24 ..⃗. Kenyataan tak terduga。

9.3K 1K 100
                                    

Special double update untuk kalian semuaaaa-!
Jangan lupa untuk Vote and Comment yaaaaa-!
Btw, besok hari seniiin, semangaaat beraktifitas~

Special double update untuk kalian semuaaaa-!Jangan lupa untuk Vote and Comment yaaaaa-!Btw, besok hari seniiin, semangaaat beraktifitas~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arin menyamankan posisinya yg sedang bersandar pada bahu Taeyong. Sedangkan Taeyong, menaruh tangannya di belakang leher Arin dan mengelus lembut rambut Arin.

"Bosen," Gumam Arin sambil memainkan kuku-kukunya yang panjang.

"Mau keluar?" Tanya Taeyong, lembut.

Arin menggeleng, "Gak mauuu, panasss pasti diluar." Jawab Arin sambil menelusupkan kepalanya di leher Taeyong.

Taeyong terkekeh gemas, "Tumben manja?"

Arin menjauhkan kepalanya dari leher Taeyong, "Emang kenapa?! Gak boleh?!" Ketus Arin sambil memajukan bibirnya.

Taeyong mencubit pelan bibir Arin, "Jangan gitu, minta di cium banget?"

Arin memukul dada Taeyong pelan, "Sakit, anjing!"

Taeyong langsung mengecup singkat bibir Arin yg baru saja mengeluarkan kata tidak pantas. Setelah di kecup oleh Taeyong, Arin membulatkan matanya dan langsung menjauhkan tubuhnya dari rengkuhan Taeyong,

"IH, APAAN SI LO CIUM-CIUM?!" Omel Arin sambil berkacak pinggang.

Yg dilakukan Taeyong selanjutnya adalah mencubit gemas pipi Arin, "Emang gak boleh sama calon istri sendiri?"

Pipi Arin memerah layaknya kepiting rebus, "BACOT!"

Taeyong berjalan meninggalkan Arin yg sedang mengganti-ganti channel tv. Taeyong melangkah menuju dapur dan mengambil popcorn kemasan yg kemarin dibelikan oleh Lucas.

Taeyong berjalan kembali menuju ruang tamu dan duduk tepat di samping Arin. Ia membuka kemasan popcornnya dan melahapnya dengan santai. Arin yg melihatnya hanya memutar bola matanya malas,

"Ayo, main!" Ajak Arin yg membuat Taeyong tersedak.

Taeyong batuk-batuk dan mengambil minum yg diberikan Arin. Setelah dirasa sudah mendngan, Taeyong menoleh ke arah Arin, "Yakin mau main disini?

Arin mengangguk.

Taeyong menaruh popcornnya dan menarik Arin agar posisinya lebih dekat, "Kalo disini sempit. Kenapa gak di kam- aduh!" Belum selesai Taeyong berbicara, Tangan Arin sudah lebih dulu memukul lengan Taeyong dengan keras.

"Mesum banget sih lo! Maksud gue main apa kek gitu, biar gak bosen lagiiii!" Jelas Arin dengan nada kesalnya.

Taeyong mengangguk-anggukkan kepalanya, "Oh main gitu, makanya yg jelas dong," Ucap Taeyong sambil menaikkan kakinya ke atas sofa, "Yaudah, mau main apa?"

Arin tampak berpikir, "Eum- Truth or Dare aja gimana?" Usul Arin yg mendapat seringaian nakal dari Taeyong, "Boleh banget. Dengan senang hati main itu mah."

• • •

Arin mengusulkan untuk mengubah sedikit permainan ini agar tidak cepat membosankan. Mereka memakai kertas untuk pertanyaan atau tantangannya.

Jadi, masing-masing dari mereka menuliskan beberapa pertanyaan dan tantangan di potongan kertas kecil yg sudah di robek.

Arin dan Taeyong sibuk memikirkan pertanyaan dan tantangan untuk lawan main masing-masing. Sampai suara Taeyong memecah keheningan,

"Rin boleh gak kalo-," Belum selesai Taeyong menyelesaikan omongannya, Arin dengan cepat menyambarnya, "No rated thingy, brother."

Taeyong memelas, ia kan ingin modus ke Arin masa gak boleh?

"Boleh dong, Rin, tapi gak akan berlebihan, janji. yg basic aja gitu, Rin," Pinta Taeyong dengan wajah yg di melas-melaskan.

Arin menghela napas, "Oke, awas berlebihan."

Taeyong tersenyum penuh kemenangan, "Yes!" Jawab Taeyong dengan semangat tinggi.

Akhirnya mereka selesai dengan tugasnya masing-masing. Potongan kertas kecil itu juga sudah di gulung semua. Berarti tinggal main,

"Ayo, Rin, siapa mau duluan?" Tanya Taeyong kepada Arin.

"Gue aja duluan," Jawab Arin.

"Truth or Dare?" Tanya Taeyong sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Truth dulu, pemanasan," Jawab Arin yg mendapatkan seringaian dari Taeyong, "Yaudah, nih pilih yg mana," Ucap Taeyong sambil menyodorkan beberapa kertas pertanyaan yg ditulisnya tadi.

Arin sudah mengambil satu. Ia membukanya dan langsung membaca apa isinya,

'Kalo misalnya ada cowok mapan ngelamar lo, tapi dia pernah punya catatan buruk kalo dia pernah ngehamilin anak orang, lo bakal tolak atau terima?"

Arin berpikir sejenak, "Wow, pertanyaan yg sangat tak terduga ya Lee Taeyong. Kalo gue sih ya bakalan gue tolak," Jawab Arin yg mendapatkan helaan napas panjang dari Taeyong, "Ya, tapi kalo misalnya si cowok ini udah bertanggung jawab untuk ibu dari anaknya dan anaknya juga pastinya ya, masih bisa gue pertimbangin lah. Oh, iya, satu lagi. Kalo si cowok ini juga punya tempat khusus di hati gue tentunya." Jelas Arin panjang lebar yg mendapat anggukan kagum dari Taeyong.

"Tapi, gue gak selera sama yg pernah ngajak gue selingkuh ataupun mau jadiin gue orang ketiga." Lanjut Arin dengan senyum mengejek, sedangkan Taeyong hanya tersenyum kikuk mendengarnya.

Taeyong menggaruk tengkuknya yg tidak gatal karena mendengar pernyataan Arin barusan. Jujur saja, ia merasa tersindir karena itu.

"Sekarang lo, Truth or Dare?" Tanya Arin.

Taeyong menatap Arin, "Truth dulu, pemanasan kalo kata calon istri." Jawab Taeyong yg diselingi kekehan kecil darinya.

Arin memutar matanya malas dan menyodorkan beberapa gulungan kertas pertanyaan darinya. Taeyong dengan cepat mengambilnya dan langsung dibuka dan dibacanya,

'Lo sama Kei sebenernya statusnya apa?'

Taeyong menatap tajam Arin setelah membaca pertanyaan yg diberi Arin. Ternyata, selama ini Arin kepo juga dengan hubungannya dengan Kei.

"Pacar," Ucap Taeyong sambil menyenderkan tubuhnya di kaki sofa di belakangnya, "Terpaksa pastinya." Lanjutnya dengan nada yg santai.

Arin mengangkat kedua alisnya secara bersamaan, "Maksudnya?"

Taeyong mencondongkan tubuhnya ke arah Arin agar jarak antara mereka semakin dekat,





























"Kalo gue bilang, dia hamil anak gue, apa lo percaya Rin?" Bisik Taeyong tepat di samping telinga kiri Arin.
















DEG

Candu  「 Lee Taeyong 」  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang