Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman.
Be Smart Reader please^^
Ayam jantan telah berkokok dan burung-burung pun sudah mengeluarkan cicitan merdunya yg menandakan matahari mulai terbit. Di sofa yg terbilang cukup lebar itu terlihat 3 orang sedang tertidur diatasnya.Malam tadi, sebelum Leo memutuskan untuk tidur di sofa bersama Arin dan Taeyong, posisi Taeyong adalah bersandar di bahu Arin. Tetapi sekarang Arin-lah yg menyenderkan kepalanya ke bahu Taeyong. Leo tertidur di pangkuan Arin dengan posisi seperti koala.
Selang beberapa menit, seseorang masuk dengan membawa kantung belanjaan di tangan kanan maupun kirinya,
CKLEK
Seseorang yg baru saja memasuki ruang rawat Taeyong terkejut karena melihat sesosok anak kecil tertidur pulas di pangkuan Arin. Di tambah Taeyong pun berada di sana.
"YA GUSTI! DITINGGAL BUKANNYA MAKIN BENER MALAH MAKIN NAKAL. INI ANAK BROJOL KAPAN? ASTAGHFIRULLAH KUATKAN HAMBAMU INI." Ucap wanita itu sampai kantung belanjaan di tangannya terlepas.
Karena suara teriakannya yg nyaring, alhasil Arin terbangun dari tidur pulasnya. Arin mengerjapkan matanya beberapa kali sampai semuanya terlihat jelas. Arin menyadari bahwa Taeyong dan Leo masih tidur di dekatnya. Namun, Arin masih belum menyadari bahwa Freya- mami Taeyong sudah berada di dalam ruang rawat Taeyong sambil memegangi dahinya.
Arin menidurkan Leo di samping Taeyong dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci wajahnya. Saat sudah selesai dan Arin membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya dia karena lantai di penuhi dengan snack dan buah-buahan. Arin berjalan perlahan untuk membersihkan kekacauan yg ada di ruang rawat Taeyong.
Saat semuanya sudah beres, Arin kembali melihat keadaan Taeyong dan Leo. Keduanya masih tertidur pulas. Tanpa di sengaja bibir Arin membentuk sebuah senyuman.
Arin sadar akan suatu hal. Darimana buah dan snack itu datang? Ah, dan satu lagi, bagaimana pintu ruang rawat Taeyong bisa terbuka? Arin berjalan keluar dan mendapati bahwa Freya sudah duduk di depan.
Arin mendekati Freya dan duduk di sebelahnya,
"Tante Freya dari kapan disini?"
Freya menghela napas kasar, "Itu anak lahir kapan, Rin? Kok gak cerita?"
"Maksudnya?"
"Itu di dalem. Tante gak habis pikir kamu bakal ngelakuin hal begitu sama Taeyong di luar nikah," Freya memegang dahinya, "Kalo udah begini, mending kamu nikah aja sama Taeyong. Tante udah panggil orang tua kamu kesini."
Arin masih bingung dengan omongan Freya. Ngomongin nikah-nikah maksudnya?
• • •
Di dalam ruang rawat Taeyong kini telah berkumpul 2 keluarga. Keluarga Taeyong dan Arin. Ditambah dengan Leo yg masih asik dengan mainannya. Terlihat 2 sosok yg sedang di interogasi hanya duduk diam di atas sofa rumah sakit.
"Arin, kenapa gak bilang tante?"
"Maaf, ini topik pembicaraanya apa ya? Kok sampe kumpul keluarga gini?"
"Kamu sama Taeyong."
"Kok aku mi? Aku salah apa?"
"Kamu sekarang kurang ajar ya sama cewe. Mami kecewa sama kamu."
"Aku gak ngelakuin apa-apa, mi."
"Kalian tuh bilang kalo emang udah gak sabar," Ucap Freya sambil menyenderkan punggungnya di sofa, "Jangan jadi begini. Kalian belum sah, loh. Udah ada momongan aja."
"Momongan?"
"Iya. Itu Leo lahir kapan? kok udah besar sekarang?"
"Mi, tapi-,"
"Kalian kan bisa bilang ke mami biar mami sama bunda Arin bisa ngomongin masalah ini. Undangan lagi di proses. Acaranya sekitar 6 bulan lagi."
"Acara apa tante?"
"Nikahan."
• • •
Maaf yaa update-nya lama): Maaf juga kalo ceritanya makin gak jelas):
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu 「 Lee Taeyong 」 ✔️
أدب الهواة"Gue kecanduan" "..." "Udah parah." "..." "Kecanduan pelukan sama sun dari lo." ehe. harsh words; bahasa non-baku. AU; ©2019, octobyer.