Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman.
Be Smart Reader please^^
Hening.Taeyong dan Arin makan malam dengan tenang. Sejak tadi siang mereka berdua hanya saling diam. Lebih tepatnya, Arin yg mendiami Taeyong. Taeyong sudah berusaha agar Arin tidak mendiaminya seperti ini, namun sampai saat ini usahanya gagal. Taeyong juga masih tidak mengerti, apa salahnya sampai Arin diam membisu seperti ini.
Arin mengambil tissue dan membersihkan sudut bibirnya yg terkena sedikit saus sambal pada makanannya. Taeyong meniru apa yg dilakukan Arin. Namun, Arin hanya melirik tindakan Taeyong yang berusaha menarik perhatiannya. Arin membereskan piring dan gelas yg barusan saja dipakai olehnya dan Taeyong. Arin menaruhnya di wastafel dan mencucinya. Taeyong mengekor dari belakang. Saat Arin sedang mencuci piring dan gelas, Taeyong memeluk Arin dari belakang dan menaruh dagunya di bahu Arin,
"Lo kenapa sih?"
Arin menyikut perut Taeyong agar pemuda itu melepas pelukannya. Taeyong hanya meringis dan berpura-pura kesakitan. Arin mengabaikannya dan berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya disana. Taeyong masih mengekor dan ia duduk di samping Arin. Arin menekan salah satu tombol remote tv yg ia pegang. Matanya hanya tertuju ke layar tv dan ia masih saja mengabaikan Taeyong.
Dengan seluruh tenaganya, Taeyong mengangkat Arin untuk duduk di pangkuannya. Arin kaget dengan tindakan mendadak dari Taeyong. Ia berusaha turun dari pangkuan Taeyong, namun tenaganya kalah. Taeyong membalikkan tubuh Arin menjadi ke arah tv dan ia memeluk Arin dari belakang dengan sangat erat.
Arin pasrah. Sebenarnya, ia juga rindu dengan sosok lelaki yg sedang memeluknya dengan erat. Belakangan ini, Taeyong sering keluar apartemen dengan berbagai macam alasan yg berbeda. Arin memilih mengiyakan walaupun ia tak percaya dengan alasan dari Taeyong.
Arin menonton televisi dengan tenang di dekapan Taeyong. Sampai,
'KRIIIING'
Ponsel Arin berbunyi. Seseorang meneleponnya. Arin melihat layar ponselnya dan tertera nama 'JungJae' disana. Dengan segera Arin mengangkatnya dan tidak memedulikan pemuda yg sedang mendekapnya yg sudah terbakar api cemburu oleh percakapan Arin dan Jaehyun,
... Oh bisa ... Kapan? .... Gue temenin kemanapun lo pergi Jae ....
Taeyong semakin kesal mendengar percakapan mereka berdua. Dengan bermodalkan tekat yg kuat, Taeyong menjilat daun telinga Arin yg membuat sang empu mendesah tak sengaja,
Eungh .... kabarin gue aj-aahh ...
Taeyong masih melanjutkan aktivitasnya. Kini Taeyong beralih ke leher mulus Arin dan sesekali mengecupnya. Arin menyikut perut Taeyong lagi agar pemuda itu berhenti melakukannya. Namun, Taeyong tetap tak menghentikannya. Taeyong malah sudah tak mengecup leher Arin lagi, melainkan menggigitnya dengan perlahan,
Ada ya-ngh mau di omongin-ahh lagi? ... Stop it-anhh please ...
Nafas Arin tersendat. Pasalnya Taeyong melakukan kegiatan mengecup dan menggigit lehernya secara berulang-ulang dan berpindah-pindah tempat. Jaehyun juga bingung dengan apa yg dikatakan Arin. Namun, sambungan telepon masih belum terputus. Sampai Taeyong menyudahkan kegiatannya dan berbisik kepada Arin,
"Tolak."
"No-eunghh." Arin mendesah lagi saat Taeyong lagi-lagi menggigit leher Arin dengan cukup keras.
"Cepet." Bisik Taeyong lagi sambil mengelus paha mulus Arin.
Jae, sorry. Gue ada jadwal lain .... Oke, kabarin lagi ya
Sambungan telepon terputus.
Arin membalikkan tubuhnya menghadap Taeyong dan menatap Taeyong dengan tajam,
"NGAPAIN LO NGELAKUIN HAL BEGITU?"
"Kangen." Ucap Taeyong sambil memeluk Arin dan melesakkan kepalanya di leher Arin.
"Lo yg pergi-pergi terus. Lepas ah."
"Udah baikan, kan?"
"Gak."
"Oh, minta lagi?"
"Jangan macem-macem ya setan."
Taeyong terkekeh.
Kini posisi Arin duduk di pangkuan Taeyong dan berhadap-hadapan. Taeyong menuntun tangan Arin untuk di kalungkan di lehernya.
"Cium."
"Ogah."
"Rin, Jadi selingkuhan gue yuk?" Tanya Taeyong dengan gampangnya.
"Hah?"
"Karena gue udah jadian sama Kei, jadi lo gue jadiin selingkuhan aja. Mau gak?"
Arin mengepalkan tangannya, "Bajingan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu 「 Lee Taeyong 」 ✔️
Fiksi Penggemar"Gue kecanduan" "..." "Udah parah." "..." "Kecanduan pelukan sama sun dari lo." ehe. harsh words; bahasa non-baku. AU; ©2019, octobyer.