arin.

"Gue marah. Gak usah deket-deket." Ucap Arin yg berada tepat di depan Taeyong.

"Lah ini gak deket-deket." Jawab Taeyong dari belakang.

Arin menghentak-hentakkan kakinya kesal lalu membalikkan tubuhnya secara tiba-tiba yg sukses membuat Taeyong menghentikan langkahnya, "LO NGAPAIN SIH CIUM GUE DI TEMPAT UMUM? LO GAK PUNYA MALU APA?!"

Taeyong mengangkat kedua alisnya bersamaan, "Kan tadi gue udah bilang alesannya. Lagian lo juga tadi keenakan sampe ngede-," Ucapan Taeyong terpotong oleh Arin yg wajahnya memerah seperti kepiting rebus, "STOP! GAK USAH DI LANJUTIN! AYO CEPET PULANG GUE LAPER MAU MATI."










• • •






BENTAR LAGI TAMAT, TUNGGU TY NYATAIN CINTA KE KEI DULU😇 .G

Candu  「 Lee Taeyong 」  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang