Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman. Be Smart Reader please^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong membuka pintu tengah mobil Jaehyun dan mendudukkan Arin di kursi paling pinggir dekat pintu. Arin duduk dengan posisi miring menghadap ke arah bebatuan di depannya. Pintu mobil Jaehyun masih tetap terbuka, karena Arin masih membutuhkan udara segar dari alam untuk menetralkan rasa mual pada perutnya.
Taeyong masih panik dengan keadaan Arin yg seperti ini. Bibir Arin sangat pucat, ditambah keringat dingin keluar di dahi Arin. Arin sangat lemas saat ini, karena isi perutnya telah ia keluarkan beberapa menit lalu.
"Disini, di depan gue." Ledek Taeyong yg mendapat tinjuan dari Arin di lengannya lagi.
"Di dalem mobil. Ntar semuanya keluar,"
Arin mengangguk, "Oh yaudah."
Taeyong mengucap pelan, "Kecuali gue."
Arin menatap Taeyong tajam, "Gue denger ya, setan."
Taeyong hanya tertawa mendengar jawaban dari Arin.
Taeyong, Jaehyun, Mark, Haechan, dan Doyoung telah berada di luar mobil. Hanya Arin yg berada di dalam mobil, karena ia akan mengganti bajunya. Arin memakai baju tidurnya yg ia bawa dari rumah.
"UDAH!" Teriak Arin dari dalam mobil sambil memunculkan kepalanya lewat jendela tengah bagian kanan mobil Jaehyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya mereka semua masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan pulang. Namun, bedanya, kini gantian Jaehyun yg menyetir. Sebelumnya Taeyong yg menyetir. Karena keadaan Arin seperti ini, jadi Taeyong meminta Jaehyun untuk bertukar tempat dengan dirinya.
"Kok lo?" Tanya Arin ngegas.
"My Princess needs me."
"Ngomong sama batman."
"Jadi lo-," Omongan Taeyong di potong oleh Arin, "Berisik. Gue mau tidur."
"Sini," Ucap Taeyong sambil menepuk pahanya sendiri.
"Uw, Mau dong." Ledek Arin dengan memasang wajah sok imut.
Karena kesal, Taeyong mengangkat Arin lalu mendudukkannya di pahanya. Posisinya Arin menghadap ke belakang, Jadi mereka berhadap-hadapan. Dan kini Arin seperti koala jika posisinya seperti itu.
Saat Taeyong mengangkat Arin, kepala Arin terbentur atap mobil,
'DUGH'
"AW!" Rintih Arin sambil memegang kepalanya.
Sontak, semua yg duduk di kursi depan maupun tengah menengok ke belakang- ke arah Taeyong dan Arin.
"Kemesraan iniiiiii, Jangan lah cepat berlaaaaaalllluuuuuu~" Ledek Haechan dengan menyanyikan sebuah lagu.
Sedangkan, Mark yg duduk di sampingnya hanya tertawa dengan kerasnya.
"Taeyong gak tau tempat, euy." Teriak Jaehyun dari depan.
Arin sudah memberontak daritadi. Tapi tenaga Taeyong lebih kuat, Taeyong malah memeluk Arin dengan eratnya.
"Awas ah! Gue mau duduk sendiri."
"Udah disini aja. Biar gak muntah lagi."
"Gak ada hubungannya."
"Ada."
"Gue pusing kalo madep belakang kaya gini. Gue muter dulu bentar."
"Gak. Ntar lo kabur."
"Gak sayangku, cintaku, manisku."
Akhirnya Taeyong melepas pelukannya dan membiarkan Arin memutar posisinya menjadi ke arah depan.
"Rin, Tau gak bahasa jerman yg kemaren gua bilang ke lo?"