10 ..⃗. Remas untuk iya。

16K 1.4K 42
                                    

Jangan lupa untuk Vote and Comment ya teman-teman.
Be Smart Reader please^^

Be Smart Reader please^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Begini, nih." Ucap Taeyong sambil menunjukkan satu gambar kepada Arin.

" Ucap Taeyong sambil menunjukkan satu gambar kepada Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"DIH BOONG BANGET. MANA PUNYA LO RUMAH BEGINI." ucap Arin, ngegas.



Taeyong menunjuk Arin dengan jari telunjuknya, "Gua bilangin mami lo ya bilang begitu."


Arin tersenyum menampilkan deretan gigi mungilnya, "Eh iya ampun."


"Jadi gimana? Ikut gak?"


"Gak tau. Liat nanti. Gua males kemana-mana."



• • •


Arin merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknya. Ia bingung harus ikut berlibur dengan Taeyong dan geng-nya atau tidak. Masalahnya geng Taeyong itu sangat ramai. 18 orang laki-laki. Rubuh dah tuh rumah dihuni 18 laki-laki semprul kayak mereka. Arin memejamkan matanya sebentar lalu dengan sigap Arin langsung berdiri dan berjalan mencari sesuatu.

Lain halnya dengan Taeyong. Ia sedang mengemas pakaiannya untuk liburan kali ini. Ia dan teman-temannya berencana untuk menginap selama 5 Hari 5 malam di rumah milik mami-nya yg berada di Yeosu.

Taeyong sangat berharap Arin akan ikut, ya tapi apa boleh buat jika ia memang tidak mau ikut. Taeyong tak ingin memaksa.



• • •



Setelah di rasa semua barang bawaannya sudah lengkap. Taeyong segera menghubungi Jaehyun untuk menjemputnya di apartment Arin.

Tiba-tiba sosok gadis cantik yg sudah siap dengan semua barangnya telah berdiri di depan pintu kamarnya.


"Ayo, Gue udah siap." ucap Arin sambil membenarkan tatanan rambutnya.

" ucap Arin sambil membenarkan tatanan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(mukanya bayangin aja sendiri wkwkwk)





"AYO CEPET! KOPER GUE BERAT." Ucap Arin lagi sembari menarik kopernya.


"Rin, tapi mobilnya penuh."


Raut wajah Arin berubah masam.





BLAM!




Arin membanting kopernya dan kembali ke kamarnya dan membanting pintu dengan cukup keras. Arin menangis di kamarnya. Gimana sih rasanya, udah siap tinggal berangkat, tau-taunya gak jadi.











... Lu udah di bawah? ... Tolongin gua dong... Bantuin bawa koper gue sama Arin... Ngambek dia... Yaudah cepetan...


Sambungan telepon terputus.





Taeyong menunggu Jaehyun sampai ia datang. Karena Jaehyun tidak tahu password apartment Arin. Selang 3 menit, Terdengar suara ketukan.



'Pasti Jaehyun.' Batin Taeyong.





Taeyong membuka pintunya dan Jaehyun masuk begitu saja. Taeyong menyerahkan kopernya dan koper Arin kepada Jaehyun. Jaehyun mendorong kedua koper tersebut sampai menuju parkiran.


Sementara Taeyong masih berusaha membujuk Arin untuk memaafkannya. Taeyong membuka pintu kamar Arin dan terlihat sosok yg sedang tiduran di atas kasur dengan posisi telentang dan wajahnya disembunyikan di bantal. Taeyong mendekati Arin.


"Kok nangis? Gue bercanda doang tadi. Ayo bangun, udah ditunggu di bawah." Ucap Taeyong sembari mengelus rambut Arin.




Arin menepis tangan Taeyong, "GAK!"




"Rin," Ucap Taeyong sambil meremas pelan pantat Arin, "Masih gak mau bangun, hm?"






Arin langsung terduduk di kasurnya dengan mata sembab dan rambut tidak karuan, "BANGSAT LO AH!"







• • •





Ini tuh makin aneh ya?
wkwkwk

Candu  「 Lee Taeyong 」  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang